Tidak efektifnya pengajaran yang dilakukan guru diduga akibat kurang tepatnya guru dalam menggunakan strategi pembelajaran. Hal ini ditandai adanya kecenderungan guru dalam mengajarkan materi tersebut dengan metode ceramah secara klasikal. Salah satu bentuk pemikiran dan upaya untuk mengatasi persoalan yang dihadapi para guru dalam pembelajaran matematika adalah dengan menggunakan metode resitasi atau pemberian tugas. Metode resitasi sangat bermanfaat untuk melatih kemandirian, meningkatkan kemampuan membaca sendiri maupun untuk menghapal bahan pelajaran yang dirancang untuk siswa agar bersemangat untuk membantu dan menemukan sendiri jawaban atas tugas atau permasalahan yang diberikan gurunya.
Metode resitasi dapat juga digunakan untuk bahan /materi pelajaran yang terlalu banyak sementara waktu yang tersedia relatif sedikit. Agar bahan pelajaran yang direncanakan dapat selesai sesuai dengan waktu yang dibutuhkan, maka metode resitasi ini dapat digunakan guru untuk mengatasinya.
Dalam menggunakan metode resitasi siswa diberikan tugas-tugas yang harus dikerjakan secara kelompok atau individu dan harus dipertanggung jawabkan secara tertulis. Metode pemberian tugas atau resitasi cara penyajian bahan pelajaran dengan menugaskan siswa-siswa untuk mempelajari sesuatu yang kemudian harus dipertanggung jawabkan.
Kaitannya dengan hal tersebut, Ester D Crow(dalam Roestyah, 1982) menjelaskan bahwa “Belajar adalah perubahan individu dalam kebiasaan, pengetahuan, dan sikap”. Pendapat lain mengatakan “Belajar adalah proses aktif dalam memperoleh pengalaman atau pengetahuan baru sehingga menyebabkan perubahan tingkah laku”(sukahar, 1992).
Pembelajaran matematika melatih cara berpikir dan penalaran dalam menarik kesimpulan, mengembangkan aktifitas yang melibatkan imajinasi, intuisi dan penemuan dengan mengembangkan pemikiran secara luas, rasa ingin tahu, membuat prediksi dan dugaan serta mencoba-coba, mengembangkan kemampuan memecahkan masalah dan mengembangkan kemampuan menyampaikan informasi atau mengkomunikasikan gagasan antara lain melalui pembicaraan lisan, grafik, peta diagram didalam menjelaskan gagasan.
Dalam kegiatan belajar mengajar, guru hendaknya memiliki dan menggunakan strategi yang melibatkan siswa secara aktif dalam belajar, baik secara mental, fisik maupun sosial. Dalam mengaktifkan siswa, guru dapat memberikan bentuk soal yang mengarah pada jawaban konvergen, divergen dan penyelidikan. Pengajaran matematika hendaknya disesuaikan dengan pembahasan konsep/ materi pokok/sub materi pokok dan perkembangan berpikir siswa. Dengan demikian, diharapkan akan mendapatkan keserasian antara pengajaran yang menekankan pada pemahaman konsep soal dan pemecahan masalah. Dalam mengoptimalkan hasil belajar siswa kelas XI semester 1 SMA Negeri 3 Tegal perlu memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa ada dua faktor eksternal (yang berasal dari luar diri siswa dan faktor internal yang berasal dari dalam diri siswa). Faktor internal; berbagai faktor yag mempengaruhi hasil belajar adalah kondisi idividual si pelajar yang paling menentukan. Jika disesuaikan kondisi si pelajar itu dapat dibedakan menjadi dua aspek yaitu kondisi Fisiologis dan kondisi psikologis. Kondisi fisiologis sangat mempengaruhi terhadap proses belajar anak didik. Faktor fisiologis pada umumnya adalah sangat berpengaruh terhadap belajarnya seseorang yang dalam keadaan sifat jasmaninya akan berlainan belajarnya dari orang yang dalam keadaan kelelahan, anak-anak yang kekurangan gizi kemampuan belajarnya dibawah anak-anak yang tidak kekurangan gizi. Mereka lekas lebih mudah mengantuk, dan tidak mudah menerima pelajaran. Kondisi psikologis banyak faktor yang mempengaruhi kuantitas dan kuailitas perolehan pembelajaran siswa, termasuk keadaan dan fungsi psikologis, namun diatara faktor-faktor rohaniah siswa pada umumnya dipandang lebih esensial adalah tingkat kecerdasan/intelegensi, sikap siswa, minat siswa, motivasi siswa.
Strategi belajar dengan menggunakan metode resitasi harus diimbangi dengan kemampuan dan kondisi belajar siswa. Dengan begitu metode resitusi merupakan salah satu cara terbaik dalam meningkatkan kemampuan pemahaman siswa terhadap matematika. Siswa akan berusaha memecahkan masalahnya sendiri dan saling bertukar ide dengan yang lain sesuai dengan kemampuannya dan guru dapat mengetahui titik kesulitan siswa dalam materi yang diajarkan.
Dra. Sri Hartini
Guru SMA N 3 Tegal