Cooperative Learning Tipe STAD Tingkatkan Belajar IPA

Sulastri,S.Pd. Guru SMP Negeri 8 Purworejo
Sulastri,S.Pd. Guru SMP Negeri 8 Purworejo

Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berkait dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis. Mata Pelajaran ini bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan sehingga siswa kurang berminat pada pembelajaran ini dikarenakan menggunakan metode konvensional ceramah dan tanya jawab.

Berkurangnya minat siswa dalam pembelajaran ini mengakibatkan rendahnya nilai yang didapatkan.Hal ini terlihat hasil yang diperoleh siswa kelas VIII F Sekolah Menengah Pertama Negeri 8 ( SMP N 8 ) Purworerjo dalam mengerjakan ulangan harian.Jumlah siswa 32 anak yang mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal ( KKM ) 70 hanya 40 % atau sekitar 12 siswa.

Interaksi pada model cooperative learning tipe STAD secara berkelompok menjadikan pendidik menciptakan suasana belajar yang mendorong anak-anak untuk saling membutuhkan inilah yang dimaksud dengan saling ketergantungan positif. Saling ketergantungan positif ini dapat dicapai melalui ketergantungan tujuan, saling ketergantungan tugas, saling ketergantungan sumber belajar, saling ketergantungan peranan dan saling ketergantungan hadiah. (Robert E. Slavin, Cooperative Learning, Bandung: Remaja Rosdakarya ).

Baca juga:  Penerapan Strategi LSQ dan IS Dongkrak Hasil Belajar IPA Bagi Siswa SMP

Untuk meningkatkan hasil belajar mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam ( IPA) dengan materi Cahaya,penulis memilih salah satu model pembelajaran yaitu Model Cooperative Learning Tipe STAD.Model ini siswa menjadi aktif dalam proses belajarnya. Student Teams Achievement Divisions  (STAD ) dapat menciptakan pembelajaran menyenangkan, dalam keadaan “senang dan semangat” otak lebih bisa menyerap informasi secara optimal.

iklan

 Hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA materi cahaya menggunakan model cooperative learning tipe STAD di kelas VIII F mengalami peningkatan hal ini dapat dilihat dari tingkat ketuntasan belajar peserta didik yaitu dengan KKM 70.Jumlah siswa 32 dapat nilai di atas Kriteria Ketuntasan Minimal ( KKM ) 95% atau 30 siswa.

Melihat hasil yang meningkat maka penulis  menyimpulkan bahwa Model Cooperative Learning Tipe STAD sangat tepat untuk proses pembelajaran mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam ( IPA ) khususnya materi Cahaya kelas VIII F Sekolah Menengah Pertama Negeri ( SMP N ) 8 Purworejo.

Baca juga:  Media Manipulatif Tingkatkan Hasil Belajar Jaring-Jaring Kubus dan Balok

Sulastri,S.Pd.

Guru SMP Negeri 8 Purworejo

iklan