Proses belajar mengajar merupakan proses yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu. Sebagai guru pastilah bercita-cita semua peserta didik memiliki kompetensi dan hasil belajar yang dicapai selama di kelas. Dalam pembelajaran di kelas tentu sangat banyak temuan yang dihadapi guru. Berkaitan pembelajaran matematika yang dirasa sebagian siswa siswi menyulitkan dan bahkan membosankan, guru mempunyai tantangan bagaimana matematika dalam pembelajaran lebih menarik dan mudah diterima siswa.
Seperti yang terjadi pada siswa kelas VII C SMP Negeri 1 Ngadirojo Semester Gasal tahun pelajaran 2018/2019, pada materi penjumlahan dan pengurangan bentuk aljabar. Ketika pembelajaran berlangsung siswa cenderung kurang semangat bahkan terlihat bingung. Dengan kondisi tersebut guru mempunyai ide mengubah situasi menjadi sebaliknya. Penggunaan alat peraga merupakan salah satu solusi untuk menjembatani agar peserta didik lebih bisa tertarik dan lebih menyerap matematika pada proses belajar mengajar.
Alat peraga matematika adalah seperangkat benda konkret yang dirancang,dibuat dihimpun atau disusun secara sengaja digunakan membantu menanamkan atau mengembangkan konsep-konsep prinsip-prinsip dalam matematika (Djoko Iswadji,2003:1). Alat peraga yang digunakan adalah berupa “blokar” (blok aljabar). Alat peraga yang digunakan ini berasal dari lingkungan sekolah dengan memanfaatkan limbah kardus dan kertas. Kardus sebagian digunakan untuk papan tempel, sebagian dipotong persegipanjang yang dibungkus kertas warna dari limbah kalender .
Langkah –langkah yang dilakukan adalah 1). memotong kardus berukuran (70 x 50)cm selanjutnya dilapisi karpet bekas dengan lem kastol sebagai papan tempel, 2). memotong kardus 20 buah berukuran (10×10)cm, 3). Memotong 20 buah persegi kecil berukuran (5×5)cm, 4). Memotong kardus 20 buah berukuran (5×10)cm, 5). Melapisi persegi dan persegipanjang masing-masing 10 warna merah , 10 warna kuning, 6). Memberi perekat persegi dan persegipanjang pada sisi belakang agar bisa ditempel pada papan blokar.
“Blokar” dibuat dengan memanfaatkan limbah lingkungan sekolah karena sekolah kami adalah Sekolah Adiwiyata. Merupakan bentuk kepedulian kami ikut menjaga kelestarian lingkungan sekolah. Alhamdulillah di tahun 2018 SMP Negeri 1 Ngadirojo menyandang gelar Sekolah Adiwiyata Nasional, harapan menuju Sekolah Adiwiyata Nasional Mandiri itu pasti yaitu sekolah bertujuan menciptakan kondisi yang baik sebagai tempat pembelajaran dan penyadaran warga sekolah, sehingga dikemudian hari warga sekolah tersebut dapat bertanggung jawab dalam upaya penyelamatan lingkungan sekolahnya.
Untuk mengimplementasikan penanaman karakter adiwiyata kepada siswa maka media dari kardus yang bernama blokar ini diterapkan di SMP Negeri 1 Ngadirojo kelas VIIC semester gasal tahun pelajaran 2018/2019 pada matematika bab Bentuk Aljabar pokok bahasan penjumlahan dan pengurangan bentuk aljabar. Dampak dari pembelajaran penjumlahan dan pengurangan bentuk aljabar dengan menggunakan blokar hasil belajar siswa meningkat. Dengan media blokarpun memudahkan siswa menguasai konsep-konsep yang dipelajari guna pemecahan masalah dalam kehidupan sehari-hari, serta menambah antusias motivasi siswa untuk belajar matematika, menumbuhkan kreativitas siswa, memupuk sikap kerjasama, menumbuhkan rasa tanggung jawab dan keberanian dalam proses pembelajaran.
Ronas Anjarwati, S.Pd
Guru Matematika SMP Negeri 1 Ngadirojo, Wonogiri