Tolok ukur keberhasilan pendidikan selama enam tahun di sekolah dasar terkadang hanya dilihat dari nilai ujian yang diraih siswa di kelas VI. Hal ini menjadikan beban tersendiri baik bagi siswa, guru, maupun orang tua wali murid. Untuk itu, sebagai guru kelas VI penulis berkeinginan untuk memfasilitasi siswa kelas VI agar bisa meraih nilai tinggi dalam Ujian Sekolah. Penulis mencoba menyajikan pembelajaran yang menarik, menyenangkan, dan bermakna.
Berdasarkan pengamatan guru, hasil belajar muatan pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di Kelas VI SD Negeri Kedunggong Kecamatan Grabag terbilang masih rendah. Hal ini dikarenakan banyak siswa tidak menyukai pelajaran tersebut karena umumnya materi bersifat hafalan. Salah satu materi yang dikeluhkan oleh siswa adalah pada muatan pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial KD 3.1 Mengidentifikasi karakteristik geografis dan kehidupan sosial budaya, ekonomi, politik di wilayah ASEAN. Dalam materi tersebut, siswa dituntut harus menghafalkan letak, luas, batas negara, bentang alam, iklim, sumber daya alam, kehidupan ekonomi, dan kehidupan politik negara anggota ASEAN.
Sebagai guru kelas VI, penulis mencoba memecahkan permasalahan tersebut dengan menerapkan metode BUTUKER TTS (Buat, Tukar, Kerjakan Teka Teki Silang). Teka-teki silang adalah suatu permainan sederhana yang bisa dimainkan oleh siapa saja. Aturan permainannya pun relatif mudah. Pemain hanya perlu menjawab pertanyaan yang ada dan menuliskannya pada kotak kosong yang tersedia. Jawaban pemain tidak boleh kurang/melebihi jumlah kotak yang tersedia. Jawaban saling berkaitan sehingga pemain harus benar-benar memikirkan jawaban apa yang sebenarnya diminta dalam TTS tersebut. Menurut Haryono (2009:23) tujuan teka-teki silang dalam pembelajaran adalah untuk mengasah kemampuan berpikir peserta didik dalam mempelajari kosakata atau materi-materi pada suatu mata pelajaran. Permainan teka-teki silang dapat menimbulkan semangat dan rasa senang dalam belajar tanpa harus berhadapan dengan situasi yang menjemukan. Mirzandani (2012:19) menegaskan bahwa, manfaat teka-teki silang adalah untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar peserta didik, sebab dalam mengisi teka-teki silang kondisi pikiran yang jernih, rileks dan tenang akan membuat memori otak kuat, sehingga daya ingat pun akan meningkat.
Tahapan pertama pembelajaran yang ditempuh adalah anak diminta untuk mencari informasi terkait karakteristik negara-negara anggota ASEAN dari berbagai sumber (buku/internet). Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya terkait informasi yang mereka dapatkan. Tahapan kedua yaitu guru menjelaskan terkait tata aturan dan syarat pembuatan TTS. Tahapan ketiga yaitu guru menyuruh siswa untuk membuat TTS bertemakan karakteristik negara-negara anggota ASEAN dengan jumlah sepuluh soal mendatar dan sepuluh soal menurun. Tahapan keempat yaitu siswa bertukar TTS dengan temannya secara acak. Tahapan kelima yaitu siswa mengerjakan TTS yang mereka dapatkan dari teman dalam waktu yang sudah ditentukan dengan teliti dan cermat. Setelah selesai mengerjakan, siswa mengembalikan TTS yang sudah mereka kerjakan untuk kemudian dikoreksi oleh teman yang membuat soal TTS tersebut. Tahapan yang terakhir adalah semua siswa melaporkan nilai kepada guru sebagai bahan refleksi.
Berdasarkan pengamatan, media BUTUKER TTS tersebut cukup efektif untuk meningkatkan hasil belajar yang bersifat hafalan karena dalam mengisi dan membuat Teka Teki Silang dengan kondisi pikiran yang jernih, rileks dan tenang akan membuat memori otak kuat, sehingga materi hafalan pun akan mudah terserap.
Oleh : Nurhidayah, S.Pd
( Guru SD Negeri Kedunggong – Grabag – Purworejo )