BMKG Sebut Petani Bisa Memanfaatkan Masa Pancaroba Untuk Bertanam

JATENGPOS.CO.ID, TEMANGGUNG – Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati menyampaikan kalangan petani masih bisa memanfaatkan masa pancaroba dengan menanam tanaman tertentu yang tidak banyak membutuhkan air.

“Memanfaatkan sisa musim hujan ini agar diperoleh panen yang lebih baik nantinya,” katanya usai menanam bawang merah pada pembukaan Sekolah Lapang Iklim (SLI) Operasional Komoditas Bawang Merah di Desa Tuksari, Kecamatan Kledung, Kabupaten Temanggung, Minggu.

Ia menyampaikan SLI bawang merah di Desa Tuksari, Kecamatan Kledung dilakukan dengan mempertimbangkan kondisi iklim dan juga kondisi topografinya dan juga menerima masukan dari masyarakat atau aparat setempat dan juga dari penyuluh pertanian.

Pada musim kemarau tahun 2021 masih ada hujan yang sifatnya normal sampai di atas normal.

iklan
Baca juga:  Ada Jembatan ‘Indiana Jones’ di Magelang, Ganjar Kucurkan Rp 48 Miliar

“Artinya itu malah menguntungkan bagi pertanian, karena tidak kering. Normal sampai di atas normal berarti kemaraunya masih ada hujan, bisa dimanfaatkan untuk jenis tanaman tertentu,” katanya.

Melalui SLI ini diharapkan dapat dipahami dan dapat diprediksi kondisi cuaca seminggu ke depan dan sudah tahu kondisi iklimnya masih ada hujan dan memanfaatkan sisa musim hujan ini agar diperoleh panen yang lebih dari pada biasanya, karena waktu tanam ini tidak bersamaan dengan petani yang lain.

“Petani yang lain tidak sedang menanam bawang merah sehingga nanti panennya tidak banyak pesaingnya, seperti tahun lalu dilaksanakan di Kecamatan Tlogomulyo waktu tanamnya agak berbeda dengan yang lain justru harganya bagus sampai Rp23 ribu per kilogram,” katanya.

Baca juga:  11.724 Orang Jalani Tes Swab Masif di Magelang

Ia berharap kegiatan ini dapat memeberi motivasi bagi para petani dengan memahami cuaca dan iklim maka panen ditingkatkan dan kesejahteraan dapat ditingkatkan.

Koordinator BMKG Jawa Tengah Sukasno menyampaikan SLI merupakan suatu kegiatan interaktif menggunakan metode belajar sambil praktik dengan tahapan belajar mengalami, mengungkapkan, menganalisa, menyimpulkan, dan menerapkan.

Ia mengatakan prinsip pendidikan dalam SLI operasional adalah memberikan peran yang seluas-luasnya kepada petani untuk mengembangkan pengetahuan yang diperoleh dari hasil pengalamannya dan memadukan dengan informasi yang diperoleh dari para pemandu dalam mengantisipasi dampak iklim ekstrem juga materi dan praktik mengenai budi daya serta penanggulangan hanma penyakit.

Selain itu, katanya peserta juga dibekali materi pengenalan alat ukur cuaca dan iklim, tata cara pengamatan unsur cuaca dan aroekosistem, mengenal perbedaan cuaca dan iklim dan proses pembentukan awan hujan, dan pemahaman informasi prakiraan iklim dan musim. (fid/ant)

Baca juga:  Kota Magelang Bersiap Terapkan New Normal
iklan