JATENGPOS.CO.ID, – Pendidikan tidak terpisahkan dari kehidupan manusia, hal ini dikarenakan pendidikan dapat memberikan kualitas kehidupan manusia menjadi berdaya guna, lebih baik serta mandiri. Perubahan penggunaan kurikulum memberikan tantangan kepada pendidik maupun peserta didik, mulai dari Kurikulum Tingkat SatuanPendidikan (KTSP) 2006 menjadi KTSP 2013. Perubahan kurikulum tersebut dikarenakan berbagai macam faktor, diantaranya yaitu muatan kurikulum yang terdiri dari Ilmu Pengetahuan danTeknologi (Iptek) serta Iman danTaqwa (Imtaq), Pendidikan Anti Korupsi, Kewirausahaan, Anti Narkoba dan lain-lain.
Diberlakukannya Mata Pelajaran Pilihan merupakan bagian dari peluang dimana peserta didik dapat memilih mata pelajaran yang diminati, mendalami materi pelajaan dan mengembangkan berbagai potensi yang dimiliki secara fleksibel sesuai dengan kapasitas dan kemampuan dasar umum atau kecerdasan, bakat, minat dan karakteristik kepribadian tanpa memiliki batasan terhadap penjurusan yang sangat kaku.
Seorang siswa yang berasal dari Ilmu Pengetahuan Alam untuk lintas minat atau pendalaman minat diperbolehkan mengambil mata pelajaran pada peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) dan sebaliknya demikian.Fenomena yang terjadi saat ini anak IPA lebih suka memilih lintas minat akutansi. Hal ini disebabkan oleh beberapa factor diantaranya :faktor internal daneksternal. Faktor internal adalahfaktor yang berasal dari dalam diri seseorang sedangkan faktor eksternal merupakan faktor yang berasal dari luar diri seseorang.
Faktor internal meliputi bakat, motivasi dan cita-cita sedangkan factor eksternal meliputi keluarga, teman, guru dan fasilitas sekolah serta lingkungan masyarakat. Minat merupakan perasaan senang atau suka tehadap suatu hal yang terjadi secara spontan dan hal tersebut berpengaruh terhadap kemauan memberikan konsentrasi yang lebih. Minat belajar IPS Ekonomi Akutansi oleh anak IPA sangat besar, mereka antusias dalam mempelajari mata pelajaran IPS Ekonomi Akutansi ini dikarenakan struktur mata pelajaran yaitu sendiri sangat relevan dengan realita kehidupan sehari-hari terutama dibidang ekonomi. Faktor eksternal yang tidak kalah mempengaruhi siswa IPA memilih Ekonomi akuntansi didorong dari perkembangan di dunia usaha yang semakin menjanjikan saat ini sehingga antusias siswa mempelajari Ekonomi Akuntansi sangat tinggi.
Bagianak IPA yang memilih lintas minat Ekonomi Akutansi tidaklah menemui kendala yang berarti dikarenakan anak IPA sudah terbiasa dengan ilmu-ilmu eksakta seperti matematika, kimia, dan fisika. Hal ini membuat anak IPA lebih mudah memahami material akuntasi dalam waktu yang tak lama. Mereka tinggal menyesuaikan diri dengan istilah-istilah yang dipakai dalam mata pelajaran Ekonomi Akutansi.
Antusiasme anak-anakI PA dalam belajar ilmu Ekonomi Akutansi membawa dampak tersendiri bagi guru mata pelajaranEkonomiAkutansi. Menyikapi kemampuan anak IPA yang cenderung lebih mudah menguasai mata pelajaran yang terkait hitung menghitung, maka guru mesti pandai mengatur strategi pembelajaran agar tetap terkesan menarik dan menyenangkan. Tutor sebaya menjadi salah satu pilihan yang dapatdipakaioleh guru. Mengapa tutor sebaya? Tutor sebaya merupakan sebuah strategi pembelajaran yang dilakukan oleh guru dengan memberdayakan siswa yang memiliki daya serap tinggi dari kelompok siswa (dalam hal ini siswa IPS) sebagai tutor bagi teman-temannya (dalam hal ini siswa IPA lintas minat IPS Ekonomi Akutansi) yang belum paham tentang materi yang diberikan oleh guru.
Teknis strategi pembelajaran dengan tutor sebaya ini dilaksanakan dengan pemilihan siswa yang pandai oleh guru untuk selanjutnya di tugasi sebagai tutor atau pemandu belajar bagi teman-temannya yang belum faham akan materi ajar. Proses pembelajaran ini berlangsung secara berkelompok, tiap kelompok terdiri dari beberapa anggota dan satu tutor sebaya. Dengan demikian kecanggungan siswa untuk bertanya dan mengeluarkan pendapat akan dapat diminimalisir, karena belajar bersama teman lebih santai dan menyenangkan dibandingkan belajar bersama guru. Tentunya guru mesti pandai dan jeli dalam memilih siswa sebagai tutor sebaya.
Harapannya pembelajaran IPS untuk lintas minat anak IPA melaluistrategi pembelajaran tutor sebaya dapat meningkatkan kemampuan anak IPA dalam belajar Ekonomi Akutansi sebagai bekal hidupnya kelak dikemudian hari. Tentunya pula akan semakin menambah peminat mata pelajaran Ekonomi Akutansi dari kalangan anak IPA melalui program lintas minat.
Windrianto, S.Pd
GURU EKONOMI SMA NEGERI 1 BATURETNO KAB WONOGIRI