Tak kenal maka tak sayang peribahasa tersebut jadi awal dari masalah yang akan di selesaikan dengan penelitian tindakan kelas pada siswa sekolah dasar kelas satu dengan kebutuhan khusus tuna grahita di SLB Negeri Sukoharjo, banyak faktor yang mempengaruhi mengapa anak berkebutuhan khusus lebih banyak kesulitan dalam mengenal angka angka,salah satunya adalah potensi kecerdasan yang dimiliki, anak tuna grahita mengalami ketidak lengkapan dalam memahami sesuatu hal, faktor lingkungan yang kurang mendukung,fisik dan kesehatan diri anak serta situasi dan kondisi pada waktu kegiatan belajar mengajar di kelas, alat peraga yang belum memadahi, daya konsentrasi anak yang sangat terbatas adalah segi banyak yang mempengaruhi anak tuna grahita dalam mengenal sesuatu hal. Anak tuna grahita adalah manusia kecil yang memiliki potensi yang masih harus dikembangkan. Anak berkebutuhan khusus memiliki karakteristik tertentu yang khas dan tidak sama dengan anak seusianya yang berkebutuhan khusus pula jadi setiap anak berbeda kemampuan, ada yang selalu aktif bergerak, ada yang diam saja tidak ada inspirasi, ada yang tidak bisa diatur tidak bisa pegang pensil dengan benar,malas, suka nangis saja.
Kenyataannya pengembangan kemampuan mengenal angka di sekolah luar biasa belum maksimal dan cenderung mengalami hambatan. Tidak semua anak dapat mengenal angka secara baik , dikarenakan berbagai alasan. Ada kalanya guru menggunakan media yang kurang bervariasi sehingga anak merasa jenuh. Masalah rendahnya kemampuan mengenal angka anak akan terlihat dari kemampuan anak dalam mengambil angka yang salah bila guru menunjukkan angka satu tetapi anak tidak bisa mengambil yang benar angka satu tersebut contohnya seperti itu.
Berdasarkan pengamatan di Kelas 1 SLB Negeri Sukoharjo th 2017/2018 dari jumlah anak didik 5, hanya ada 1 anak yang mulai berkembang, sedangkan sisanya lebih banyak diam, menggelengkan kepala dan tidak mau melihat maupun mendengarkan pelajaran tersebut.anak anak masih sangat suka bermain dalam segala hal oleh karena itu guru kemudian menggunakan alat pelajaran berupa kantung angka sehingga anak-anak tidak merasa di beri pelajaran tetapi diajak bermain setiap ada kesempatan.
Berkaitan dengan bermain, mengutip pendapat Mayesty dalam Nurani Yuliani, (2009:86) bagi anak bermain adalah kegiatan yang mereka lakukan sepanjang hari karena bagi anak bermain adalah hidup dan hidup adalah permainan. Dengan kantung angka anak meraa senang dikarenakan merasa sedang bermain.
Kelemahan-kelemahan peserta didik dalam mencapai indikator dalam mengenal angka dapat segera di atasi supaya standar tingkat pencapaian dapat dicapai.Melihat kondisi ini maka perlu suatu upaya nyata untuk mengatasinya. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk merangsang perkembangan mengenal angka anak adalah melalui “bertungka” atau bermain dengan kantung angka “ yaitu sebuah permainan dengan menggunakan kantung yang terbuat dari kain dan dilengkapi bahan pendukung lainnya. Kantung dibuat oleh guru dan pendukung permainan dibuat oleh peserta didik secara bersama-sama. Dalam pembuatan media ini dapat dilakukan pada saat pembelajaran.
Mengembangkan kemampuan mengenal angka pada anak hendaknya disampaikan dalam suasana yang menyenangkan dalam bentuk bermain. Karena pada hakikatnya dunia belajar anak adalah dunia bermain.
Berdasarkan uraian masalah serta pertimbangan-pertimbangan yang dikemukakan tersebut, peneliti mengadakan penelitian dengan judul “Bertungka” sebagai Upaya untuk Meningkatkan Kemampuan mengenal angka (1 – 5 )Peserta Didik Tuna Grahita Kelas 1 SLB Negeri Sukoharjo Tahun Pelajaran 2016/2017.
Di rumah juga sebaiknya ada kantung angka untuk memaksimalkan anak dalam mengenal angka supaya ada kerjasama yang baik antara guru dan wali murid.
Siti Maesaroh Kurniasih,S.Pd
Guru: SLB Negeri Sukoharjo