Pendidikan Bahasa Indonesia adalah mata pelajaran tentang pengenalan Bahasa yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari, setiap warga negara Indonesia wajib mengenal nahasa Indonesia yang benar. Keterampilan yang harus dikuasai oleh peserta didik yaitu mendengar, berbicara, membaca, dan menulis. Keterampilan yang cukup kompleks adalah menulis. Kegiatan menulis adalah ungkapan yang disimbolkan memalui huruf dan angka tercetak dan dapat dipahami. Pengenalan Pengetahuan huruf adalah keterampilan vital bagi anak untuk belajar membaca dan menulis, pengetahuan huruf dianggap sebagai salah satu predictor terbaik bagi anak-anak untuk memperoleh kemampuan membaca mereka. Maka dari itu pemgetahuan huruf harus dikembangkan sedini mungkin.
Sesuai pengamatan yang dilakukan penulis di Kelas 1 SDN 07 Mulyoharjo, Capaian Pembelajaran “ Membedakan huruf dan bunyi huruf sehingga mampu menyalin kata yang dilihat dan didengar”, belum sepenuhnya terlaksana. Penyebabnya adalah karena guru hanya menggunakan bahan ajar, metode, dan media pembelajaran yang kurang inovatif. Dalam hal ini, kreativitas guru sangat dibutuhkan dalam penerapan metode, media yang tepat bagi peserta didik.
Menurut Carol Seefelt dan Barbara A. Wasik (2008:330-331), bahwa pengertian kemauan mengenal huruf adalah kesanggupan melakukan sesuatu dengan mengenali tanda-tanda/ciri-ciri dari tanda aksara dalam tata tulis yang merupakan anggota abjad yang melambangkan bunyi bahasa. Selain pendapat di atas, menurut Slamet Suyanto (2005:165) bagi anak mengenal huruf bukanlah hal yang mudah. Salah satu penyebabnya adalah karena banyak huruf yang bentuknya mirip tetapi bacaannya berbeda, seperti D dan B, M dengan W, maka diperlukan permainan membaca dan menulis untuk mengenal huruf
Menurut Hadijah (2018) menulis dapat didefinisikan sebagai suatu kegiatan penyampaian pesan (komunikasi) dengan menggunakan Bahasa tulis sebagai alat atau medianya. Sehingga menulis merupakan keterampilan produktif dengan menggunakan tulisan. Pengetahuan dan kemampuan yang diperoleh peserta didik, pada pembelajaran menulis akan menjadi dasar dalam peningkatan dan pengembangan kemampuan siswa pada jenjang selanjutnya.
Mengajar siswa kelas 1 perlu penanganan khusus karena umumnya mereka cepat bosan dan lebih memilih untuk bermain. Oleh karena itu, salah satu cara terbaik untuk menyiasatinya adalah dengan belajar sambil bermain. Permainan yang seru dan menyenangkan biasanya membuat anak betah melakukannya hingga berjam-jam. Bermain bahkan dianggap sebagai kunci dari belajar. Para ahli mengungkapkan bahwa bermain dapat memperkaya proses belajar dan membantu mengembangkan kemampuan penting bagi anak. Bermain sambil belajar mungkin terlihat seperti permainan anak-anak pada umumnya.
Menurut Nur Sauddah (2016:6), Media pancingan huruf adalah media dengan memanfaatkan kegiatan memancing sebagai kegiatan utama. Permainan mancing huruf merupakan permainan yang menggunakan media gambar ikan yang dilengkapi beragam huruf abjad dan pancing magnet. Peserta didik bermain memancing huruf menggunakan media pancing magnet melalui perlombaan.
Kelebihan media pancingan huruf ini adalah media yang mampu untuk merangsang peserta didik untuk mengenal huruf, karena membuat proses pembelajaran menjadi menyenangkan. Menurut Nur Sauddah (2016:6) dikarenakan media permainan pancingan huruf melibatkan interaksi anak, mengembangkan berbagai potensi seperti afektif, kognitif dan psikomotorik, mengembangkan kecerdasan social anak, serta mengembangkan kemampuan berbahasa anak. Melalui pancingan huruf ini anak dapat mengenal huruf, memahami dan melaksanakan perintah guru.
Kemampuan mengenal huruf melalui Media Pancingan Huruf pada anak Kelas 1 SDN 07 Mulyoharjo mengalami peningkatan, ditunjukkan dengan meningkatnya motivasi mereka dalam mengikuti pembelajaran, mereka lebih focus.
Oleh
TUSILAH, S.Pd
Guru SDN 07 Mulyoharjo Kec. Pemalang Kab. Pemalang