Differensiasi Produk, Tingkatkan Kreativitas Belajar Bahasa Inggris

Dwi Henny Widyastuti, S.Pd

Pembelajaran berdiferensiasi merupakan suatu cara berpikir yang sangat penting tentang proses belajar mengajar abad ke-21. Pembelajaran diferensial tampaknya muncul sebagai pendekatan yang menjanjikan untuk meningkatkan perilaku kreatif (Santos, Bastos & Souza, 2014).

Tomlinson (2001) berpendapat dalam karyanya yang berjudul How to Differentiate Instruction in Mixed Ability Classroom bahwa guru memetakan kebutuhan belajar siswa dengan mendasarkan pada 3 aspek, yaitu : 1).Kesiapan belajar Siswa, 2). Minat siswa dan 3). Profil belajar siswa. Profil belajar siswa dipengaruhi oleh: a. Lingkungan belajar siswa, b. Budaya dilingkungan siswa, dan c. Gaya belajar siswa. Gaya belajar siswa terbagi 3, yaitu : 1) Gaya belajar visual (cara belajar dengan melihat obyek secara langsung, seperti gambar, diagram, catatan, peta, graphic organizer), 2) Gaya belajar auditori (gaya belajar dengan cara mendengarkan, seperti mendengarkan penjelasan, mendengarkan pendapat saat berdiskusi, mendengarkan musik), 3) Gaya belajar kinestetik (gaya belajar sambil melakukan atau mengerjakan, seperti bergerak dan meregangkan tubuh).

Baca juga:  Media Pohon Kata Tingkatkan Kemampuan Menulis Puisi

  Dalam pelaksanaannya, penulis melakukan survey gaya belajar siswa dan  mengangkat topik Deskriptive text.  Project Based Learning (PJBL) sengaja dipilih penulis sebagai model pembelajaran. Pjbl sesuai untuk pembelajaran berdifferensiasi, terutama differensiasi Produk. Karena dengan menggunakan differensiasi produk siswa jadi lebih kreatif dan hasil proyek juga bervariasi. Pada pertemuan sebelumnya siswa membuat teks descriptive baik file (soft copy) maupun print out (hard copy). Tahap 1 syntax dari PJBL adalah penentuan proyek. Dalam pelaksanaannya penulis meminta salah satu siswa untuk maju kedepan memimpin diskusi. Siswa kelas 7G mendiskusikan proyek apa saja yang yang akan mereka kerjakan dengan teks deskriptif yang sudah ada. Berdasarkan hasil diskusi, bentuk proyek yang akan di kerjakan antara lain; Mini Digital Magazine, Magazine  dan Vlog Tiktok. Langkah ke -2, Perancangan Langkah-Langkah Penyelesaian Proyek, Diskusi di pimpin oleh siswa yang berbeda. Diskusi membahas bahan dan alat yang di pergunakan dalam mengerjakan proyek. Penulis menawarkan ke siswa untuk memilih proyek yang akan di kerjakan sesuai minat mereka. Langkah ke 3 Penyusunan Jadwal Pelaksanaan Proyek, setiap kelompok menyusun jadwal pelaksanaan proyek & menentukan pembagian tugasnya. Langkah ke 4: Penyelesaian Proyek dengan Fasilitasi dan Monitoring Guru. Siswa mengerjakan proyek yang di pilihnya. Langkah  Ke-5 : Penyusunan laporan dan presentasi/publikasi hasil       proyek, Peserta didik mulai mempresentasikan secara berkelompok hasil proyek dengan bantuan LCD proyektor.  Hasil proyek siswa memiliki kreativitas yang sangat tinggi dan bervariatif. Langkah Ke-6 : Evaluasi proses dan hasil proyek, penulis bersama siswa menilai presentasi kelompok dan melakukan refleksi bersama.

Baca juga:  Guru adalah ‘Pelukis'

Dari Differensiasi produk, daya kreativitas siswa meningkat. Kreatifitas yang tinggi menghasilkan suatu karya yang luar biasa. Dengan pembelajaran differensiasi di harapkan bisa menjadi titik tolak agar siswa senantiasa mengembangkan bakat dan  potensi pada diri mereka. Mari membangun budaya belajar sesungguhnya dengan pembelajaran berdifferensiasi sebagai alat yang memberi ruang pada tiap individu untuk berkembang sesuai potensinya.

iklan

 

Oleh

Dwi Henny Widyastuti, S.Pd

Guru Bahasa Inggris SMP N 1 Purwodadi

iklan