Belum Ditemukan

JATENGPOS.CO.ID,  TURKI – Mantan pemain Chelsea, Christian Atsu masih belum ditemukan setelah gempa yang melanda Turki pada 6 Februari 2023. Kabar itu dinformasikan oleh agen sang pemain.

Melansir BBC Sport, Christian Atsu belum terlihat sejak gempa yang menyebabkan runtuhnya apartemen di kota Hatay tempat dia tinggal. Pemain asal Ghana itu diketahui berkarier di klub Hatayspor.

Beberapa waktu lalu, klubnya Hatayspor awalnya melaporkan dia diselamatkan dengan kondisi luka, tetapi sehari kemudian posisinya berubah. Agen Atsu bernama Nana Sechere, yang berada di Hatay, mengatakan mereka menemukan sepasang sepatunya dari reruntuhan lokasi gempa.

Sang agen mengatakan bahwa kamera pencitraan termal telah menunjukkan tanda-tanda sejumlah korban di bawah reruntuhan. Tetapi tanda-tanda tersebut belum dapat dipastikan.

iklan
Baca juga:  Final Kepagian

“Semuanya bergerak sangat lambat. Mereka sangat membutuhkan lebih banyak sumber daya, termasuk penerjemah. Setiap penyelamatan tertunda, dan nyawa hilang,” katanya.
Nana Sechere cukup menyayangkan pihak klub Hatayspor tidak berada di lokasi pencarian Christian Atsu. Ia mengaku bahwa pihak klub sebaiknya ikut peduli atau mendampingi dalam pencarian Atsu.

“Posisi dan pengaruh mereka. disertai dengan kearifan lokal mereka, akan sangat membantu,” imbuhnya.

Minggu lalu rekan Atsu bernama Claire Rupio sempat meminta peralatan untuk dikirim ke gedung yang runtuh tempat dia tinggal. “Sudah sembilan hari sejak gempa dan kami masih belum menemukan Christian,” kata Sechere pada kesempatan sebelumnya.

“Saya berada di lokasi gempa di Hatay bersama keluarga Christian. Pemandangannya tidak terbayangkan dan hati kami hancur untuk semua orang yang terkena dampak,” tuturnya.

Baca juga:  Forkopimda bersama Suporter PSIS-Persikas Doa untuk Tragedi Kanjuruhan

Christian Atsu tinggal di sebuah gedung bersama sejumlah rekan setim dan ofisial Hatayspor. Direktur olahraga klub bernama Taner Savut juga hilang.

Beberapa korban hidup masih diselamatkan setelah gempa dan gempa susulan di Turki selatan dan Suriah utara yang diketahui telah menewaskan lebih dari 40.000 orang. (bol/riz)

iklan