Mata pelajaran matematika seringkali menjadi pembelajaran yang tidak di sukai oleh peserta didik. Banyak perserta didik kurang antusias dalam mengikuti pembelajaran matematika. Ada beberapa faktor yang menyebabkan peserta didik kurang antusias dalam mengikuti pembelajaran matematika antara lain materi kegiatan pembelajaran matematika yang kurang menyenangkan dan di anggap menakutkan . Kurangnya minat siswa dalam pembelajaran matematika juga di sebabkan oleh metode pembelajaran yang di lakukan guru masih belum bervariasi dan belum memanfaatkan media pembelajaran yang menarik minat siswa dalam belajar.
Dari kondisi pembelajaran dan rendahnya hasil pembelajaran siswa merupakan tantangan bagi guru untuk dapat menerapkan berbagai metode pembelajaran sehingga pembelajaran di kelas menjadi lebih bervariasi dan menyenangkan. Sebagai seorang guru kita harus dapat memilih media belajar yang dapat membantu peserta didik dalam memahami materi pembelajaran . Penggunaaan metode yang pembelajaran dan media pembelajaran yang bervariasi dapat meningkatkan minat dan semangat siswa dalam mengikuti pelajaran . Hal ini juga akan meningkatkan pemahamn siswa terhadap materi pembelajaran.
Media pembelajaran dapat dipahami sebagai segala sesuatu yang dapat menyalurkan informasi dari sumber informasi kepada penerima informasi (Falahudin, 2014). Media pembelajaran secara keseluruhan adalah suatu alat maupun bahan yang digunakan dalam proses belajar mengajar yang memiliki fungsi sebagai pembawa informasi dari sumber belajar. Media yang digunakan dalam pembelajaran harus sesuai dengan kondisi sekolah, peserta didik serta pemilihan media harus disesuaikan dengan tujuan pembelajaran Media benda konkrit termasuk alat peraga pembelajaran dengan jenis benda, yaitu benda-benda yang ada disekitar yang dapat digunakan sebagai media pembelajaran, baik benda asli maupun benda tiruan atau miniatur. Benda-benda ini dapat membentuk proses pembelajaran dengan baik terutama jika metode yang digunakan adalah metode demonstrasi atau praktek lapangan (Arsyad, 2004: 34).
Penggunaan benda konket dalam pembelajaran matematika materi bangun ruang pada siswa kelas 6 Sekolah Dasar dapat meningkatkan antusiasme siswa dalam mengikuti pembelajaran. Media yang di gunakan dapat berupa kadus, kotak kapur, toples atau kaleng serta kelereng atau bola. Dengan menggunakan benda konkret siswa dapat mengidentifikasi tentang bagian bagian bangun ruang secara nyata . hal ini di harapkan dapat menjadikan pembelajaran lebih bermakna karena siswa bukan hanya menghafalkan tetapi lebih memahami konsep.
Hasil belajar merupakan perubahan yang diperoleh siswa setelah mengalami aktivitas belajar. Perubahan yang diperoleh tersebut tergantung pada apa yang dipelajari oleh siswa. Keberhasilan seseorang dalam proses belajar mengajar paling banyak di ukur dengan alat ukur tes belajar, yang diberikan di akhir pembelajaran atau di akhir semester. Hasil belajar yang dapat dihasilkan oleh siswa tergantung pada proses belajarnya. Hasil belajar adalah kemampuan atau prestasi siswa yang siswa capai setelah melalui proses belajar mengajar. Sudjana (2011:22) menyatakan bahwa hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya.
Media pembelajaran sangat berpengaruh pada pemahaman dan hasil belajar peserta didik. Dalam pembelajaran matematika materi bangun ruang dapat menggunakan media pembelajaran benda konkret. Penggunaan media pembelajaran benda konkret meningkatkan semangat belajar peserta didik dan meningkatkan pemahaman materi pembelajaran matematika bangun ruang . Dengan demikian penggunaan media pembelajaran benda kongkret dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran matematika.
Oleh : Atik Susanti,S.Pd
Guru SD Negeri 1 Muneng
Kec. Candiroto, Kab. Temanggung