Penyebaran virus corona pada awalnya sangat berdampak pada dunia ekonomi, tetapi kini dampaknya dirasakan juga oleh dunia pendidikan. Kebijakan yang diambil oleh banyak negara termasuk Indonesia dengan meliburkan seluruh aktivitas pendidikan, membuat pemerintah dan lembaga terkait harus menghadirkan alternatif proses pendidikan bagi peserta didik yang tidak bisa melaksanakan proses pendidikan pada lembaga pendidikan.
Peserta didik diharuskan belajar dari rumah karena pembelajaran tatap muka ditiadakan untuk mencegah penularan virus covid-19. Padahal tidak semua pelajar terbiasa belajar secara online. Apalai masih banyak guru yang belum mahir mengajar dengan menggunakan teknologi internet atau media sosial terutama di berbagai daerah, serta tidak semua daerah terjangkau jaringan internet.
Dampak utama yang dirasakan penulis sebagai guru kelas VI tahun pelajaran 2021/2022 di SD N 1 Bategede yaitu seluruh pembelajaran memakai tegnologi internet atau media umum. Beberapa pengajar senior belum sepenuhnya sanggup memakai perangkat atau fasilitas sebagai penunjang aktifitas pembelajaran online dan perlu adanya pendampingan maupun training terlebih dahulu. Selain itu kompetensi pengajar dalam menggunakan tegnologi akan mensugesti kualitas pengajaran karenanya sebelum diadakan acara belajar online para pengajar harus diberikan training terlebih dahulu. Beberapa dampak yang dirasakan guru atau tenaga pengajar dalam proses belajar mengajar online yaitu fasilitas pembelajaran harus memadai tempat tinggal menjadi ruang mengajar guru yang utama saat mengajar online sehingga diperlukan prasarana memadai pada tempat tinggal. Fasilitas seperti laptop atau handphone sangat krusial untuk kelancaran proses belajar mengajar yang akan memudahkan pengajar untuk menyampaikan materi belajar secara online. Menurut Mar’ah (2020), para pengajar belum terbiasa belajar jarak jauh lantaran selama ini sistem belajar dilaksanakan melalui tatap muka, para pengajar terbiasa berada pada sekolah untuk berinteraksi bersama siswa, sehingga metode belajar ini dapat mempengaruhi output belajar.
Dampak selanjutnya yaitu Para pengajar belum terbiasa dengan budaya belajar jarak jauh lantaran selama ini sistem belajar dilaksanakan merupakan melalui tatap muka, para pengajar terbiasa berada di sekolah untuk saling berinteraksi bersama siswa. Adanya metode pembelajaran jarak jauh menciptakan para pengajar perlu mengikuti keadaan dan mereka menghadapi perubahan baru yang secara eksklusif akan mensugesti kualitas output belajar. Jenuh dan kehilangan jiwa sosial. Kebijakan pemerintah dalam meliburkan sekolah telalu lama menciptakan para pengajar jenuh, pengajar terbiasa berada pada sekolah untuk berinteraksi menggunakan teman-temannya. Kemudian pengajara akan kehilangan jiwa sosial bila pada sekolah mereka mampu bermain berinteraksi dengan pengajar-pengajar lain para siswa namun kali ini mereka hanya sendiri di rumah. Adanya pandemi covid-19 memaksa para pengajar wajib memakai teknologi, sebagai akibatnya para pengajar wajib belajar & siap mengajar melalui jarak jauh menggunakan teknologi.
Kendala yang dihadapi para pengajar selanjutnya adanya penambahan pembelian kuota internet. teknologi online memerlukan koneksi jaringan ke internet dan peningkatan kuota akan bertambah serta hal ini akan menambah pengeluaran guru. Untuk melakukan pembelajaran secara daring dalam beberapa bulan terakhir ini diperlukan kuota dan hal ini secara otomatis akan meningkatkan pengeluaran biaya yang meningkat.
Pengetahuan para pengajar dalam menggunakan teknologi dan penguasaan teknologi dalam pembelajaran online dituntut meningkat dengan cepat. Komunikasi guru dan sekolah serta orang tua harus terjalin dengan lancar, artinya ada pengeluaran tambahan biaya yang wajib dibayar guru, misalnya pulsa telfon, internet. Jam kerja para pengajar yang menjadi tidak terbatas karena harus berkomunikasi dan berkoordinasi dengan para siswa, orang tua atau wali, guru lain, bahkan kepala sekolah.
Walaupun banyak kendala dalam praktik pembelajaran daring, hal ini tetap dilakukan oleh guru dan siswa dengan berbagai macam aplikasi. Dampak positif bagi guru yaitu bisa memberikan pelajaran di rumah dan lebih kreatif. Namun dampak negatif adanya ketidakmerataan teknologi mengakibatkan beberapa guru kesulitan dalam melakukan pembelajaran secara daring.
Sri Arwati, S.Pd.SD
Guru SD N 1 Bategede
Kecamatan Nalumsari Kabupaten Jepara