CTL Tingkatkan Motivasi Belajar Siswa

Any Budi Iswati, S.Pd.SD Guru SDN Mojo 58 Sragen
Any Budi Iswati, S.Pd.SD Guru SDN Mojo 58 Sragen

JATENGPOS.CO.ID, – Bahasa Indonesia adalah salah satu mata pelajaran yang harus dikuasai oleh siswa, karena di samping sebagai bahasa nasional juga merupakan mata pelajaran yang menentukan kelulusan. Sejak taman kanak-kanak siswa sudah diperkenalkan dengan bahasa Indonesia. Banyak siswa yang menganggap mudah belajar bahasa Indonesia karena bahasa Indonesia merasa sudah dikuasainya sejak kanak-kanak. Kenyataan di lapangan menunjukkan nilai UN Bahasa Indonesia masih jauh dari harapan. Pada setiap pembelajaran Bahasa Indonesia banyak sekali siswa yang tidak tertarik bahkan cenderung meremehkan. Karena merasa sudah menguasai pelajaran, maka siswa tidak memiliki motivasi untuk belajar.

            Pembelajaran yang tidak menarik dan monoton juga merupakan alasan siswa tidak memiliki motivasi belajar. Motivasi belajar adalah kesanggupan untuk melakukan kegiatan belajar karena didorong oleh keinginannya untuk memenuhi kebutuhan dari dalam dirinya ataupun yang datang dari luar.Kegiatan itu dilakukan dengan kesungguhan hati dan terus menerus dalam rangka mencapai tujuan. Melihat kurangnya motivasi belajar siswa, penulis bermaksud untuk memperbaiki pembelajarannya. Untuk memperbaiki pembelajarannya, guru menerapkan pendekatan contekstual teaching and learning (CTL). Diharapkan dengan menerapkan pendekatan CTL dalam pembelajaran, motivasi belajar meningkat dan akan menyebabkan hasil belajar siswa juga meningkat.

Baca juga:  Belajar Spu Kimia dengan Permainan Tempat Duduk

            Pendekatan Kontekstual atau Contextual Teaching and Learning (CTL) merupakan konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat (US Departement of Education, 2001).Pembelajaran CTL melibatkan tujuh komponen utama pembelajaran produktif yakni, konstruktivisme, bertanya (questioning), menemukan (Inquiry), masyarakat belajar (learning komunity), pemodelan (modeling), dan penilaian sebenarnya (autentic assement).

            Menurut Jonhson dalam Sugiyanto (2007) CTL adalah sebuah proses pendidikan yang bertujuan untuk menolong para siswa melihat siswa melihat makna didalam materi akademik yang mereka pelajari dengan cara menghubungkan subjek-subjek akademik dengan konteks dalam kehidupan keseharian mereka. Berdasarkan pendapat para ahli tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa CTL adalah konsep belajar yang membantu guru mengkaitkan antara materi yang diajarkanya dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapan dalam kehidupan sehari-hari.

iklan
Baca juga:  Literasi Digital dan PRE

            Pada pelaksanaan perbaikan pembelajaran, siswa yang kurang aktif dan kurang tertarik terhadap pelajaran Bahasa Indonesia berkurang, sehingga hampir seluruh siswa sudah tertarik dan senang terhadap pelajaran Bahasa Indonesia. Hal itu disebabkan karena guru sudah menerapkan pendekatan CTL yang bertujuan untuk mengajak siswa terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran.

     Any Budi Iswati, S.Pd.SD
Guru SDN Mojo 58 Sragen

iklan