JATENGPOS.CO.ID, Bahasa adalah the key of the world, dengan bahasa kita bisa memahami semua sendi kehidupan di seluruh pelosok dunia dengan lebih baik, bahasa Ingris adalah salah satu bahasa yang paling populer. Bahasa Inggris tidak hanya digunakan dalam bahasa resmi, dunia akademik, artikel dan karya ilmiah internasional, namun juga dalam penggunaan sehari-hari yang sifatnya santai.
Menurut Nurul Frijuniarsi (Universitas PGRI Indraprasta, 2018), dalam penelitiannya yang berjudul Pola Noun Phrase yang Umum Ditemukan dalam Abstrak Artikel Penelitian, menyampaikan bahwa seringkali ketika kita membaca sebuah surat pribadi yang ditulis oleh seseorang untuk teman dekat ataupun seorang kerabat, kita hanya membutuhkan sedikit waktu untuk memahami keseluruhan isi dan pesan yang disampaikan dalam surat tersebut, hal itu dikarenakan oleh pemilihan kata dan pola kalimat yang sederhana.
Namun situasi yang berbeda akan kita temukan saat membaca sebuah artikel baik di jurnal maupun majalah, materi presentasi ataupun seminar, atau saat membaca buku materi perkuliahan. Kita akan membutuhkan waktu yang lebih banyak untuk mencerna dan menyerap informasi yang disampaikan melalui kata-kata, frasa, dan kalimat yang tertulis dalam media- media tersebut.
Penerapan pola kalimat khususnya noun phrase (frasa kata benda), sebagai bagian dari sebuah kalimat utuh dalam bidang akademik, jurnalis, maupun bidang profesional yang lain akan lebih rumit dan variatif dibandingkan dengan pola kalimat yang digunakan dalam surat pribadi, catatan harian ataupun bacaan ringan semacam novel fiksi remaja. Pola kalimat, khususnya frase kata benda sangat penting dalam menentukan mudah atau sulitnya seseorang memahami suatu teks dan konteks.
Pembelajaran pola kalimat, khususnya frase kata benda pada siswa SMP kelas IX dewasa ini lebih dititik beratkan pada kemampuan siswa menggunakan pola tersebut dalam kehidupan sehari-hari, misalnya dalam teks food and medicne labels, procedure dan itu akan terasa sangat membosankan. Oleh karenanya harus dilakukan dengan menggunakan metode-metode yang menarik siswa baik dalam berdiskusi, maupun pada tugas dalam menyusun pola kalimat tersebut.
Salah satu teknik yang cukup menarik siswa, diterapkan di SMP N 1 Boja kelas IX tahun pelajaran 2020/201 dalam mempelajari frase kata benda bahasa Inggis, menggunakan media digital berupa pembuatan Video Lipsync (Lip synchronization). Lipsync atau lipsing (kependekan dari sinkronisasi bibir) merupakan istilah teknis untuk pencocokan gerakan bibir dengan lagu atau vokal yang diputar dalam rekaman. Video yang dimaksud berisi rekaman digital berupa klip iklan, lagu, dialog dan sebagainya dalam bahasa Inggris , kemudian siswa secara berkelompok diminta mengidentifikasi bagian kalimat yang ada frase kata bendanya setelah itu siswa membuat lipsingnya.
Dengan mereka melakukan lipsing, menirukan ucapan native speaker (penutur asli) diharapkan kemampuan menyusun pola kalimat, khususnya frase kata benda para siswa menjadi lebih baik, karena media yang digunakan sangat menarik bagi siswa SMP. Namun demikian, di samping banyak hal positif yang diharapkan dari metode lipsing seperti disebutkan di atas, ada hal-hal negatif yang mungkin muncul sebagai efek dari proses pembelajaran. Tugas para pendidik (guru) yang harus mengantisipasi dan meminimalisir dampak negatifnya.
Misalkan, siswa harus menyerahkan perencanaan yang terdiri dari tempat, waktu, jumlah siswa yang terlibat, anggaran (jika ada), pakaian, rencana video, teks lagu (jika klip lagu), teks dialog (jika percakapan) atau iklan. Guru juga dapat menentukan urutan dan batasan-batasan yang boleh ditayangkan, sehingga untuk keperluan administrasi video-video tersebut bisa juga disisipi dengan identitas sekolah, mata pelajaran, guru, dan sebaginya.
Berdasarkan pengalaman penulis, produk video lipsing pembelajaran yang dihasilkan anak-anak secara kelompok terbukti lebih variatif dan berkualitas. Perencanaan disusun dengan sangat rapi dan terorganisir dengan baik. Editing video lipsing pembelajaran cukup kreatif dan menarik, dan puncaknya adalah saat video lipsing tersebut ditayangkan di depan kelas, mendapatkan reaksi dan penilaian luar biasa dari teman-teman sekelas. Penulis menyimpulkan bahwa penggunaan metode video lipsing dalam pembelajaran pola kalimat khususnya frase kata benda dalam bahasa Inggris sangat menarik siswa sekaligus membantu guru dalam melakukan penilaian dan pengarsipan hasil belajar anak.
Abdurozi, S.Pd. M.Pd.
Guru SMP N 1 Boja Kendal