“Bolang” Jadikan Matematika Menyenangkan

Arif Setiya Pramono, S.Pd Guru SDN 3 Tlaga Kab. Banjarnegara
Arif Setiya Pramono, S.Pd Guru SDN 3 Tlaga Kab. Banjarnegara

JATENGPOS.CO.ID – Memiliki kemampuan dan kemauan untuk menciptakan suasana belajar yang menarik minat dan motivasi peserta didik untuk mengikuti pembelajaran yang wajib dilakukan seorang guru. Sehingga seorang guru tidak hanya mengajar untuk melaksanakan tugas yang diembannya tetapi mencoba menciptakan suasana dan atmosfer belajar yang menarik, kreatif dan inovatif.

Kunci dalam sebuah pembelajaran di kelas adalah di sepuluh menit pertama siswa belajar jika di awal pembelajaran siswa sudah merasa penasaran, tertarik maka di setelah itu mereka akan tertarik mengikuti pembelajaran sampai akhir sehingga siswa lebih siap tanpa rasa terpaksa dan tertekan.

Proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Untuk itu setiap satuan pendidikan melakukan perencanaan pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran serta penilaian proses   untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas ketercapaian kompetensi lulusan (Permendikbud Nomor 65 Tahun 2013).

Baca juga:  Peran Guru “Galak” Bagi Siswa Masa Kini

Untuk itu guru dituntut memiliki kemampuan dalam menggunakan model pembelajaran yang lebih aktif inovatif kreatif efektif dan menyenangkan dalam meningkatkan mutu layanan pendidikan khususnya layanan proses pembelajaran sesuai dengan standar proses. Sehingga motivasi siswa dalam belajar Matematika menjadi meningkat dan prestasi belajar  juga akan meningkat.


Untuk menarik perhatian siswa agar mereka termotivasi dan menyukai proses pembelajaran yang berlangsung, maka seorang guru harus membuat sesuatu yang berbeda diantaranya adalah membuat alat peraga atau media pembelajaran. Dengan harapan mampu membuat peserta didik tertarik dan dapat menanamkan konsep lebih baik dan pengetahuan yang didapatkan akan diingat lebih lama.

Dalam hal ini untuk memahami mengurutkan bilangan tidak bisa hanya memperkenalkan saja secara verbal tapi perlu adanya peraga atau media yang bisa membantu peserta didik memahami lebih cepat dan lebih baik. Sehingga dibuatlah media berupa  “Bolang”.

Bolang adalah media berupa balon bilangan. Pembuatan “Bolang” bermanfaat untuk mempermudah siswa dalam mengurutkan bilangan dalam pelajaran Matematika untuk kelas 3 sekolah.

Baca juga:  Asyiknya Belajar IPA Melalui Metode Kooperatif Kancing Gemerincing

Alat yang digunakan untuk membuat bolang diantaranya gunting, penggaris, pensil/spidol/bulpoint dan laptop dan printer. Adapun bahan yang dibutuhkan adalah kertas manila/kertas karton, kertas buffalo, balon karet, dan lem atau double tip.

Langkah-langkah pembuatannya yaitu siapkan kertas manila tuliskan judul alat peraga “Balon Bilangan” pada bagian atas kertas manila dengan spidol atau dicetak dengan printer computer kemudian tulisan “Balon Bilangan” dipotong disesuaikan dengan pola.

Kemudian berikanlah lem ditempelkan pada bagian atas kertas manila sebagai judul alat peraga, desain kartu bilangan didalam persegi berukuran kurang lebih 5 cm x 5 cm dengan laptop dan dicetak dengan printer, potonglah dengan menggunakan gunting bilangan menurut pola, desain persegi berukuran kurang lebih 5 cm x 5 cm dengan laptop dan dicetak dengan printer.

Potonglah dengan menggunakan gunting bilangan menurut pola, persegi bagian belakangnya diberi lem kemudian ditempelkan di kertas manila di bawah judul, alat peraga/media di bagian belakang diberi double tip untuk menempelkannya pada papan tulis, dan yang terakhir balon karet dimasukkan kartu bilangan kemudian di tiup.

Baca juga:  Mengajarkan Past Tense dengan Permainan ‘BUTA’

Langkah-langkah penggunaan alat peraga di sekolah alat peraga/media berupa “Bolang” ditempel di papan tulis, siswa mengamati alat peraga “Bolang” yang ditempel di papan tulis, siswa menyanyikan lagu balonku dan mendengarkan penjelasan guru tentang materi mengurutkan bilangan, siswa maju untuk memecahkan balon kemudian siswa yang lain bertugas mengambil kartu bilangan kemudian menempelkannya, dan siswa diberi tugas untuk mengurutkan bilangan.

Penggunaan “Bolang” diharapkan dapat menepis anggapan bahwa Matematika merupakan mata pelajaran yang tidak menyenangkan dan membosankan. Tapi merupakan pelajaran yang menyenangkan dan disukai oleh siswa.

Karena dalam pemanfaatannya “Bolang” ini dilakukan dengan cara yang menyenangkan sambil bernyanyi dan menggunakan balon karet yang di dalamnya terdapat kartu angka. Usia sekolah dasar lebih menyukai kegiatan bernyanyi dan bermain sehingga dalam belajar mereka tidak tertekan dan lebih memahami materi yang diajarkan.

Arif Setiya Pramono, S.Pd
Guru SDN 3 Tlaga Kab. Banjarnegara