Bentuk Mental dan Karakter Siswa Melalui IPA

Drs. PARMO, M.Pd Guru SMP NEGERI 5 WONOGIRI
Drs. PARMO, M.Pd Guru SMP NEGERI 5 WONOGIRI

JATENGPOS.CO.ID, Krisis mental mempengaruhi pembentukan karakter anak. Hampir di segala dimensi krisis mental menyebabkan luntur dan hilangnya nilai-nilai luhur bangsa, maka menjadi keharusan bagi bangsa ini untuk mengembalikan cita-cita bangsa melalui revolusi mental: membangun mentalitas ke arah yang positif. Upaya mengubah mentalitas ke arah yang positif di mulai dari pendidikan. Pendidikan mempunyai peran yang strategis untuk membangun generasi cerdas dan berkarakter.

Benarkah watak itu sifat psikis? Adapun watak merupakan sifat psikis manusia yang mempengaruhi pikiran dan tingkah laku seseorang berupa budi pekerti atau menjadi karakter seseorang. Mental merupakan karakter, tingkah laku, budi pekerti, atau tabiat seseorang yang di pengaruhi sifat batinnya. Lewat pendidikan anak dibantu untuk mengembangkan seluruh potensinya untuk berkembang sehingga menjadi manusia seutuhnya.

Spirit ! Ya, spirit menggerakkan berbagai komponen yang ada, sehingga manusia mampu mengembangkan pikiran, perasaan, psikomotorik, dan yang utama hati. Mengubah mental negatif bangsa telah dilakukan, melalui sub sistem pendidikan yaitu pembelajaran IPA. Anak dibantu untuk memahami fenomena alam dan mengembangkan sejumlah sikap sebagai dampak dari mempelajari IPA.

Baca juga:  Alasan dan Solusi untuk Belajar Bahasa Inggris Aktif

Revolusi mental itu perlu! Kepribadian manusia Indonesia belakangan ini semakin  jauh  dari  cita-cita  bangsa.  Krisis  mental  terjadi di segala  dimensi, terkhusus pada dunia pendidikan. Pelajaran  IPA memiliki peran penting bagi peserta didik yang semula terlihat miris dan jarang menjunjung  nilai-nilai luhur bangsa, agar  kembali seperti semula melalui revolusi mental: membangun mentalitas ke arah yang positif. Seperti dalam Undang- Undang  No. 20  Tahun 2003 Pasal 3 menyebutkan, bahwa pendidikan  nasional berfungsi  mengembangkan  kemampuan  dan  membentuk  watak  serta  peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Pendidikan  mempunyai  peran  untuk membangun generasi cerdas dan berkarakter, dapat dimaknai sebagai usaha untuk membantu anak mengembangkan seluruh potensinya olah  pikir,  olah  rasa,  olah  raga  dan  olah  hati.


Pembelajaran IPA dapat menumbuhkan karakter siswa ?

Pendidikan dapat mengubah mental negatif bangsa melalui IPA (Ilmu Pengetahuan Alam). Pembelajaran IPA membantu anak untuk memahami fenomena alam dan mengembangkan  sejumlah  sikap sebagai  dampak dari mempelajari IPA, sehingga siswa dapat  meningkatkan proses berpikirnya. IPA memiliki beberapa unsur utama yaitu: 1) sebagai sikap munculnya rasa ingin tahu, jujur, teliti, dll serta hubungan  sebab  akibatnya, 2) sebagai  proses pemecahan  masalah meliputi metode ilmiah yang sistematis lewat kerja ilmiah, 3) sebagai produk, yaitu berupa  fakta,  prinsip,  teori penerapan  metode  ilmiah  dan  konsep  dalam  kehidupan  sehari-hari.

Baca juga:  Papan Catur Ajaib Percepat Pemahaman Penjumlahan dan Pengurangan Bilbul

Siswa akan mengalami proses pembelajaran  secara  utuh untuk  memahami  fenomena  alam  melalui  kegiatan ilmiah dengan metode ilmiah dalam IPA yang disebut juga  dengan istilah the way of thinking dimana siswa  menerima dan  memahami  pengetahuan  sebagai bagian  dari dirinya dan diolah menjadi bekal mereka supaya muncul kecakapan dalam memecahkan berbagai fenomena alam dan masalah dalam kehidupan mereka. Proses  pembelajaran IPA menitikberatkan  pada  suatu  proses penelitian dan pemecahan masalah. Berbekal kemampuan ilmiah yang dimiliki, siswa mampu membangun pengetahuannya sendiri dan akan menumbuhkan karakter siswa. Dengan demikian belajar  tidak lagi hanya  dibatasi  tempat dan  terpaku  pada  guru di  sekolah, namun siswa dapat melakukan ekplorasi pembelajaran yangi lebih berkualitas. Pembelajaran yang  berkualitas ditunjukkan oleh tingkat interaksi dan partisipasi aktif siswa dalam  proses pembelajaran dan menumbuhkan karakter siswa, secara umum dapat dilakukan dengan strategi pembelajaran IPA dalam proses  belajar di kelas, dengan menggunakan pendekatan, model, strategi dan metode belajar yang mengintegrasikan keterampilan-keterampilan berpikir dan strategi-strategi berpikir dalam menumbuhkan nilai-nilai mulia, yakni jujur, disiplin, kerja keras,  bertanggungjawab, mandiri, teliti, berani berkomunikasi,dll. Pembelajaran IPA melalui penyelidikan (eksperimen/demonstrasi) dan diskusi yang dilakukan, siswa dibelajarkan dengan aplikasi prinsip-prinsip sains dan belajar selayaknya seorang ilmuwan, yang mampu mengatasi permasalahan krisis  kemampuan ilmiah siswa dan karakter siswa. Penumbuhan dan pengembangan karakter dapat dilakukan melalui penggunaan model,  strategi  atau  pendekatan  pembelajaran yang melibatkan proses sains bagi  siswa, yaitu sejumlah keterampilan yang melatih siswa berpikir  untuk menemukan suatu konsep melalui sejumlah langkah-langkah ilmiah yang biasa dilakukan  oleh ilmuwan. (dokumen Parmo 2018).

Baca juga:  Mengejar Guru Idola

Drs. PARMO, M.Pd

Guru SMP NEGERI 5 WONOGIRI