Pendekatan – pendekatan pembelajaran tradisional yang memposisikan guru sebagai seseorang yang “ lebih tahu” daripada siswa nya ,sangatlah tidak menguntungkan siswa , dan dapat membunuh kreatifitas intelektual mereka.Pembelajaran ini terjadi/berlangsung diakibatkan dari: Pendidikan yang berbasis kelas(dassmom-based education),Pembelajaran yang berbasis pengajar(teacher-based learning) dan sumber belajar belum mampu menciptakan kondisi yang kondusif. Dengan slogan “SMKN Jumantono Siap Maju” kami sepakat untuk merubah pola pembelajaran kita menjadi pembelajaran yang Student-based Learning , fleksibel( dapat dilakukan dimanapun) dan menyenangkan .
Berdasarkan aturan kurikulum K-13 revisi mata pelajaran IPA di SMK Negeri Jumantono hanya diajarkan pada prodi AKUNTANSI , 2 jam perminggunya, mencakup materi tentang: Gejala alam biotik dan abiotik,Mitigasi bencana alam, Materi dan perubahannya, Ekosistem,Keseimbangan lingkungan, Limbah,Polusi,AMDAL,serta Kesehatan,keamanan, dan keselamatan kerja.Semua materi tersebut di kurikulum KTSP diselesaikan dalam 6 semester tetapi di kurikulum K-13 revisi harus selesai dalam 2 semester.Materi yang begitu banyak dengan waktu yang sangat singkat , maka diharapkan guru bisa merancang pembelajaran dengan efektif dan efisien.Untuk mensikapi hal tersebut maka kita rancang pembelajaran IPA di luar kelas(Outdoor Learning ) suatu pembelajaran yang dilakukan di luar ruang kelas, hal tersebut di lakukan untuk menghindari rasa bosan(booring) siswa dalam belajar IPA.
Outdoor Learning adalah suatu kegiatan di luar kelas yang menjadikan pembelajaran di luar kelas menarik dan menyenangkan serta lebih menyatu dengan alam. Outdoor Learning sangatlah cocok dengan materi – materi yang terdapat dalam mata pelajaran Ilmu pengetahuan Alam (IPA). Pembelajaran ini menggunakan alam sebagai media pembelajaran sehingga bisa menghilangkan rasa jenuh pada siswa ketika dalam kondisi pembelajaran INDOOR.Outdoor Learning dapat memadukan unsur bermain dengan belajar sehingga dapat menciptakan metode pembelajaran yang aktif,kreatif,dan inovatif. Proses belajarnya pun cenderung fleksibel dan inisiatif.
SMK Negeri Jumantono yang letaknya di dalam perkampungan dan dikeliling sawah sangatlah mendukung untuk kita melakukan pembelajaran Outdoor Learning, seperti materi Ekosistem siswa dapat melakukan pembelajaran langsung ke sawah dekat sekolah, mereka bisa melakukan observasi tentang “ekosistem sawah”. Siswa akan merasa pembelajaran lebih menyenangkan karena pembelajaran mereka lebih riil,siswa lebih mengenal pada dunia nyata dan luas.Siswa akan merasa belajar lebih rekreatif dan inovatif sehingga kerja otak menjadi rileks dan menghasilkan pikiran yang lebih jernih.
Outdoor Learning selaras dengan Misi SMK Negeri Jumantono yaitu: “ Menjadi sekolah yang berkarakter religious, Unggul dalam prestasi,Kompeten dalam ilmu pengetahuan dan teknologi yang berwawasan lingkungan.Selain materi tentang ekosistem, siswa juga dapat belajar tentang polusi dan penanganan limbah dengan langsung melakukan observasi di peternakan yang berada tidak jauh dari sekolah. Siswa dapat mengidentifikasi jenis – jenis polusi, jenis limbah dan bagaimana cara pengolahan limbah yang baik dan benar.
Pembelajaran di luar kelas yang melibatkan partisipasi siswa dan guru akan membukakan cakrawala baru bawasannya pembelajaran tidak selalu harus berada dalam suatu ruangan (kelas), pembelajaran yang menyenangkan dan bermakna tentunya akan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Pembelajaraan Riil akan berkesan lama dalam ingatan (memori).
.
SUHARTATIK,S.Pd
GURU IPA SMK NEGERI JUMANTONO KARANGANYAR