Mata pelajaran matematika diberikan kepada semua siswa untuk membekali kemampuan berpikir logis, analitis, kritis, dan kreatif serta kemampuan bekerja sama. Kompetensi tersebut diperlukan agar siswa dapat memiliki kemampuan memperoleh, mengelola, dan memanfaatkan informasi untuk bertahan hidup pada keadaan yang selalu berubah tidak pasti dan kompetitif. Perkembangan pesat di bidang teknologi informasi dan komunikasi dewasa ini dilandasi oleh perkembangan matematika di bidang teori bilangan, aljabar, dan juga geometri dan pengukuran. Sealin itu mata pelajaran matematika juga bertujuan agar siswa nantinya memiliki kemampuan sebagai berikut : a) Memahami konsep matematika, menjelaskan katerkaitan antar konsep dan mengaplikasikan konsep atau logaritma secara akurat, efisien dan tepat. b) Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan. c) Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh. d) Mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah. e) Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan.
Dari hasil analisis yang kami lakukan, khusunya kepada siswa kelas VI SD Negeri 2 Jembangan pada mata pelajaran matematika materi luas dan volume bangun ruang setelah dilakukan evaluasi ternyata masih banyak yang memperoleh nilai rendah. Ketika mengerjakan latihan hanya beberapa siswa yang dapat mengerjakan soal, sedangkan lainnya masih kebingungan. Bagaimana untuk mengatasi masalah tersebut ? Contextual Teaching and Learning (CTL) adalah jawaban yang tepat untuk masalah tersebut. CTL adalah pembelajaran yang mengaitkan materi yang diajarkan dengan kehidupan nyata dan mendorong siswa menyusun hubungan antara pengalaman belajar dengan penerapannya di kehidupan mereka sebagai bagian dari komunitas. Keunggulan CTL adalah siswa terlibat secara aktif untuk menambah pengalaman belajarnya, mencoba menemukan dan menyusun pengetahuannya sendiri, dan berusaha dengan giat dalam menyelesaikan tugas kerjanya (Suprijono, 2009 : 80).
Dalam kegiatan pembelajaran menghitung luas dan volume bangun ruang, menggunakan semua komponen yang ada dalam pendekatan CTL yaitu pembelajaran konstruktivisme, inkuiri, keterampilan bertanya, komunitas belajar, permodelan, melaksanakan refleksi dan penilaian autentik. Selama kegiatan pembelajaran berlangsung diadakan pengamatan. Sebelum pembelajaran dimulai siswa dibagi menjadi beberapa kelompok, kemudian siswa mengamati benda-benda yang menyerupai bangun ruang yang mereka bawa dari rumah yang berbeda bentuk dari kelompok satu dengan kelompok lainnya. Mereka mulai mencatat bagian-bagian bangun ruang tersebut dan mengukur panjangnya dan dengan bimbingan guru siswa mulai menghitung luas permukaan dan volume bangun ruang tersebut. Setelah satu bangun selesai, kemudian setiap kelompok menukar bangun tersebut sehingga setiap kelompok bisa mengerjakan beberapa bentuk bangun ruang. Begitu seterusnya sampai semua bangun dapat dihitung luas dan volumenya.
Ternyata dengan CTL dapat membuat siswa lebih paham tentang konsep luas dan volume bangun ruang. Dengan CTL siswa lebih aktif dan banyak interaksi antara siswa dengan siswa atau siswa dengan guru. Penerapan pembelajaran dengan pendekatan CTL sangatlah tepat dilakukan dalam proses pembelajaran matematika.
Angling Risnoto, S.Pd.SD.
SD Negeri 2 Jembangan – Banjarnegara