Perkembangan kognitif merupakan perubahan kognitif yang terjadi pada aspek kognitif anak usia dini, dimana perubahan ini merupakan suatu proses yang berkesinambungan, mulai dari proses berfikir kongkrit sampai pada konsep yang lebih tinggi yaitu konsep abstrak dan logis.Perkembangan kognitif merupakan perwujudan dari kemampuan primer yaitu: kemampuan berbahasa,kemampuan pengingat,kemampuan nalar atau berpikir logis, kemampuan tilikan ruang,kemampuan bilangan,kemampuan menggunakan kata-kata,kemampuan mengamati dengan cepat dan cermat.
Banyak hal yang dapat dilakukan oleh guru dalam rangka mengembangkan berbagai potensi anak termasuk kemampuan kognitif agar berkembang menjadi pribadi yang mandiri dengan senantiasa mempertimbangkan usia dan karakteristik anak, antara lain mengembangkan kemampuan yang berkaitan dengan cara membangkitkan rasa ingin tahu,berpikir, menalar, mengumpulkan dan menggunakan informasi tentang lingkungan fisik yang diperoleh.
Sebelum melaksanakan pembelajaran guru harus memilih metode yang akan digunakan dalam pembelajaran. Disamping itu guru harus dapat menetapkan kegiatan maupun alat peraga yang akan digunakan untuk kegiatan pembelajaran dalam meningkatkan kognitif anak. Salah satu alat peraga yang dapat digunakan dalam pengembangan ini dengan menggunakan media puzzel. Dalam permainan puzzel terdapat beberapa manfaat dalam perkembangan anak, antara lain : melatih memecahkan masalah, mengembangkan koordinasi mata tangan,pengembangan keterampilan motorik,pengembangan keterampilan kognitif,melatih kesabaran,melatih nalar.
Dengan memperhatikan hal tersebut diatas ternyata di TK Tri Waluyo Asi Tegalrejo Purworejo masih menunjukkan keterlambatan kemampuan kognitif dalam kegiatan bermain puzzel.Hal ini ditandai dengan kurang terampilnya anak dalam memasang puzzel,bentuk akhir puzzel belum sempurna,anak kurang konsenterasi. Penyebabnya adalah pengelolaan pembelajaran yang kurang maksimal juga menggunakan metode yang statis. Guru belum melatih anak secara optimal dalam pembelajaran pengembangan kognitif. Sehingga membuat peserta didik merasa bosan, merasa tidak bisa mengerjakan dan merasa malas.Hal ini berpengaruh terhadap perkembangan kognitif anak. Maka untuk meningkatkan kemampuan kognitif penulis mencoba menggunakan media puzzel.
Puzzel adalah permainan yang menyusun suatu gambar atau benda yang telah dipecah dalam beberapa bagian.(Andang Ismail, 2006 : 218). Sedangkan,kata puzzel berasal dari bahasa Inggris sama dengan teka-teki atau bongkar pasang,puzzel adalah media yang dimainkan dengan cara bongkar pasang.(http://www.kaskus.co.id/thred/519c5053e374b4865e000001/manfaat-bermain-puzzel-bagi-perkembangan-anak/) Dari pendapat – pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa puzzel adalah permainan menyusun gambar yang sangat populer,biasanya dimainkan oleh anak-anak.Sebuah gambar besar dibingkai dan bagian tengahnya dipotong-potong menjadi beberapa kepingan kecil,lalu kepingan-kepingan gambar tersebut diacak dan disusun kembali menjadi sebuah gambar utuh.Dengan puzzel anak-anak dapat bereksplorasi menurut kemampuan dan minatnya.Puzzel memiliki manfaat yang besar dalam melatih intelegensi anak. Melalui permainan ini anak terpacu kemampuan berfikirnya untuk dapat menyatukan kembali posisi gambar pada tempatnya yang sesuai.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa penggunaan media puzzel pada pembelajaran dapat meningkatkan kemampuan kognitif anak usia dini, karena anak menyerap informasi dari guru dengan penemuannya sendiri, belajar melakukan bukan sekedar mengerjakan. Dengan puzzel anak asik belajar sambil bermain dan tidak merasa jenuh terhadap materi yang disampaikan guru. Sehingga kemampuan kognitif pada anak Taman Kanak-kanak Tri Waluyo Asi Tegalrejo Purworejo akan meningkat.
Sumawari, S.Pd.I
Guru TK Tri Waluyo Asi Tegalrejo Banyuurip Purworejo