JATENGPOS.CO.ID, SALATIGA- Dinas Perindustrian dan Perdagangan ( Perindag) Provinsi Jawa Tengah mensosialisasikan Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri ( P3DN) kepada ratusan siswa SMK Negeri 2 Salatiga, Kamis (15/8/2024).
Hadir di kegiatan ini Sucahyo, SH,MM Kabid Perdagangan Dalam Negeri mewakili Plt. Kepala Dinas Perindag Prov. Jateng Ir. Sakina Rosellasari, M.Si, M.Sc. Bertindak sebagai nara sumber dalam kegiatan ini Kukuh Sri Harjanto dari Kementrian Perdagangan RI, Eko Suseno dosen FEB UKSW sekaligus motivator dan Roy Wibisono pengusaha sekaligus praktisi UMKM dan sebagai moderator Sriyanto S.Pd, M.Pd yang juga Kepala Sekolah SMKN 2 Salatiga.
Dalam kesempatan ini, Sucahyo mengatakan, globalisasi dan kemajuan teknologi serta kebijakan perdagangan yang semakin terbuka, mempermudah masuknya produk-produk dari luar negeri, sehingga hal ini setiap saat bisa melakukan transaksi produk-produk tersebut.
“ Untuk itu untuk melindungi daya saing produk lokal dari gempuran produk-produk impor, maka pemerintah mengajak kepada masyarakat, tak terkecuali para pelajar untuk mencintai menggunakan dan membeli produk dalam negeri,” kata Sucahyo membacakan sambutan Plt. Kepala Disperindag Prov. Jateng Sakina Rosellasari, Kamis (15/8/2024).
Sucahyo juga mengingatkan, sebagai genersai muda harus kritis dan cerdas, salah satunya dengan menyadari produk dalam negeri yang kian bersaing dan tidak kalah dengan produk impor. Juga harus bisa menjadi enterprenur dalam memasarkan produk-produk dalam negeri, minimal di lingkungan terdekat, baik keluarga atau para sahabat “ Harus dengan konsisten memprioritaskan produk dalam negeri sehingga ekosistem kewirausahaan di Indoensia, Jawa dan Salatiga bisa tumbuh dengan baik,” imbuh Sucahyo di hadapan ratusan siwa SMKN 2 Salatiga.
Dikatakannya, kegiatan sosialisasi ini juga merupakan rangkaian hari ulang tahun Provinsi Jawa Tengah ke-79.
Sementara itu, Kukuh Sri Harjanto yang menyampaikan materi ‘Upaya Penggunaan Produk Dalam Negeri bagi Generasi Z’, mengatakan, Indonesia memiliki keunggulan yang tidak dimiliki negara lain yaitu bonus demografi, dimana jumlah anak muda sangat banyak.
Dikatakan Kukuh, mengapa sosialisasi ini juga menyasar pelajar, karena saat ini marak barang impor sehingga berdampak terhadap produk dalam negeri.” Sebagai contoh produk China, untuk itu kita tanamkan kepada generasi muda, kita harus bangga dengan produk dalam negeri, yang membanggakan itu bukan yang harganya murah atau tang harganya mahal, tapi yang membanggakan itu kalau kita membeli produk dalam negeri,” tandasnya.
Kementrian Perdagangan memberikan arahan agar masyarakat mencintai, membeli dan menggunakan produk dalam negeri melalui sosialisasi untuk mengutamakan membeli produk dalam negeri ketika berbelanja,mengajak keluarga dan sahabat berbelanja produk dalam negeri, mempromosikan dan menggunakan produk dalam negeri.
Sementara, Eko Suseno mengatakan, menggunakan produk dalam negeri itu bagian dari nasionalisme serta turur mendukung pengembangan UMKM lokal sehingga ikut memajukan perekonomian Indoensia.
Sementara, Roy Wibisono CEO Naruna Keramik ini menyemangati para siswa untuk selalu semangat dan tekun dalam berusaha serta kreatif mencari peluang usaha. “ Saya dulu berangkat dari nol, tidak punya modal apa-apa, saya mulai usaha di garasi, namun sekarang produk keramik kami sudah ekspor di 16 negara, Saat pandemic covid kemarin, permintaan produk kami justri naik 22 kali lipat,” kata Roy memberi semangat kepada para siswa. (deb/bis).