Profesi guru adalah sebuah pekerjaan yang tidak semua orang mampu melaksanakannya. Disini guru tidak hanya menstransfer ilmu kepada siswa, tapi guru dituntut bagaimana siswa itu dapat menerima ilmu itu dengan baik dan mudah. Itu semua tidak lepas dari pemilihan metode yang tepat. Dan yang tidak kalah penting disini adalah bagaimana menumbuhkan minat belajar siswa. Penulis sebagai guru PPKn di SMPN 1 Brati sering kali mengalami kesulitan bagaimana untuk dapat menumbuhkan minat belajar siswa dalam mata pelajaran PPKn khususnya materi “Kerjasama dalam Berbagai Bidang Kehidupan”. Karena dalam pembelajaran materi sebelumnya hasil belajar siswa jauh dari KKM. Penulis mengambil sampel kelas VII A dengan jumlah siswa 28 dari hasil ulangan harian ke-1 hanya 10 siswa yang tuntas dengan KKM 72. Dengan alasan itu penulis mencoba memperbaiki sistem belajar siswa dengan belajar kelompok. Dari 28 siswa kita bagi menjadi 7 kelompok sehingga satu kelompok ada 4 anggota dengan anggota yang bervariasi dari anak yang prestasinya tinggi, sedang dan rendah. Karena dengan sistem anggota kelompok yang bervariasi prestasinya, diharapkan anak yang prestasinya tinggi dapat membantu yang prestasinya rendah.
Belajar kelompok adalah sebuah model pembelajaran dimana peserta didik belajar bekerjasama dalam sebuah kelopmpok untuk menyelesaikan tugas belajar (Modjiono, 1992:617) .Menurut Abu Ahmadi ( 2004:111) belajar kelompok merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh dua orang atau lebih untuk membahas suatu materi dalam pelajaran yang sedang dihadapinya. Saat belajar kelompok ada proses transfer ilmu yang melibatkan lebih dari satu orang, dimana antara orang yang satu dengan yang lainnya saling melengkapi.
Ada beberapa manfaat dari belajar kelompok, yaitu : 1) Meningkatkan motivasi belajar, 2) Lebih mudah dalam memecahkan masalah yang dipelajari karena melibatkan dua orang atau lebih. 3) Mengembangkan ketrampilan komunikasi yang lebih baik, 4) Membantu seseorang mengembangkan ketrampilan khusus untuk upaya kolaboratif yang memungkinkan seseorang untuk mengatasi masalah yang lebih komplek, 5) Memperbaiki pemahaman melalui diskusi dan penjelasan, 6) Memberi dan menerima umpan balik, 7) Belajar merencanakan dan mengelola waktu, 8) Menghilangkan kebosanan, 9) Belajar sendiri terkadang sangat membosankan namun dengan belajar kelompok kita dapat berinteraksi bersama anggota kelompok lainnya sehingga membuat belajar lebih menyenangkan, 10) Menumbuhkan rasa sosial, 11) Mengembangkan sikap dan kerjasama dalam sebuah komunitas atau tim.
Berdasarkan manfaat dari belajar kelompok diatas penulis mencoba menerapkan dalam pembelajaran PPKn pada materi “Kerjasama dalam Berbagai Bidang Kehidupan” di kelas VII A SMPN 1 Brati. Dengan pembagian kelompok yang sudah penulis jelaskan diatas. Alhasil pada ulangan harian ke-2 hasilnya jauh lebih baik dibandingkan sebelumnya. Tidak hanya jumlah anak yang tuntas lebih banyak tapi nilai ulangannya juga banyak yang diatas KKM. Sebelum penulis menerapkan sistem belajar kelompok dari 28 siswa yang tuntas hanya 10 siswa. Setelah penulis terapkan sistem belajar kelompok yang tuntas menjadi 26 siswa hanya 2 anak yang belum tuntas.
Dari hasil tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa dengan sistem belajar kelompok menunjukkan hasil yang sangat signifikan. Selain dapat memotivasi belajar siswa, belajar kelompok dapat meningkatkan prestasi belajar PPKn. Permasalahannya sekarang adalah bagaimana menjaga kekompakan dalam kelompok belajar tersebut? (*)
OLeh :
Dra. Any Yudiastuti
Guru SMPN 1 Brati, Kab. Grobogan