Kualitas pendidikan sangat dipengaruhi oleh bagaimana proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru terhadap siswanya. Pembelajaran yang monoton dirasakan membosankan bagi siswa. Untuk mengatasi hal tersebut,diperlukan proses belajar yang inovatif. Hasil belajar yang optimal hanya akan diperoleh jika proses pembelajaran yang dilakukan melibatkan siswa untuk beraktifitas dan mengembangkan kreatifitas yang dimiliki siswa secara optimal.
Pembelajaran inovatif adalah proses pembelajaran yang dirancang oleh guru dengan menerapkan beberapa metode dan tehnik dalam setiap pertemuan. Untuk bisa mempelajari sesuatu dengan baik, siswa perlu mendengar, melihat dan mengajukan pertanyaan tentang kompetensi yang di bahas serta membahasnya dengan orang lain. Selain itu siswa perlu menggambarkan sesuatu dengan caranya sendiri, menunjukkan contohnya, mempraktikkan dan mengerjakan tugas yang menuntut pengetahuan yang telah mereka dapatkan.
Ekonomi merupakan ilmu tentang perilaku dan tindakan manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya yang bervariasi dan berkembang dengan sumber daya yang ada. Pendekatan kontekstual cocok diterapkan dalam mata pelajaran ekonomi yang disesuaikan dengan kondisi lingkungan masyarakat dan aspek kehidupan sosial yang menjadi pokok bahasan dalam ekonomi. Mengingat obyek studi dari ekonomi adalah masyarakat yang sifatnya dinamis, maka diperlukan pendekatan yang dinamis pula, pembelajaran inovatif dengan pendekatan CTL merupakan salah satu jawabannya .
Pendekatan kontekstual atau Contextual Teaching and Learning (CTL) adalah konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapan dalam kehidupan mereka sehari-hari, dengan melibatkan komponen utama pembelajaran efektif, yakni: membangun pemahaman (Constructivism), bertanya (Questioning), menemukan (Inquiri), masyarakat belajar (Learning Community), permodelan (Modelling), refleksi (Reflection) dan penilaian sebenarnya (Authentic Assesment).
Pendekatan kontekstual cukup mudah penerapannya. Langkah-langkah pembelajaran dengan pendekatan kontekstual secara garis besar dapat dilakukan dengan cara mengembangkan pemahaman bahwa anak akan lebih belajar bermakna dengan cara bekerja sendiri dan mengkonstruksi/membangun pemahaman sendiri pengetahuan dan keterampilan barunya, melaksanakan sejauh mungkin inquiri untuk semua topik, mengembangkan sifat ingin tahu siswa dengan bertanya, menciptakan masyarakat belajar, menghadirkan model sebagai contoh pembelajaran, melakukan refleksi di akhir pertemuan dan melakukan penilaian.
Prinsip yang harus dikembangkan guru dalam pendekatan kontekstual diantaranya dengan pembelajaran dilakukan sesuai dengan kewajaran perkembangan mental siswa, membentuk grup belajar yang saling tergantung, menciptakan lingkungan yang mendukung, pembelajaran mandiri yang memiliki 3 karakteristik umum (kesadaran berpikir, penggunaan strategi dan motivasi berkelanjutan), mempertimbangkan keragaman siswa, memperhatikan multi intelegensi siswa, menggunakan tehnik bertanya yang mengkaitkan pembelajaran siswa, perkembangan pemecahan masalah dan keterampilan berpikir tinggi dan menerapkan penilaian yang berkelanjutan.
Dengan komponen pendekatan kontekstual tersebut proses belajar dapat berjalan secara alamiah dalam bentuk kegiatan siswa bekerja dan mengalami, bukan mentransfer pengetahuan dari guru kepada siswa. Proses pembelajaran lebih dipentingkan daripada hasil. Dalam pendekatan kontekstual ini tugas guru lebih banyak berurusan dengan strategi daripada memberi informasi dan mengelola kelas sebagai sebuah tim yang bekerjasama untuk menemukan sesuatu yang baru bagi sisw a.
Ari Anjar Astutiek,S.E
Guru SMA Negeri Jumapolo,Karanganyar