Pandemi yang terjadi di Indonesia ini sudah berjalan satu tahun lebih. Banyak sekali perubahan yang terjadi selama pandemi ini berlangsung. Apabila dulu pergi kemanapun tanpa rasa khawatir akan tertular virus berubah menjadi sesuatu hal yang mengkhawatirkan bila bepergian. Virus ini pun sangat membahayakan bagi semua manusia. Hingga saat ini pun pandemi ini masih berlangsung di negara tercinta ini. Banyak sektor yang terdampak akan pandemi ini. Yang sangat terlihat adalah sektor ekonomi yang ada di Indonesia. Yang mengakibatkan banyak perusahaan gulung tikar dan memberhentikan karyawannya. Selain itu sektor pendidikan juga terdampak akan pandemi ini. Bagaimana tidak yang dulunya siswa dapat dengan bebas bercengkrama dengan guru dan para teman-temannya, kini harus mengikuti kegiatan belajar di rumah saja. Kejenuhan pun pasti dirasakan oleh berbagai pihak.
Di awal-awal pandemi terjadi cultural shock yang membuat para guru dan para siswa kesulitan menjalankan pembelajaran daring ini. Menyesuaikan kebiasaan lama dengan kondisi yang terjadi saat itu sungguh sulit. Sehingga para guru memutar otak supaya pembelajaran dapat tersampaikan dengan baik. Tak dapat dipungkiri, pembelajaran yang awalnya tatap muka berubah drastis menjadi daring. Memilih metode yang tepat untuk menyampaikan materi pun sulit agar para siswanya tidak merasa bosan.
Hal-hal yang mendesak tersebut membuat para guru menjadi lebih kreatif dan inovatif untuk menciptakan pembelajaran yang menyenangkan. Selain itu, pandemi ini menjadikan para guru melek akan teknologi. Bagi para guru yang dulunya kurang paham akan aplikasi-aplikasi yang dapat digunakan untuk menunjang proses pembelajaran, sekarang para guru tersebut mau tidak mau belajar dan mengaplikasikannya kepada para siswanya.
Menurut Shadiq (2010), pengertian kreatif adalah gagasan terhadap konsep dan rencana untuk kemajuan, gagasan ini dibutuhkan dalam pemikiran dan juga hasil karya seseorang di dalam memecahkan masalah-masalah sosial yang sedang berkembang. Karena kondisi pandemi yang sekarang ini terjadi, para guru berusaha menciptakan segala hal supaya materi pembelajaran dapat tersampaikan dengan baik dan mudah diterima. Dengan permasalahan yang ada ini, para guru menghasilkan banyak karya untuk menunjang kinerjanya. Karya tersebut bisa berupa video maupun worksheet atau lembar kerja.
Dalam hal ini khususnya dalam mata pelajaran Bahasa Inggris, berbagai macam media sangat membantu proses pembelajaran. Para guru memanfaatkan video-video interaktif dari youtube dan membuat video sendiri untuk menyampaikan materi pembelajaran. Pemberian worksheet pun mudah, para guru dapat membagikannya lewat grup chat. Para siswa pun terlatih untuk bersikap kreatif karena tugas proyek pembelajaran yang diberikan oleh guru mereka. Tugas proyek pun penting diberikan agar kemampuan analisis para siswa dapat terasah dengan baik.
Salah satu contoh materi di Bahasa Inggris yaitu descriptive text. Dalam buku College Academic Writing: A Genre-Based Perspective (2017) karya Dr. I Wy. Dirgeyasa, M.Hum., teks jenis ini digunakan untuk mendeskripsikan orang, tempat atau benda sedemikian rupa sehingga gambaran terbentuk di benak pembaca. Oleh karena itu tujuan akhir yang perlu dicapai siswa adalah mampu menggambarkan ciri-ciri orang, hewan maupun tempat. Tugas proyek yang bisa diterapkan yaitu menyusun teks yang mendeskripsikan orang, hewan, benda maupun tempat di sekitar rumah mereka. Penyampaian teks tersebut juga bisa berupa video singkat yang dibuat semenarik mungkin.
Banyak sekali hal yang terjadi di masa pandemi ini yang membuat kita shock dan membuat kita beradaptasi dengan keadaan ini. Namin kita jangan terpaku akan hal-hal buruknya saja. Kita dapat melihat banyak hal positif yang dapat dijadikan pembelajaran ke depannya. Dari sisi pendidikan kita bisa belajar banyak hal dari kondisi saati ini. Sebagai guru dapat menjadikan pandemi ini langkah dalam memperbaiki diri untuk menjadi lebih kreatif dan inovatif. Segala hal yang terjadi bisa dijadikan bahan evaluasi pendidikan untuk masa depan lebih baik.
Noor Akhsan, S.Pd., M.Pd.
Guru: SMP N 1 Kalinyamatan Kabupaten Jepara
