JATENGPOS.CO.ID, PROBOLINGGO – Mengeksplor Bromo Tengger Semeru (BTS) di Jawa Timur, tidak akan ada habisnya. Wilayah yang masuk dalam 10 destinasi prioritas ini sangat menyenangkan. Penuh sensasi, juga bikin ketagihan.
Kalo tidak percaya buktikan saja sendiri. Caranya, datang ke upacara ritual tahunan terbesar adat Suku Tengger, Yadnya Kasada. Catat tanggalnya, 29-30 Juni. Akan ada beragam rangkaian acara seru menjelang upacara Yadnya Kasada Tengger Bromo 1940 Saka.
“Ada banyak experience baru yang bisa digali dari sana. Sejak zaman Kerajaan Majapahit, acaranya selalu heboh. Yadnya Kasada Bromo dianggap sebagai tempat suci oleh Suku Tengger. Agendanya padat, Selain Eksotika Bromo, ada juga Pelantikan Dukun Tengger,” ujar Bambang S, Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kabupaten Probolinggo, Rabu, (20/6).
Menurut Bambang, pihaknya telah membuka pendaftaran calon dukun sejak penetapan perayaan Yadnya Kasada. Meski sudah dibuka, masih sedikit yang mendaftar. Menurut Bambang, hal tersebut karena dukun ditiap daerah masih ada. Sehingga tidak membutuhkan pengganti.
“Tahun ini ada pelantikan dukun dan baru satu orang yang mendaftar. Hal itu karena didaerahnya tidak ada dukun yang perlu diganti, jadi tidak memerlukan pendaftaran,” ujarnya.
Pelantikan dukun menjadi atraksi tersendiri saat ritual Yadnya Kasada. Sebab, menjadi dukun harus hafal terhadap sejumlah mantra. Nantinya akan diuji saat pelaksanaan Yadnya Kasada di Pura Luhur Poten.
“Upacara adat ini digelar di Pura Luhur Poten, tepat di kaki Gunung Bromo, pada tengah malam hingga dini hari. Nantinya juga para Suku Tengger, melakukan tradisi melempar sesaji ke Kawah Bromo tersebut merupakan bentuk rasa syukur atas hasil ternak dan pertanian yang melimpah,” katanya.
Ketua Pelaksana Top 100 Calender of Event Kementerian Pariwisata Esthy Reko Astuti menyebut, hajatan tahunan ini bakal didatangi banyak wisatawan mancanegara (wisman). Media asing juga akan menyorot event ini.
Kementerian Pariwisata (Kemenpar) langsung memperkuat koordinasi untuk promosi destinasi prioritas ini.
“Orang-orang Tengger melaksanakan ritual Yadnya Kasada yang berlangsung selama satu bulan. Dan pada 29-30 Juni akan menjadi pusat kegiatannya. Kami meyakini event ini akan melampau target wisatawannya dan transaksinya,” kata Esthy.
Esthy mengataka, Kemenpar siap mendukung penuh ritual sakral tersebut. Yaitu dengan event-event pendukung.
“Dalam kegiatan tersebut akan ditampilkan aneka seni tradisional masyarakat Tengger di antaranya Eksotika Bromo, Sendratari Kidung Tengger, Puisi Kidung tengger, Jaranan Wahyu Tunas Budaya dan lain-lain. Media-media asing ini akan memberitakan semua kegiatannya dan diketahui masyarakat dunia,” ujar Esthy.
Menteri Pariwisata Arief Yahya menyebut ini sebagai budaya dan tradisi yang memiliki kearifan lokal di Bromo. Yang pasti, dia mengingatkan agar atraksi alamnya diperhatikan dengan baik, terutama manajemen sampah, yang sering dikeluhkan banyak pihak di destinasi pegunungan.
“Service atau pelayanan yang baik, kebersihan, dan toilet yang terjaga, itu penting dalam jangka pendek. Jangka panjangnya adalah 3A, atraksi, amenitas dan akses, yang tidak bisa ditawar-tawar lagi,” kata dia.
Berikut Rangkaian Ritual Adat Yadnya Kasada :
Tanggal 29 Juni 2018
Piodalan/Pawedalan Pura Luhur Poten Bromo
Resepsi Yadnya Kasada di Pendopo Agung Desa Ngadisari Kecamatan Suka Pura Kabupaten Probolinggo Dan di Pendopo Agung Desa Wonokitri Kecamatan Tosari Kabupaten Pasuruan.
Tanggal 30 Juni 2018 ( Pukul 01.00 WIB )
Pemberangkatan sesaji Ongkek dan Umat dari Empat Pintu Masuk Laut Pasir Tengger Yakni : Cemara Lawang – Probolinggo, Pakis Bincil – Pasuruan, Jemplang – Malang, Puncak Sangalikur, Jantur – Lumajang.
Tanggal 30 Juni 2018 (Pukul 03.00 WIB)
Puncak Karya Yadnya Kasada di Utama Mandala Pura Luhur Poten Bromo : Puja Stuti Dukun Pandita Tengger
Pembacaan Sejarah Kasada Oleh Lurah Dukun
Mulunen / Dhiksa Widhi
Melarung Sesaji Ongkek Ke Kawah Gunung Bromo
Dukun Pandita Tengger Melayani Umat