Salah satu mata pelajaran yang diajarkan di SD adalah Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Pelajaran IPS lebih menekankan sikap dan moral yang diharapkan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. IPS adalah bidang studi yang mempelajari masalah sosial di masyarakat dengan meninjau dari berbagai aspek kehidupan . Oleh karena itu, IPS mempunyai peran yang cukup penting bagi siswa terutama setelah berada dalam kehidupan bermasyarakat. Sehingga prestasi belajar IPS perlu mendapat perhatian yang cukup
Dari hasil pengalaman dan pengamatan penulis ditemukan kenyataan bahwa prestasi belajar IPS siswa masih rendah. Hal ini dikarenakan kurangnya minat dan perhatian siswa untuk mengikuti pembelajaran. Kurangnya minat dan perhatian siswa dalam belajar menjadi salah satu faktor kurang aktifnya kegiatan belajar siswa.
Guna menindak lanjuti rendahnya prestasi belajar maka perlu dikembangkan pembelajaran yang mampu mengaktifkan kegiatan belajar siswa. Salah satu pembelajaran yang memenuhi kriteria tersebut adalah pembelajaran kooperatif tipe berkirim salam dan soal.
Model pembelajaran ini pada hakekatnya mengaktifkan belajar siswa dengan membentuk kelompok yang diberi tugas menyusun dan bertukar soal antar kelompok Disamping itu siswa bukan hanya menerima apa yang disajikan guru dalam proses pembelajaran melainkan juga belajar dari siswa lain
Menurut Piaget dalam (http://re-search.com/0805arief7.html.) Anak dalam kelompok usia 7-11 tahun berada dalam perkembangan kemampuan intelektual/kognitifnya.Yang mereka pedulikan adalah sekarang (kongkrit), dan bukan masa depan yang belum bisa mereka pahami (abstrak).
Padahal bahan materi IPS penuh dengan pesan-pesan yang bersifat abstrak. waktu , mata angin, nilai, peranan adalah konsep -konsep abstrak yang dalam program studi IPS harus diajarkankan di SD.
Selain itu, dalam (http://re-search.com/0805arief7.html.) menjelaskan karakteristik dominan yang di miliki siswa yaitu ( 1) memiliki rasa ingin tahu yang kuat (2) senang bermain (3) suka menangani berbagai hal, dan mencobakan hal-hal baru (4) mereka belajar secara efektif ketika merasa puas dengan situasi yang terjadi .
Berdasarkan karakteristik anak usia SD tersebut maka model pembelajaran kooperatif tipe berkirim salam dan soal sangat cocok jika diaplikasikan dalam pembelajaran IPS, karena menekankan pada keaktifaan siswa dengan tiga komponen utama yaitu : (a)Kerja kelompok. Pembentukkan kelompok menurut model kooperatif tipe berkirim salam dan soal adalah kelompok kecil yang memiliki kemampuan bervariasi. Dalam belajar kelompok Tiap individu memberi sumbangan pikiran, mendapat pembagian tugas, dan saling bekerja sama. Sehingga dapat mengembangkan potensi yang terdapat pada setiap anak.( b)Permainan .Permainan dalamhal ini, dengan dibuatnya yel-yel setiap kelompok, permainan ini merupakan trik jitu yang dapat membuat semua siswa tertarik dan semangat belajar( c)Kompetisi.
Kompetisi adalah persaingan yang diperlukan untuk mendorong siswa belajar .Iklim kelas yang lebih kreatif berkompetisi potensial menciptakan masyarakat belajar. Kompetisi sehat yang berlangsung pada anak didik akan membuat mereka jauh dari sifat malas dan kemunafikan. Anak didik berkompetisi untuk menguasai pelajaran dan melibatkan diri dalam belajar.
Dari uraian tersebut sangat jelas bahwa pembelajaran dengan kooperatif tipe berkirim salam dan soal dapat mendorong siswa lebih semangat dalam pembelajaran. Kondisi seperti inilah yang bisa meningkatkan prestasi belajar siswa ,khususnya mapel IPS.
Siti Karomah, SPd SD.
Guru SDN 2 Malebo Kandangan
Temanggung