Pembelajaran yang dilakukan di dalam kelas secara terus menerus akan membuat peserta didik menjadi bosan dan jenuh. Apalagi materi pembelajaran yang disampaikan hanya melalui ceramah saja. Hal ini membuat peserta didik tidak bergairah lagi dalam mengikuti pelajaran, sehingga menyebabkan peserta didik kurang atau bahkan tidak tertarik terhadap materi yang disajikan. Disamping itu kegiatan belajar mengajar pun menjadi kurang maksimal. Hal ini akan berakibat hasil belajar tidak maksimal. Kondisi seperti ini juga terjadi di SMP Negeri 1 Jumo Kabupaten Temanggung pada saat pembelajaran IPA materi Ekosistem. Kurangnya aktivitas peserta didik dalam proses pembelajaran akan menimbulkan suasana yang membosankan dan tidak menarik sehingga peserta didik akan menjadi malas dan tidak semangat.
Cara untuk mengatasi hal ini, dengan mengubah metode pembelajaran yang biasanya dilaksanakan di kelas dengan metode pembelajaran yang menyenangkan,  membuat peserta didik lebih aktif, bersemangat dan fokus terhadap apa yang sedang dipelajarinya. Salah satunya adalah dengan melakukan metode karyawisata (outdoor learning). Karyawisata adalah suatu metode dengan mengajak peserta didik ke luar kelas untuk belajar dengan suasana yang berbeda dari biasanya. Tempat yang dikunjungi disesuaikan dengan materi yang akan dipelajari. Tujuannya dari metode ini untuk menghadirkan pengalaman langsung pada peserta didik. Karyawisata (outdoor learning) dapat membuat peserta didik lebih terlibat aktif dan  merasa senang dalam proses pembelajaran. Metode karyawisata (outdoor learning) memberikan pengalaman belajar yang nyata bagi peserta didik untuk dapat membangun suatu konsep.
Menurut Gunarti (2010:83) bahwa metode karyawisata (outdoor learning)  merupakan hal yang menyenangkan bagi semua orang, terutama anak-anak. Karena melalui metode ini anak bisa melepaskan diri dari rutinitas sehari – hari, dengan melihat dan mengalami sesuatu yang baru atau berbeda, serta dapat menikmati kebersamaan dengan teman-teman atau keluarga. Sedangkan  Suyanto dan Asep Jihad (2013:132) menyatakan bahwa metode karyawisata adalah metode yang mengajak siswa ke objek tertentu untuk mempelajari sesuatu.
Langkah- langkah metode karyawisata (outdoor learning) Â Menurut David Sigalingging (2011: 93) meliputi tahap persiapan, di mana pendidik perlu menetapkan tujuan pembelajaran dengan jelas dan mempertimbangkan pemilihan tempat dan lain sebagainya. Kemudian tahap pelaksanaan karyawisata, pada tahap ini pemimpin mengatur segalanya dibantu petugas-petugas lainnya dan mentaati tata tertib yang telah disepakati bersama. Selanjutnya tahap akhir karyawisata, pada tahap ini peserta didik mengadakan diskusi mengenai segala hal hasil karyawisata.
Dengan karyawisata (outdoor learning) peserta didik diajak untuk bermain, menjelajah, rekreasi, meneliti, dan observasi dan guru dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan. Pembelajaran dengan metode karyawisata (outdoor learning) akan memberikan pengalaman nyata dan mampu membuat peserta didik tertarik dan memiliki minat untuk mengikuti proses pembelajaran, sehingga proses pembelajaran terutama proses pembelajaran IPA materi Ekosistem menjadi lebih optimal, dan pada akhirnya dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menghadapi tuntutan kompetensi sekarang ini. Peserta didik juga akan lebih mudah dalam mengembangkan pengetahuan dan keterampilannya. Hal ini sesuai pendapat Suranto (2018: 67), bahwa metode karyawisata (outdoor learning) dalam penerapannya mempunyai kelebihan di antaranya memanfaatkan interaksi dengan lingkungan, peserta didik dapat langsung melihat obyek pembelajaran secara nyata, merangsang peserta didik untuk lebih kreatif, menyenagkan peserta didik dan peserta didik menemukan sumber informasi yang pertama.
Oleh ; Khaerumanah, S.Pd.
Guru IPA SMP Negeri 1 Jumo Kabupaten Temanggung