Covid dan Pendidikan, Mengurai Sisi Positif dan Negatif

Basuki Wahyu Utomo, S.I.Kom. Mahasiswa S2 Ilmu Komunikasi Fisip UNS

Oleh : Basuki Wahyu Utomo, S.I.Kom.

Mahasiswa S2 Ilmu Komunikasi Fisip UNS

Wabah covid-19 atau corona virus memberikan dampak yang sangat signifikan di berbagai bidang, misalnya bidang pendidikan yang mengalami perubahan drastis, dengan melakukan pembelajaran jarak jauh (PJJ). Untuk meminimalisir pertemuan dengan menggunakan teknologi media sosial, sebagai contoh pembelajaran daring (dalam jaringan) atau dengan sistem jarak jauh. Pesan disampaikan secara online, misalnya pengumuman atau tugas melalui grup whatsapp, email, dan lain-lain. Kegiatan rapat sebagai salah satu bentuk komunikasi organisasi di sebuah sekolah mulai bergeser ke rapat dengan memanfaatkan berbagai aplikasi virtual, misalnya google meet, zoom, microsoft team dan lain-lain.

Hal tersebut juga mengacu pada pemberlakukan sistem kerja WFH (work from home) sebagaimana diatur dalam Surat Edaran (SE) Menpan-RB Nomor 25/2021 tentang Perubahan Atas SE Menpan-RB Nomor 23/2021, tentang Penyesuaian Sistem Kerja Pegawai ASN Selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Pada Masa Pandemi Covid-19. Penyelenggaraan pembelajaran daring tidak lepas dari penggunaan data internet. Hal ini tentu berdampak besar pada konsumsi penggunaan data internet jika dibandingkan dengan sebelum pandemi. Pengamat Teknologi Informasi dan Telekomunikasi, Heru Sutadi tak memungkiri kebutuhan layanan internet dan aktivitas virtual sangat dibutuhkan, khususnya saat pandemi Covid-19. “Trafik internet Indonesia naik sampai 40% selama pandemi, artinya kebutuhan layanan dan aktivitas virtual sangat dibutuhkan sekarang ini,” kata Heru saat menjadi pembicara di diskusi daring bertema ‘Kenali Vaksin Covid-19, Jangan Tersesat Hoaks’ pada beberapa waktu lalu (Salim 2021).


Baca juga:  Tenaga Kesehatan di Kudus Bertambah Lagi 10 Orang yang Terpapar COVID-19

Pemerintah juga melakukan upaya guna mengatasi keterbatasan kuota yaitu dengan memberikan kuota Kemendikbud sebesar 10GB/siswa. Bahkan pada beberapa sekolah dan instansi pemerintah kabupaten/kota juga memberikan bantuan berupa smartphone gratis sebagai solusi bagi siswa yang tidak memiliki smartphone. Perubahan penggunaan teknologi di bidang pendidikan harus dibarengi dengan perubahan atau peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) Guru. Sejumlah guru khususnya mereka yang mendekati masa pensiun, pelajaran dengan mekanisme online dirasa sulit. Karena, kebanyakan mereka tidak paham dengan ilmu teknologi informasi. Dan rendahnya SDM guru ini dapat diatasi dengan adanya diklat atau pelatihan media pembelajaran yang disesuaikan dengan perkembangan teknologi masa kini agar guru dapat menyesuaikan dengan perkembangan zaman dan perkembangan peserta didik. Ada beberapa metode pengembangan SDM yaitu metode skill training, metode pelatihan ulang, metode pelatihan lintas fungsional, metode pelatihan tim, dan metode pelatihan kreativitas. Sejumlah pihak menilai pembelajaran daring dinilai lebih efektif, serta membuat anak cepat beradaptasi dengan perubahan (Rohmad 2021).

Baca juga:  Penelusuran di Kota Semarang, Siswa Bawah Usia 12 Paling Banyak Terpapar Covid -19

Dari sisi orangtua siswa, baru terlihat ada ketergantungan orang tua pada guru. Tak jarang analisa pemahaman orangtua yang disampaikan ke anak juga berbeda dengan yang disampaikan guru. Ditambah lagi banyaknya tugas orang tua yang tengah bekerja secara WFH. Selain dampak positif, pembelajaran daring juga memberikan dampak negatif bagi siswa, diantaranya menjadikan siswa kurang bersosialisasi, mengalami kekerasan verbal, kurangnya kedisiplinan, tidak memadainya fasilitas untuk pembelajaran, serta tidak tercapainya kompetensi dasar yang harus dikuasai (Sutarna 2021).

Jika anak semakin banyak berinteraksi dengan orang, maka ia akan semakin cakap dalam bersosialisasi. Pembatasan penggunaan gadget bisa menjadi salah satu solusi agar siswa tidak kecanduan menggunakan ponsel selama berhari-hari. Perubahan sistem yang diakibatkan pandemi covid19 memang harus diikuti, hal tersebut menyasar seluruh aspek kehidupan. Ada sisi positif dan ada negatif, namun sesuai dengan prinsip perubahan bahwa setiap yang ada di dunia ini pasti mengalami perubahan. Tinggal manusia sebagai makhluk sosial harus bisa menyesuaikan dengan perubahan yang ada, untuk berproses menjadi lebih baik.

Baca juga:  Alat Peraga Motivasi Siswa Belajar Bangun Ruang