Computational Thinking Meningkatkan Kemampuan Berpikir Siswa

Nanang Fakhrurrozi, S.Kom. SMA Negeri 10 Semarang
Nanang Fakhrurrozi, S.Kom. SMA Negeri 10 Semarang

Kemampuan berpikir kreatif, kritis dan komunikasi serta kolaborasi adalah kemampuan yang paling penting dalam (21st century learning) pembelajaran di abad kedua-puluh-satu, di antara kemampuankemampuan lainnya seperti membaca, matematik, sains. Siswa zaman sekarang perlu untuk mengembangkan keterampilan berpikir, menguasai pengetahuan tentang konten dari persoalan yang dihadapi (content knowledge), dan mempunyai kompetensi sosial dan emosional untuk mengarungi kehidupan dan lingkungan kerja yang semakin kompleks.

Computational Thinking (CT) adalah sebuah pendekatan dalam proses pembelajaran. CT memang memiliki peran penting dalam pengembangan aplikasi komputer, namun CT juga dapat digunakan untuk mendukung pemecahan masalah disemua disiplin ilmu, termasuk humaniora, matematika dan ilmu pengetahuan. Siswa yang belajar dimana CT diterapkan dalam kurikulum (proses pembelajaran) dapat mulai melihat hubungan antara mata pelajaran, serta antara kehidupan di dalam dengan di luar kelas.

Kita sebagai pendidik sangat memahami bahwa siswa kita sering kesulitan dalam memahami materi pembelajaran, khususnya mata pelajaran eksak. Siswa menganggap mata pelajaran eksak adalah mata pelajaran sulit.

Baca juga:  Media Video Aktifkan Pembelajaran PJJ PJOK

Berpikir komputasi adalah teknik pemecahan masalah yang sangat luas wilayah penerapannya. Tidak mengherankan bahwa memiliki kemampuan tersebut adalah sebuah keharusan bagi seseorang yang hidup pada abad ke dua puluh satu ini. Seperti juga bermain musik dan belajar bahasa asing, Computational Thinking melatih otak untuk terbiasa berfikir secara logis, terstruktur dan kreatif.


Istilah CT pertama kali diperkenalkan oleh Seymour Papert pada tahun 1980 dan 1996. Di tahun 2014, pemerintah Inggris memasukkan materi pemrograman kedalam kurikulum sekolah dasar dan menengah, tujuannya bukan untuk mencetak pekerja software (programmer) secara massif tetapi untuk mengenalkan Computational Thinking (CT) sejak dini kepada siswa. Pemerintah Inggris percaya Computational Thinking (CT) dapat membuat siswa lebih cerdas dan membuat mereka lebih cepat memahami teknologi yang ada di sekitar mereka.

Baca juga:  Pembelajaran IPS dengan Metode Mind Map

Berdasarkan salah satu artikel yang ditulis oleh World Economic Forum, dua keahlian terpenting yang diperlukan pada masa mendatang adalah complex problem solving dan critical thinking. Dalam beberapa tahun ini, di Indonesia mulai diperkenalkan sebuah bidang ilmu yang disebut dengan Computational Thinking (CT). Menurut Carnegie Mellon Centre for Computational Thinking, CT adalah cara untuk menyelesaikan masalah, mendesain sistem, dan memahami perilaku manusia yang menggunakan pendekatan dari computer science. Direktur Data Sciences Institute Columbia University, Jeanette M. Wing, mengatakan bahwa CT merepresentasikan perilaku dan kemampuan yang bersifat universal, bukan hanya untuk computer scientist. Wing juga mengatakan bahwa selain kemampuan membaca, menulis, dan aritmetika, CT perlu diperkenalkan kepada anak-anak untuk mengasah kemampuan berpikir analitis.

Berpikir itu dapat dipelajari dan diasah dengan berlatih, serta mengkonstruksi pola pikir berdasarkan pengalaman. Computational Thinking juga dapat dipelajari dengan cara berlatih menyelesaikan persoalan-persoalan yang terkait komputasi, melalui persoalan sehari-hari. Lewat latihan-latihan yang menarik, siswa menerapkan teknik yang cocok (dekomposisi, abstraksi, pengenalan pola, representasi data, algoritmik) untuk mendapatkan solusi. Setelah latihan, siswa diharapkan melakukan refleksi serta mengkonstruksi pengetahuan berpikir, kemudian membentuk pola berpikir komputasional, yang semakin lama semakin tajam, cepat, efisien, dan optimal.

Baca juga:  Wayang Petruk Tingkatkan Motivasi Belajar Matematika

Dengan sering menggunakan computational thinking, orang akan lebih bisa berpikir dengan kritis. Setiap masalah yang dihadapi pasti ada pemecahannya dan computational thinking akan membantu menyelesaikan masalah dengan logika yang baik. Mulai dari penguraian masalah menjadi detail yang lebih kecil, penyaringan detail-detail tersebut, melakukan rancangan tahap, dan pengenalan pola. Metode-metode tersebut yang akhirnya bisa menghasilkan pemecahan masalah yang baik.

Nanang Fakhrurrozi, S.Kom.

SMA Negeri 10 Semarang