Dengan munculnya wabah Covid-19 di belahan bumi khususnya Indonesia membawa dampak cukup signifikan khususnya di bidang pendidikan dengan berubahnya sistem pendidikan. Bermacam – macam inovasi pun dicari untuk proses kegiatan belajar mengajar. Terlebih adanya Surat Edaran No. 4 tahun 2020 dari Menteri Pendidikan dan kebudayaan yang menganjurkan seluruh kegiatan di institusi pendidikan harus jaga jarak dan seluruh penyampaian materi pembelajaran semua jenjang disampaikan melalui online/daring yang sekarang ini kita kenal dengan istilah PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh).
PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh) adalah pendidikan formal berbasis lembaga yang siswa dan instrukturnya berada di lokasi terpisah sehingga memerlukan sistem telekomunikasi interaktif untuk menghubungkan keduanya dan berbagai sumber daya yang diperlukan di dalamnya (wikipedia).
Guru harus beradaptasi dengan PJJ yang bermakna, memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Berbagai aplikasi dapat dimanfaatkan guru untuk memperlancar proses pembelajaran dan membantu siswa belajar bermakna dari rumah. Sebagai guru di SMP Negeri 2 Toroh kelas VIII semester 1 yang mengampu mata pelajaran Bahasa Indonesia menjadi tantangan tersendiri bagaimana upaya agar materi yang dianggap sulit bagi para siswa akan menjadi mudah dan menarik minat belajar mereka.
Kondisi awal pembelajaran daring, antusiasme siswa cukup baik, namun pada pertemuan berikutnya ada penurunan antusiasme siswa dalam pembelajaran. Hal ini dibuktikan dari 32 siswa di kelas VIII, ada 20 anak sering terlambat bahkan sama sekali tidak melakukan presensi. Tugas yang diberikan guru tidak dikerjakan tepat waktu bahkan ada yang tidak merespon sama sekali. Sebagai pendidik tidak mungkin hanya diam saja tanpa berbuat sesuatu untuk kemajuan anak didiknya. Pemilihan media yang tepat untuk kondisi tersebut salah satunya adalah pemanfaatan media SWAY yang terdapat dalam aplikasi Microsoft 365.
Menurut Kress dan Bezewr (dalam Khoiri Huda 2017) menyatakan bahwa SWAY adalah alat presentasi berbasis internet dengan berbagai fitur sehingga ketika presentasi dijalankan dapat menggabungkan teks gambar video dan suara. Berbeda dengan Power Point, SWAY memiliki fitur lebih banyak dan pilihan design pun lebih lengkap serta menarik dengan berbagai pilihan model. Penggunaan media SWAY sangat membantu dalam mengemas materi “Teks Berita” dengan lebih unik serta dilengkapi dengan video yang tentu saja menarik bagi siswa untuk belajar.
Tujuan dari pembelajaran ini adalah untuk untuk mengidentifikasi unsur-unsur teks berita (membanggakan dan memotivasi ) yang didengar dan di baca. Hasil dari kegiatan ini berupa laporan baik foto maupun video dan lembar hasil belajar siswa yang dikirimkan melalui Microsoft Teams ataupun WhatsApp. Antusiasme siswa terlihat dari prosentase pengerjaan tugas mereka tepat waktu serta terlihat dari beberapa video kegiatan sehari-hari selama Pembelajaran Jarak Jauh yang mereka buat.
Demikian dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran mempunyai peran penting dalam penyampaian materi pembelajaran khususnya di masa pandemi ini. Guru diharapkan mampu menyampaikan materi yang tingkat kesulitannya beragam agar dapat diterima dengan baik oleh siswa
Media SWAY dari Microsoft 365 dapat diterapkan pada materi Teks Berita Kelas VIII Semester 1 di SMP Negeri 2 Toroh. Dengan media SWAY ini, antusiasme siswa dalam mengumpulkan tugas sangat signifikan. Para siswa membuat Teks Berita sederhana tepat pada waktunya. Maka dari itu, media SWAY dapat dikatakan salah satu media efektif yang dapat digunakan sebagai sarana penyampaian materi pembelajaran di masa pandemic.
Oleh :
Tri Wulandari, S. Pd
SMP Negeri 2 Toroh