CTL Berbantu Mudahkan Belajar Biologi

Ismeini Tri Nugraheni, S.Si Guru Biologi MAN Temanggung
Ismeini Tri Nugraheni, S.Si Guru Biologi MAN Temanggung

Biologi merupakan salah satu mata pelajaran sain yang diajarkan pada jurusan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIA) sebagai mata pelajaran peminatan dan jurusan Ilmu-ilmu Sosial (IIS) sebagai salah satu mata pelajaran lintas minat pada jenjang pendidikan menengah yaitu SMA dan MA. Dalam mempelajari biologi baik pada jurusan MIA maupun IIS siswa mengalami kesulitan, terutama jurusan IIS. Kondisi demikian juga dialami siswa di MAN Temanggung pada kelas XII IIS 2. Sebagai contoh pada materi Evolusi khususnya pada seleksi alam. Hal ini disebabkan teori-teori yang dipelajari dalam biologi banyak yang bersifat abstrak sehingga siswa hanya mengembangkan daya imajinasinya. Selain itu biologi juga banyak istilah asing yang digunakan sehingga siswa merasa kesulitan dalam memahami materinya. Luasnya materi dan banyaknya hal yang harus dihapalkan juga menjadi penyebabnya. Fakta inilah yang menjadikan mapel biologi semakin sulit untuk dipelajari.

Untuk mengatasi masalah tersebut penulis menerapkan pendekatan kontekstual (Contextual Teaching and Learning (CTL)) dengan berbantuan alat peraga sebagai solusi pemecahan masalah. Menurut Triyanto (2008 : 10) pendekatan kontekstual (CTL) merupakan konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapan dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat.

Baca juga:  Bangun vocabulary dengan “Board race game”.

Untuk memaksimalkan penerapan pendekatan CTL maka diperlukan alat peraga. Alat peraga dirancang untuk membantu menanamkan dan mengembangkan konsep-konsep pada suatu mata pelajaran. Dengan alat peraga, hal-hal yang abstrak dapat disajikan dalam bentuk model-model yang berupa benda konkret yang dapat dilihat,dipegang sehingga dapat lebih mudah difahami. Menurut Sudjana (2005: 90), alat peraga merupakan media pembelajaran yang mengandung atau membawakan ciri-ciri dari konsep yang dipelajari. Lebih lanjut Sudjana (2002: 59) menjelaskan alat peraga adalah suatu alat yang dapat diserap oleh mata dan telinga dengan tujuan membantu guru agar proses belajar mengajar siswa lebih efektif dan efisien.

Penulis menerapkan pendekatan CTL berbantuan alat peraga agar siswa dalam belajar tidak hanya menghapal saja akan tetapi perlu adanya pemahaman yang lebih mendalam dan menumbuhkan penguatan konsep bagi siswa melalui penggunaan alat peraga. Alat peraga berfungsi untuk menurunkan keabstrakkan konsep sehingga siswa mampu menangkap arti konsep tersebut, menguasai materi yang dipelajari dan dapat mempraktikkan kembali dalam konteks yang sebenarnya. Dengan penggunaan alat peraga pembelajaran, maka selain para siswa menjadi lebih mudah dalam memahami materi yang dipelajari, guru pun akan lebih mudah dalam menyampaikan kepada para siswa, terutama untuk jenis materi pembelajaran yang bersifat abstrak.


Baca juga:  KKI Tingkatkan Kemampuan Berbicara Anak

Alat peraga yang digunakan materi pembelajaran seleksi alam yaitu kertas yang memiliki dua warna yang berbeda. Misalnya putih dan hitam. Kedua kertas sebagian ada yang dipotong kecil-kecil dan sebagian lagi dibiarkan sebagai alas. Pada simulasi pertama alas yang digunakan kertas berwarna putih.

Potongan kertas warna hitam dan putih disebar, kemudian dengan waktu tertentu potongan kertas diambil secara cepat. Masing-masing potongan kertas warna yang terambil dihitung berapa jumlahnya. Cara demikian juga dilakukan pada simulasi kedua dengan menggunakan alas kertas berwarna hitam. Setelah itu jumlah kertas yang terambil pada masing-masing warna dibandingkan antara simulasi pertama dan kedua, kemudian siswa membuat simpulan. Pada simulasi tersebut potongan kertas menggambarkan individu, sedangkan alas kertas menggambarkan lingkungan. Simulasi ini menggambarkan proses seleksi yang terjadi di alam. Dengan simulasi mengunakan alat peraga ini diharapkan siswa dapat menyimpulkan antara materi pelajaran dengan seleksi alam dalam kehidupan nyata. Cara siswa menyimpulkan sendiri inilah yang menjadikan pembelajaran menjadi lebih bermakna sehingga tetanam kuat dalam ingatan siswa.

Baca juga:  Media Bidang Miring Dalam Pembelajaran Guling Belakang

Dengan diterapkannya pendekatan CTL berbantuan alat peraga ini dapat digunakan sebagai solusi alternatif dalam pembelajaran. Harapannya mempelajari biologi akan menjadi semakin mudah dan menyenangkan, sehingga dapat meningkatkan hasil belajar. (*)

Ismeini Tri Nugraheni, S.Si
Guru Biologi MAN Temanggung