Belajar pantun dengan metode T S

Dra.PARTINAH Guru Bahasa Indonesia SMP Negeri 5 Wonogiri
Dra.PARTINAH Guru Bahasa Indonesia SMP Negeri 5 Wonogiri

Mengajar Pelajaran Bahasa Indonesia bukan hanya bercerita saja, akan tetapi harus dipraktikkan supaya siswa menjadi paham dan mengerti betul apa itu yang berkaitan dengan belajar.  Belajar memerlukan ketekunan, keterlibatan mental dan kerja siswa sendiri. Penjelasan dari guru saja  tidak akan membuahkan hasil belajar yang baik. Yang dapat membuahkan hasil belajar yang baik  hanyalah dengan berlatih dengan sungguh-sungguh dan ketekunan. Dengan ketekunan akan membuahkan hasil yang maksimal seperti apa yang diharapkan. Dengan ketekunan akan berpengaruh besar terhadap hasil yang akan dicapai.

Apa yang menjadikan belajar lebih tekun ? Agar belajar menjadi tekun  siswa harus banyak berlatih secara terus menerus. Siswa harus banyak belajar dan berlatih dengan sungguh-sungguh. Belajar harus aktif, tekun, menyenangkan, dan penuh semangat. Kebiasaan siswa biasanya lebih senang dengan bermain dan bersendau gurau dengan temannya.

Baca juga:  Ipa Plus Perpustakaan Tingkatkan Prestasi Siswa

  Pelajaran Bahasa Indonesia terutama pelajaran pantun haruslah banyak berlatih,  sehingga siswa bisa membuat sendiri pantun dengan benar. Menurut Sriyono (2008 ) aktivitas adalah segala kegiatan yang dilaksanakan baik secara jasmani atau rohani. Aktivitas siswa selama proses belajar mengajar merupakan salah satu indikator adanya keinginan siswa untuk belajar.Aktivitas belajar didefinisikan sebagai suatu proses perubahan dalam sikap atau tingkah laku.Hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh siswa melalui kegiatan belajar (Asep jihat,Abdul Haris ; 2010 : 15 ). Menurut (Hamalik; 1999: 4 ) Setiap siswa mempunyai kemampuan belajar yang berbeda-beda.Kemampuan tersebut dapat dilihat dari aktivitas belajarnya.Aktivitas siswa merupakan kegiatan atau perilaku yang terjadi selama proses belajar mengajar.Kegiatan yang dimaksud adalah kegiatan yang mengarah pada proses belajar seperti bertanya,mengajukan pendapat,mengajukan tugas-tugas serta dapat menjawab pertanyaan guru dan bisa bekerja sama dengan siswa lain.Jadi belajar adalah kegiatan antara fisik dan rohani . Keduanya tidak bisa dipisahkan dan selalu berkaitan.Kemampuan belajar siswa berbeda-beda, yang bisa dilihat dari perilakunya,tugas-tugas yang dilaksanakannya serta kemampuan dalam menjawab pertanyaan.

Baca juga:  “MLM” TEKNIK JITU BELAJAR PENGETAHUAN PROSEDURAL IPA

Pada Kompetensi Dasar Mengidentifikasikan  informasi dari puisi rakyat ( Pantun,syair,gurindam)  kelas VII D  semester genap tahun pelajaran 2018 /2019  SMP Negeri 5 Wonogiri masih banyak siswa yang kesulitan dalam memahami materi ini. Dari pengamatan tersebut penulis berusaha mencari cara lain agar materi tersebut dapat dipahami siswa dengan menggunakan metode  Talking Stick ( T S )


Motode Talking Stick yaitu memperebutkan tongkat yang mana lebih banyak melibatkan siswa untuk berpikir dan berkreativitas. Pertama guru membentuk kelompok yang terdiri  dari beberapa kelompok.Tiap kelompok terdiri 4 sampai 5 orang. Tiap-tiap kelompok mempunyai nama yang berbeda misalnya kelompok  anggrek, mawar,melati,kenanga.Langkah berikutnya guru menyiapkan sebuah tongkat yang panjangnya 20 cm. Guru menyampaikan materi pokok yang akan dipelajari yaitu puisi rakyat ( pantun,syair). Siswa diberi pertanyaan secara bergantian dan setiap kelompok yang bisa menjawab langsung memegang tongkat.Guru memberikan pertanyaan kepada siswa mengenai ciri-ciri pantun. Guru menyuruh siswa untuk membuat pantun nasihat,pantun agama, pantun jenaka. Dalam satu kelompok saling membantu dan kerja sama dalam menjawab pertanyaan. Dalam satu kelompok siapa yang bisa menjawab lebih dulu langsung memegang tongkat. Tongkat itu selalu diperebutkan antarkelompok yang bisa menjawab pertanyaan yang lebih dahulu menjawabnya.

Baca juga:  Alat Peraga Tingkatkan Pemahaman Siswa dalam PBM

Dengan metode Talking Stick  ini siswa diharapkan lebih aktif dan kreatif dalam mengikuti pembelajaran  Bahasa Indonesia materi pantun. Diharapkan siswa kelas VII D Semester genap  tahun 2019  SMPN 5 Wonogiri akan lebih meningkat.

Dra.PARTINAH

Guru Bahasa Indonesia  SMP Negeri 5 Wonogiri