Pandemi Covid-19 belum menunjukkan tanda akan segera berakhir. Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) tentunya masih akan berlangsung beberapa waktu kedepan sebagai ganti Pembelajaran Tatap Muka (PTM) hingga di suatu daerah masuk dalam kategori zona aman. Semangat belajar online peserta didik mulai menurun. Ini ditunjukkan dengan partisipasi peserta didik dalam pertemuan virtual baik melalui Gmeet, Zoom atau Teams maksimal hanya diikuti 60% dari jumlah siswa di setiap kelasnya. Salah satu penyebabnya adalah keterbatasan kuota internet untuk mengikuti pembelajaran online. Berkaitan dengan kondisi tersebut, guru dituntut untuk berkreasi dan berinovasi dalam kegiatan pembelajaran. Salah satunya adalah dengan menggunakan media pembelajaran.
Menurut Yudhi Munadi (2013:7) media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat menyampaikan dan menyalurkan pesan dari sumber secara terencana sehingga tercipta lingkungan belajar yang kondusif dimana penerimanya dapat melakukan proses belajar secara efisien dan efektif. Efektifitas pembelajaran berjalan lancar dan tercapai tujuannya apabila kendala dan hambatannya dapat diminimalisir. Permasalahan keterbatasan kuota internet peserta didik untuk mengikuti pembelajaran online harus ada solusinya. Dalam hal ini, penulis menyampaikan materi pembelajaran dengan memanfaatkan siaran radio.
Secara umum, fungsi siaran radio untuk pendidikan sekolah menurut A. Darmanto (2005) antara lain adalah untuk menyelenggarakan pendidikan dengan materi pembelajaran yang sama untuk skala nasional bagi semua, menggantikan fungsi kehadiran guru, menambah materi pembelajaran dan bahan bacaan, menyediakan informasi dan pendidikan bagi kelompok kecil, dan melengkapi pembelajaran (suplemen).
Pembelajaran bahasa Inggris melalui siaran radio diawali dengan penyiapan bahan ajar yang akan disampaikan secara live. Materi yang diajarkan berdasarkan Kompetensi Dasar (KD) yang tertulis dalam Permendikbud Nomor 37 Tahun 2018. Kegiatan pendahuluan yang dilakukan oleh penulis adalah mengucapkan salam (greeting), menanyakan kabar kesehatan peserta didik dan menyampaikan tujuan pembelajaran. Pada kegiatan inti, pembelajaran dimulai dengan memperdengarkan rekaman percakapan (conversation) melalui siaran radio untuk menggali pemahaman awal peserta didik terkait materi yang akan disampaikan. Sementara itu peserta didik menyimak siaran radio di rumah masing-masing yang dapat diakses melalui aplikasi radio bawaan smartphone atau radio dalam bentuk fisik jika peserta didik masih memilikinya. Selanjutnya beberapa pertanyaan diajukan terkait materi yang ada dalam rekaman siaran radio. Peserta didik menjawab pertanyaan yang diajukan di siaran radio melalui Whatsapps yang disiapkan sebelumnya dan dibacakan ulang melalui siaran radio untuk diberikan penguatan terhadap jawaban tersebut. Pada sesi akhir kegiatan inti peserta didik diberi tugas mengerjakan soal dari buku siswa dengan tujuan untuk mengetahui sejauhmana pemahaman mereka tentang materi yang dipelajari. Penugasan yang diberikan tersebut juga bermanfaat untuk melatih peserta didik bertanggung jawab terhadap suatu tugas yang diberikan. Selanjutnya pada kegiatan akhir pembelajaran, penulis menutup pembelajaran yaitu meninjau kembali dengan cara merangkum inti pelajaran dan membuat ringkasan, mengevaluasi dengan berbagai bentuk evaluasi, mengekspresikan pendapat siswa sendiri, dan memberikan soal-soal tertulis. (Hasibuan, 2010).
Dari hasil interview peserta didik setelah pembelajaran berakhir disimpulkan bahwa pembelajaran bahasa Inggris melalui siaran radio mampu memberi efek pembelajaran yang lebih besar dibandingkan hanya sekedar memberikan buku teks siswa untuk dibaca sendiri. Pembelajaran melalui siaran radio ini juga diharapkan dapat menjadi media alternatif Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) di masa pandemi Covid-19 yang dapat menghemat biaya dan menjadi salah satu solusi permasalahan keterbatasan kuota internet.
Oleh :
Junaidi Abdillah, S.Pd, M.Pd
Guru SMP Negeri 2 Demak