JATENGPOS.CO.ID, – Menjadi guru bahasa jawa mungkin tak terpikir bukanlah cita-cita di awal, namun lebih karena hadir dan mengalir mengikuti arah perjalanan nasib. Betapa tidak, di era perkembangan seseorang yang lahir era 70 an dalam perkembangan berikutnya budaya berbahasa jawa di masyarakat mulai luntur. Terlebih lagi ketika memasuki masa sekolah di SMA dan perguruan tinggi. Pelajaran bahasa jawa hampir terlupakan.
Mujur tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak, profesi menjadi guru bahasa jawa pun siap tidak siap harus diterima. Konsekwensinya, ibarat harus berlari sekencang mungkin untuk mempelajari dan memahami bahasa jawa sebelum menghadapi siswa di kelas. Ilmu memang aneh, bagai berenang dalam kedalaman samudra, semakin mempelajarinya semakin banyak sisi yang ingin di jelajahinya. Namun, sejauh dipelajari, semakin sadar bahwa didalam bahasa dan sastra jawa yang merupakan inti budaya jawa, terselip berbagai makna makna pengajaran bagi laku kehidupan manusia. Di dalam tembang (lagu) jawa banyak pitutur (nasihat) yang memiliki perspektif jauh kedepan yang dapat dijadikan panduan hidup masyarakat jawa.
Tantangan profesi muncul ketika menyadari bahwa modernitas masyarakat semakin melupakan dan tidak membiasakan bahasa jawa, sehingga dalam pembelajaran mungkin tak hanya sekedar mengajarkan arti setiap kata dalam bahasa jawa agar dipahami siswa. Tantangan berikutnya adalah menemukan strategi agar mampu membimbing siswa mengeksplorasi kedalaman makna atas kalimat kalimat adiluhung dalam sastra jawa.
Mengajak siswa untuk “bertamasya” dalam pengetahuan yang baru di sastra jawa, bila siswa mendapati pencerahan dalam berpengetahuan akan menjadi hal yang menarik dan sangat memotivasi siswa dalam bereksplorasi untuk menemukan makna-makna yang terkandung dalam sastra jawa.Jadi, keduatantangantersebutakanmenjadisinergidanbila di formulasikanakanmenjadistrategikhususdalampembelajaranbahasajawa.
Pengalamanmengajarbahasajawasemakin lama menjadikankitasemakinlarutdalampemahamanisipengetahuan yang dibawakandalambudayajawa, selainituterkaiteratjugatentangstrategipembelajaran.Jaditernyatapekerjaanmengajaradalahpekerjaan yang sangatunik, yang kadangpemecahannyatidakbisaseketika. Langkah-langkahpemecahanmasalahdalampenentuanstrategipembelajaranterkadangmunculsaatdiluarpembelajaran. Ide-ide kreatifmunculdidalamdandiluarpembelajarandalampenentuanstrategipembelajaran.
Dalampenekananpembiasaanpelafalan kata danpemahamanterhadapmaknadalamsastrajawa yang dibawakansetiaplaguataupunsastrajawadapatlebihintensifketikadigunakanstrategidiskusidaneksplorasibersamasiswadenganmenggunakan literature ataupunreferensi yang tersedia. Diskusikelas yang dibangunpenuhkebersamaan, keakrabandanintensitasdalameksplorasimemudahkansiswadalammenemukankedalamanmaknamakna yang terkandungdalamsetiap kata padasastrajawa.
Hanyakepuasandalamprofesimengajar yang dapat di raihmanakalasiswadidikkitadapatkitaajakuntukmengeksplorasipengetahuandanmenemukanbanyakhalsebagaipengalamanbelajarnya, sehinggasebagaipengajarberharapbanyak agar pengetahuan yang ditemukansiswatersebutbermanfaatdalamkehidupansiswakinidanuntukmasa yang akandatang.
Aida Yuliawati, S Pd.
Guru SMK 7 Semarang