Dari beberapa pertemuan dalam pembelajaran IPA, banyak peserta didik yang kurang mendalami dalam upaya menerima mata pelajaran IPA. Mereka merasa sangat kurang berkenan, bosan, dan kurang puas. Hal tersebut diperberat dengan fasilitas pratikum yang kurang memadai. Seperti pembelajaran IPA di SDN 01 Pesucen pada umumnya masih dominan menggunakan metode ceramah dan penugasan yang terkesan kaku kurang memberikan kesempatan kepada siswa untuk berinteraksi dengan benda-benda konkrit.
Untuk meningkatkan pemahaman peserta didik terhadap nilai pelajaran IPA maka perlu ada variasi dalam metode pembelajaran. Pada materi IPA kelas V terdapat pembahasan tentang pesawat sederhana. Materi pesawat sederhana erat kaitannya dengan pengaplikasian benda dengan fungsinya, untuk itu metode pembelajaran demonstasi dipilih karena dirasa cocok untuk materi tersebut.
Menurut kamus bahasa Indonesia, demonstrasi mempunyai arti peragaan atau pertunjukan tentan cara melakukan atau mengerjakan sesuatu. Menurut Wina Sanjaya (2006: 150) “Metode demonstrasi adalah metode penyajian pelajaran dengan memperagakan dan mempertunjukan kepada siswa tentang sesuatu proses, situasi atau benda tertentu baik sebenarnya atau hanya sekedar tiruan” Sedangkan menurut Muhibbin Syah (2000: 67) metode demonstrasi adalah “mengajar dengan cara memperagakan barang, kejadian, aturan dan urutan melakukan suatu kegiatan baik secara langsung maupun melalui penggunaan media pengajaran yang relevan dengan pokok bahasan atau materi yang sedang disajikan”.
Menurut Wina Sanjaya (2006:151) langkah-langkah penggunaan metode demonstrasi adalah sebagai berikut: (a) Tahap persiapan,meliputi: (1) Menetapkan kesesuaian metode demonstrasi terhadap tujuan yang hendak dicapai. (2) Menetapkan kebutuhan peralatan, bahan dan sarana lain yang dibutuhkan dalam demonstrasi. (3) Mencoba peralatan dan analisis kebutuhan waktu. (4) Merancang garis besar demonstrasi (b) Tahap pelaksanaan, meliputi: (1) Mengatur tempat duduk dan mempersiapkan peralatan atau bahan yang diperlukan. (2) Mempersiapkan siswa untuk mengikuti demonstrasi dengan menjelaskan prosedur/cara kerja peralatan yang dipakainya. (3) Menjelaskan tujuan yang akan dicapai dan memberi pengantar demonstrasi untuk mempersiapkan siswa. (4) Mulailah demonstrasi dengan kegiatan-kegiatan yang merangsang siswa untuk berpikir. Misal melalui pertanyaan-pertanyaan yang tujuannya agar siswa tertarik memperhatikan demonstrasi. (5) Ciptakan suasana yang menyejukan dengan menghindari suasana yang menegang. (6) Peragakan tindakan atau proses yang disertai dengan penjelasan ilustrasi dan pertanyaan. (7) Beri kesempatan kepada siswa secara aktif untuk bertanya, mendiskusikan suatu proses atau langkah yang dilihat dari proses demonstrasi itu. (c) Tahap akhir, meliputi: (1) Memberi tugas-tugas yang ada kaitannya dengan pelaksanaan demonstrasi dan proses pencapaian tujuan pembelajaran. (2) Mengadakan evaluasi.
Demonstasi yang dilakukan oleh peserta didik SDN 01 Pesucen adalah dengan mempersiapkan alat peraga sendiri yang dibawa dari rumah dengan berbagai jenis pesawat sederhana antara lain pengungkit, katrol, bidang miring, dan roda berporos. Pertama-tama guru memberikan pengarahan tentang bagaimana demonstrasi setelah itu tiap kelompok mendemonstrasikan berbagai alat pesawat sederhana. Peserta didik mencoba membandingkan manfaat menggunakan pesawat sederhana dan tidak menggunakan pesawat sederhana. Peserta didik juga membandingkan besar kecilnya usaha jika lengan kuasa diperpanjang, katrolnya diperbanyak, dan juga sudut kemiringan bidang miring diubah. Peserta didik mengisi lembar kerja yang sudah dibagikan yang berisi soal-soal tentang pesawat sederhana.
Dengan menggunakan metode demonstrasi peserta didik bisa langsung merasakan sendiri pengalaman dalam menggunakan berbagai macam pesawat sederhana. Peserta didik dapat memahami manfaat dari penggunaan pesawat sederhana yaitu untuk mempermudah berbagai macam pekerjaan.
Slamet Chasani, S. Pd., M. Pd.
Guru SD Negeri 01 Pesucen Kecamatan Petarukan Pemalang