Descriptive Text Lebih Asik dengan Media Gambar

Umiyatun, S.Pd. Guru Bahasa Inggris SMP Negeri 2 Mojolaban, Sukoharjo
Umiyatun, S.Pd. Guru Bahasa Inggris SMP Negeri 2 Mojolaban, Sukoharjo

JATENGPOS.CO.ID, – Pembelajaran Bahasa Inggris yang bervariasi bertujuan untuk menimbulkan dan meningkatkan hasil belajar peserta didik terhadap semua materi yang diajarkan disekolah. Terlebih untuk peserta didik kelas tujuh, mereka merasa kesulitan karena beranggapan bahwa pelajaran bahasa inggris itu momok bagi mereka. Ada beberapa materi yang dianggap sangat sulit dimengerti dan dipahami oleh peserta didik, salah satunya materi teks descriptive. Halini terlihat pada hasil ulangan rendah yang normatif yang belum memuaskan. Masih banyak peserta didik yang mendapatkan nilai di bawah KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yang ditentukan sekolah.

Peserta didik cenderung malas membaca buku dan kurang antusias dalam mengikuti pembelajaran teks descriptive. Hal ini disebabkan karena guru cenderung monoton dan konvensional dalam proses belajar mengajar. Ini terlihat pada sikap belajar yang kurang baik yang muncul pada saat kegiatan belajar mengajar berlangsung yang mengindikasikan rendahnya antusias belajar peserta didik tentang materi teks descriptive. Beberapa peserta didik  mangantuk, berbicara sendiri dengan temannya, berjalan kesana kemari, pandangan tidak fokus, membuat kegaduhan, mengerjakan tugas mapel yang lain, tidak mau mencatat penjelasan yang disampaikan oleh guru, tidak mengerjakan tugas yang diberikan, tidak merespon pertanyaan guru, serta tidak mau mengajukan pertanyaan meskipun belum paham. Selain itu, rendahnya hasil belajar bahasa Inggris materi teks descriptive disebabkan juga karena guru belum memanfaatkan media dalam proses belajar mengejar. Guru hanya menggunakanmedia hanya sebatas buku paket, SBA (Suplemen Bahan Ajar) dan papan tulis.

Baca juga:  Pepaya California Buah Lokal Cita Rasa Internasional

Berdasarkan kondisi di atas, seharusnya guru harus mencari berbagai alternatif dan solusinya. Guru hendaknya menciptakan kegiatan pembelajaran yang dapat menarik antusias peserta didik dalam pembelajaran Bahasa Inggris khususnya materi teks descriptive. Oleh karena itu, pemilihan metode yang relevan dan pemanfaatan media gambar akan membantu keberhasilan usaha guru yaitu dalam meningkatkan hasil belajar peserta didik.

Tindakan yang dipilih dalam pembelajaran teks descriptive ini adalah pemanfaatan media gambar dengan objek yang bervariatif. Kegiatan pembelajaran dengan memanfaatkan media ini  merupakan tindak lanjut perbaikan pembelajaran yang dilakukan guruagar hasil belajar peserta didik mengalami peningkatan yang signifikan. Media gambar dapat mempermudah peserta didik untuk mempelajarinya. Selain bervariatif dalam pembelajaran, dengan media gambar akan lebih menarik perhatian peserta didik dalam proses pembelajaran. Media gambar mempermudah peserta didik dalam proses pengamatan.

iklan

Dalam pemanfaatan media gambar, guru bisa menggunakan gambar hewan ataupun foto diri dari peserta didik. Media gambar bisa diperoleh dari peserta didik sendiri yang membawa ataupun dari guru yang telah disiapkan. Saat pembelajaran berlangsung, tidak serta merta peserta didik langsung mendeskripsikan gambar yang guru berikan. Guru memberikan banyak pertanyaan yang berhubungan dengan gambar yang dimaksud. Setelah peserta didik mendapatkan banyak informasi berkaitan dengan gambar, barulah mereka bisa membuat teks descriptive. Dengan bimbingan guru, peserta didik bisa membuat kalimat yang benar sesuai tenses yang digunakan.

Baca juga:  Pembelajaran “TSTS” Tingkatkan Kerjasama Siswa

Dengan pemanfaatan media gambar yang bervariatif ini, diharapkan peserta didik lebih antusias dan pembelajaran lebih menarik. Jika proses belajar mengajar bisa berjalan lancar, secara otomatis hasil belajar pun meningkat. Peserta didik tidak lagi merasa jenuh dengan system pembelajaran yang konvensional. Dengan pemanfaatan media gambar, peserta didik bisa mencari informasi lebih dan proses pembelajaran dengan 5 M (Mengamati, Menanya, Mencoba, Menalar, dan Mengomonikasikan) yang sesuai dengan semangat pendekatan saintifik (scientific approach) bisa berjalan lancar

Langkah pertama adalah mengamati.Pada tahap ini mengutamakan kebermaknaan proses pembelajaran (meaningfull learning. Peserta didik disajikan media gambar secara nyata sehingga peserta didik merasa senang dan tertantang. Langkah kedua adalah menanya. Dalam kegiatan ini peserta didik dapat menanyakan berbagai informasi yang belum mereka ketahui. Guru dituntut harus mampu menginspirasi peserta didik dalam mengembangkan pengetahuan dan ketrampilan. Dengan demikian dapat membangkitkan rasa ingin tahu, minat, perhatian tentang suatu tema atau tema pembelajaran. Selanjutnya  adalah mengeksplorasi atau mencoba. Pada kegiatan ini peserta didik dituntut untuk membaca sumber bahan ajar lain selain buku teks, dan mengamati objek gambar yang diberikan. Langkah selanjutnya adalah Mengasosiasi atau menalar. Pada tahap ini, peserta didik harus mengolah informasi yang sudah dikumpulkan dari gambar yang telah ada, baik terbatas dari hasil kegiatan pengamatan, menanya, dan mencoba. Dan langkah terakhir adalah mengomunikasikan. Pada tahap ini peserta didik harus mamu menyampaikan hasil pengamatan, kesimpulan berdasarkan gambar yang telah mereka dapatkan.

Baca juga:  Tingkatkan Pemahaman Konsep IPA dengan Virtual Laboratory

Kompetensi dasar yang bisa dikembangkan dengan menggunakan metode 5 M adalah bersikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan, pemberani, mampu berpikir kritis sistematis, menguangkapkan pendapat dengan singkat, jelas, serta mampu mengembangkan kemampuan berbahasa yang baik dan benar. (Umi’18)

Umiyatun, S.Pd.

Guru Bahasa Inggris SMP Negeri 2 Mojolaban, Sukoharjo

iklan