Belasan Ekor Sapi di Salatiga Terjangkit PMK, Begini Gejalanya 

PMK: Tim medis dari Dinas Pangan dan Pertanian Kota Salatiga saat penyemprotan disinfektan kandang sapi milik warga di Argomulyo. ( foto: dok dekan/ jateng pos)

JATENGPOS. CO. ID, SALATIGA – Belasan sapi di Salatiga terjangkit kasus penyakit mulut dan kuku (PMK). Dinas Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Salatiga mencatat, sepanjang Maret hingga April 2024 sudah ditemukan 13 ekor sapi yang terjangkit PMK.

” Belasan ekor sapi yang terjangkit PMK milik peternak di Kelurahan Kumpulrejo dan Randuacir, Kecamatan Argomulyo. Dengan adanya temuan itu, Dispangtan sudah melakukan langkah penanganan
dan antisipasi penyebaran PMK,” ujar Kepala Dinas Pangan dan Pertanian Kota Salatiga Henny Mulyani ,Kamis ( 26/4/2024).

Dikatakannya, langkah penanganan yang telah dilakukan adalah pengobatan hewan yang terjangkit PMK, mensterilkan kandang ternak dengan cairan disinfektan, memberikan booster vaksinasi PMK dan membatasi lalu lintas perdagangan hewan ternak.

“Pemberian booster vaksinasi PMK, masih berjalan. Dan kami imbau peternak untuk mengurangi pembelian hewan ternak baru,” imbuhnya.

Ditambahkannya, lalu lintas hewan secara nasional memang sudah diperketat dimana pemasukan dan pengeluaran hewan memerlukan rekomendasi pemasukan dan pengeluaran dari pejabat otoritas veteriner (POV) tujuan dan asal.

” Selain itu, hewan ternak yang akan masuk maupun ke luar daerah harus sudah bersertifikat veteriner dan dinyatakan sehat yang dikuatkan dengan Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH),” jelasnya.

Dikatakan Henny, Dispangtan Salatiga juga memperketat pengawasan perdagangan dan lalu lintas hewan ternak.

“Kami perketat juga dengan syarat eartag (anting) dimana yang merekam data hewan itu seperti vaksin, kondisi hewan dan lainnya.

“Yang terpenting, hewan sudah divaksin PMK. Hewan yang tidak memenuhi syarat tersebut, untuk dikeluarkan (dijual). Hewan yang sakit (terkena PMK) harus diobati sampai sembuh di Salatiga,” katanya.

Dispangtan Kota Salatiga juga sudah mensosialisasikan tentang upaya pencegahan dan penanganan hewan ternak yang terjangkit PMK, dimana ia meminta kepada peternak yang hewannya terjangkit PMK untuk melakukan karantina mandiri.

“Hewan yang terjangkit PMK dipisahkan dengan hewan yang lain agar tidak menular,” pubgkasnya.( deb/jan)