Belajar Tata Surya dengan Pengembangan Multimedia Interaktif Metode ADDIE

Ilmu Pengetahuan Alam merupakan konsep pembelajaran alam yang mempunyai hubungan luas, terkait dengan kehidupan manusia. Pembelajaran IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta, konsep, atau prinsip saja, tetapi juga merupakan suatu penemuan, sehingga peserta didik mendapatkan pengalaman secara langsung sekaligus mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam tentang alam sekitar. Materi pembelajaran tata surya disampaikan guru pada siswa kelas VI jenjang sekolah dasar. Demi terwujudnya pembelajaran tersebut, maka dibutuhkan media pembelajaran yang mampu menyajikan materi tata surya secara konkrit bagi peserta didik, sehingga mampu meningkatkan hasil belajar siswa. Adapun penyajian materi dalam media pembelajaran ini juga disertai dengan gambar, animasi, dan video yang membuat media pembelajaran lebih menarik. Kondisi ini ditemukan di SDN 03 Kebondalem dimana media pembelajaran masih disajikan dalam bentuk konvensional dan adanya fasilitas proyektor yang belum digunakan secara maksimal.

Media merupakan suatu unit pembelajaran lengkap yang berdiri sendiri dan terdiri atas suatu rangkaian kegiatan belajar yang disusun untuk membantu isi belajar mencapai sejumlah tujuan yang telah dirumuskan secara khusus dan jelas. Media merupakan solusi yang tepat digunakan untuk mewujudkan pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa, karena media mampu menghargai keberagaman karakteristik siswa. Media yang ada pada saat ini berupa media konvensional yang disajikan dalam bentuk cetak. (Saputro Suprihadi. 2006). Multimedia interaktif yaitu kombinasi berbagai media dari komputer, video, audio, gambar dan teks. Media pembelajaran berbasis interaktif diharapkan mampu memberikan kontribusi baru dalam pembelajaran sehingga siswa tertarik untuk belajar dengan menggunakan media tersebut.

Baca juga:  Ponpres Tingkatkan Keaktifan Belajar Siswa

Interaktif adalah interaksi antara multimedia itu sendiri dengan pengguna (user). Jadi multimedia interaktif adalah media yang terdiri dari banyak komponen/media yang saling terintegrasi yang mampu untuk berinteraksi dengan penggunanya. Multimedia interaktif merupakan kombinasi berbagai media dari komputer, video, audio, gambar dan teks. (Sri Atinah, 2010). Pengembangan media interaktif menggunakan model ADDIE. Model ini merupakan salah satu desain sistem pembelajaran yang memperlihatkan tahapan dasar desain sistem pembelajaran yang sederhana dan mudah dipelajari. Model ini sesuai dengan namanya, terdiri dari lima tahap utama yaitu: Analysis (A), Design (D), Development (D), Implementation (I), dan Evaluation (E). Adapun langkah-langkah dalam model pengembangan ADDIE sebagai berikut: 1. Analysis. Analisis kebutuhan untuk menentukan masalah dan solusi yang tepat dan menentukan kompetensi siswa. 2. Design. Menentukan kompetensi khusus, metode, bahan ajar dan strategi pembelajaran. 3. Development. Memproduksi program dan bahan ajar yang akan digunakan dalam kegiatan pembelajaran. 4. Implementation. Melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan menerapkan desain atau spesifikasi program pembelajaran. 5. Evaluation. Melakukan evaluasi kegiatan pembelajaran dan evaluasi hasil belajar. (Benny A. Pribadi (2010). Adapun pembuatan media interaktif dapat menggunakan software apapun yang dikuasai guru, bisa Powerpoint, Canva, Prezi, Powtoon, Google Slides, Ludus, atau yang lainnya.

Baca juga:  Peer Tutorial Optimalkan Pembelajaran Praktek

Implementasi pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran interaktif di SDN 03 Kebondalem pada siswa kelas VI muatan pelajaran IPA materi Tata Surya  menunjukkan adanya peningkatan aktivitas belajar siswa. Media pembelajaran ini dilengkapi dengan video pembelajaran tata surya, animasi dan gambar-gambar yang sesuai dengan keadaan sebenarnya, menggunakan ilustrasi yang menarik. Terdapat juga peningkatan hasil belajar dimana ketuntasan belajar maupun nilai rata-rata evaluasi siswa meningkat setelah penerapan pembelajaran dengan media pembelajaran interaktif. Perolehan hasil belajar diukur dengan menggunakan tes pencapaian hasil belajar menunjukkan nilai rata-rata pre-test sebesar 69,4 dari 35 siswa, sedangkan post-test meningkat menjadi 86,9. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan terhadap penggunaan media pembelajaran berbasis multimedia interaktif.


Baca juga:  Tumbuhkan Karakter Peserta Didik Melalui Pola Pembiasaan

Solimah, S.Pd.SD

Guru Kelas VI SDN 03 Kebondalem Kec.Pemalang Kab.Pemalang