Mata pelajaran matematika adalah salah satu mata pelajaran yang kurang diminati siswa. Karena Matematika menurut sebagian besar orang merupakan pelajaran yang dianggap sulit dan menakutkan. Hal ini dilihat dari hasil belajar siswa kelas V SDN 1 Purbadana pada pelajaran matematika materi bilangan prima kurang optimal karena minat belajar siswa rendah.
Dibidang matematika penguasaan tabel perkalian merupakan hal yang mutlak. Siswa membutuhkan pengetahuan ini untuk bisa mempelajari dan mengerjakan soal matematika. Bila cara menghafalkan saja sudah sedemikian membosankan dan sangat membebani anak, siswa pasti akan berfikir bahwa matematika itu sulit dan membosankan dan akhirnya anak tidak suka dan dampaknya siswa tidak bisa maksimal dalam mempelajari matematika. Akibat yang diperoleh nilai matematika yang kurang memuaskan dan ini akan berimbas pada mata pelajaran lainnya. Untuk tercapainya proses pembelajaran yang sesuai kebutuhan siswa diperlukan media agar pembelajaran lebih menarik dan tidak membosankan.
Matematika menurut Abdurahman (2003: 252) adalah bahasa simbolis yang fungsi praktisnya untuk mengekspresikan hubungan-hubungan kuantitatif dan keruangan sehingga fungsi teoritisnya adalah untuk memudahkan berfikir. Sedangkan menurut Ruseffendi (1980: 148) menyatakan bahwa matematika adalah ilmu keteraturan, ilmu tentang struktur yang terorganisasikan mulai dari unsur yang tidak didefinisikan, ke unsur yang didefinisikan ke aksioma atau postulat dan akhirnya ke dalil.
Dalam matematika, bilangan prima adalah bilangan asli yang lebih besar dari angka 1, yang faktor pembaginya adalah 1 dan bilangan itu sendiri. Bilangan 2 dan 3 adalah bilangan prima, sedangkan 4 bukan bilangan prima karena 4 memiliki faktor selain 1 dan 4, yakni 2.
Bilangan prima adalah bilangan asli yang bernilai lebih dari 1 dan mempunyai 2 faktor pembagi yaitu 1 dan bilangan itu sendiri. Bilangan prima memiliki 2 faktor, berarti bilangan itu hanya habis dibagi oleh angka 1 dan bilangan itu sendiri.2 dan 3 adalah bilangan prima. 4 bukan bilangan prima karena 4 bisa dibagi 2. 5 bilangan prima pertama adalah ,2,3,5, dan 9.
Asyar dalam Nurhafizah (2018) mengemukakan bahwa media pembelajaran dapat dipahami sebagai segala sesuatu yang dapat menyampaikan atau menyalurkan pesan dari sumber secara terencana, sehingga terjadi lingkungan belajar yang kondusif dimana penerimanya dapat melakukan proses belajar secara efisien dan efektif.
Media Tabel Bilangan adalah sarana atau alat untuk menyampaikan informasi yang harus dihafal atau daftar yang berisi soal dan jawaban yang sudah ditulis penerima tinggal mengamati, mempelajari, dan memahami, serta menghafal soal dan jawaban yang sudah ada pada tabel.
Dengan memperhatikan faktor penyebab rendahnya hasil belajar matematika dan rendahnya minat belajar siswa kelas V semester 1 SDN 1 Purbadana, terhadap bilangan prima, rata – rata masih dibawah KKM, maka dari itu untuk tercapainya proses pembelajaran kebutuhan siswa diperlukan media agar pembelajaran lebih menarik dan tidak membosankan.
Penyebab rendahnya hasil belajar tersebut disebabkan guru dalam melakukan kegiatan belajar mengajar hanya menggunakan metode ceramah tidak menggunakan media pembelajaran yang berfariasi. Berdasarkan hal tersebut, penulis menggunakan media tabel bilangan prima, Yaitu dengan membuat tabel bilangan prima yang terbuat dari kertas karton. Dalam Pembelajaran di kelas siswa diberi kesempatan untuk menentukan bilangan prima 1 – 100 pada tabel yang telah disediakan. Dengan kegiatan tersebut, siswa lebih bersemangat dan antusias dalam mengikuti pembelajaran.
Setelah dilakukan pembelajaran menggunakan media tabel bilangan tentang bilangan prima baik aktivitas, interaksi, dan respon positif peserta didik dalam pembelajaran meningkat, sehingga hasil belajar peserta didik SDN 1 Purbadana meningkat. Hal ini dibuktikan dengan nilai rata-rata mencapai 80.
Oleh : CHOLIYATUROFINGAH, S.Pd.SD
SDN 1 PURBADANA KORWILCAM DINDIK KEMBARAN KABUPATEN BANYUMAS