Individu yang sedang mengalami perkembangan pesat dan fundamental bagi kehidupan selanjutnya adalah anak PAUD pada rentang usia 0-6 tahun. Terjadi perkembangan dan pertumbuuhan yang sangat cepat pada masa ini dan salah satu pendidikan anak usia dini yang berada pada jalur formal adalah Taman Kanak-Kanak (TK). Fase ini merupakan masa yang tepat untuk meletakkan dasar-dasar pengembangan fisik, bahasa, sosial emosional, konsep diri, seni, moral, kognitif, dan nilai-nilai agama, sehingga upaya pengembangan seluruh potensi anak usia dini harus dimulai agar pertumbuhan dan perkembangan anak tercapai secara optimal (Haryani, 2014). Salah satu aspek yang dikembangkan adalah kognitif yaitu membilang.
Menurut Copley (2010) membilang adalah suatu lambang atau simbol yang merupakan suatu objek yang terdiri dari angka. Membilang merupakan suatu kemampuan untuk menghitung dengan tujuan mengetahui banyaknya benda. Kemampuan membilang adalah kemampuan anak untuk membilang satu, dua, tiga dan seterusnya dan hanya sekedar menyebutkan, atau dapat diartikan sebagai kemampuan anak untuk menyebutkan bilangan tanpa harus mengetahui lambang bilangan yang menyertainya. Kemampuan membilang menjadi sangat penting untuk anak TK karena dalam masa perkembangannya anak – anak menggunakan konsep angka untuk kegiatan berhitung. Oleh karena itu kegiatan membilang harus diberikan kepada anak dengan beberapa metode dan media yang tepat agar kemampuan membilang meningkat menjadi lebih baik.
Kenyataan yang terjadi di TK Pembina Karaban Kec Gabus Kab Pati bahwa kemampuan membilang yang dicapai anak belum sesuai dengan harapan. Hal ini dapat dilihat banyaknya anak-anak yang mengalami kesulitan dalam membilang. Kemampuan anak membilang saat pembelajaran masih kesulitan mengucapkannya, misalnya saat membilang angka 1-10 anak-anak banyak yang kurang lancar bahkan ada yang berhenti ditengah-tengah kegiatan membilang. Saat kegiatan membilang acak, kemampuan membilang anak juga belum baik. Hal ini disebabkan pendidik masih menggunakan metode menghafal dalam mengenalkan kemampuan membilang.
Untuk mengatasi permasalahan guru di TK Pembina Karaban Kac Gabus Kab Pati, maka metode bermain puzzel dapat dijadikan solusinya. Lestari (2011) menegaskan bahwa pembelajaran anak usia dini menggunakan prinsip belajar, bermain dan bernyanyi. Bermain adalah sebuah sarana yang dapat mengembangkan anak secara optimal, sebab bermain sebagai kekuatan pengaruh terhadap perkembangan lewat bermain pula didapatkan pengalaman yang penting dalam dunia anak. Bermain puzzle merupakan salah satu permainan yang dapat meningkatkan kemampuan membilang. Puzzle merupakan bentuk permainan yang menantang daya kreativitas dan senantiasa mencoba memecahkan masalah tetapi menyenangkan sebab dilakukan dengan cara diulang-ulang. Bermain puzzel dilakukan anak dengan kegiatan membilang secara berulang-ulang melalui menyusun kepingan puzzel. Anak menyusuk kepingan puzzel yang sudah disiapkan oleh guru. Bermain puzzel menyenangkan anak-anak dalam belajar membilang.
Bermain puzzel di TK Pembina Karaban terbukti membuat anak-anak mampu meningkatkan kemampuan membilang. Keberhasilan tersebut terlihat dari kemampuan anak di TK Pembina Karaban saat membilang lebih lancar setelah bermain puzzel. Anak lebih bersemangat dalam mengikuti pembelajaran membilang karena dilakukan melalui bermain puzzel. Guru dapat melakukan variasi permainan sesuai kebutuhan anak. Menggunakan puzzel ramah anak dan dibuat dari bahan bekas sesuai kreatifitas guru jauh lebih baik. Bermain puzzel lebih dimodifikasi untuk kepingan puzzel yang lebih kompleks sehingga kemampuan membilang anak menjadi meningkat lebih baik lagi.
SUGINAH, S.Pd.AUD
Guru TK Pembina Karaban Kec Gabus Kab Pati