Disiplin Sejak Dini, Kunci Siswa Berprestasi

Siti Mukaromah, S.Pd. (Guru SDN 01 Wonosari, Kec. Gondangrejo, Kab. Karanganyar)
Siti Mukaromah, S.Pd. (Guru SDN 01 Wonosari, Kec. Gondangrejo, Kab. Karanganyar)

JATENGPOS.CO.ID, – Sering ditemui siswa merasa tidak puas dengan hasil belajarnya ketika menerima hasil evaluasi yang diikutinya.Seorang siswa pastimenginginkan nilai evaluasi belajarnya bagus sesuai harapan. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa, di antaranya adalah faktor dari diri siswa. Salah satu faktor yang berasal dari diri siswa adalah kedisiplinan.

Disiplin menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008) adalahketaatan atau kepatuhan terhadap tata tertib atau peraturan. MenurutSanjaya (2005: 9) disiplinadalahhal yang sangatlah diperlukan bagi setiap siswa, dengan adanya disiplin belajar, tujuan pendidikan akan lebih mudah tercapai.

Disiplin adalah kunci sukses setiap orang. Dengan sikap ini semua tindakan dan kegiatan akan terarah, terorganisir dan pada akhirnya akan berjalan dengan baik. Sikap disiplinjuga sangatpentingdalammembinakepribadianseseorang hingga terbentuk karakter yang kuat. Bagi seorang siswa yang berada pada tahap belajar, penanaman sikap disiplin tepat untuk dilaksanakan. Banyak orang yang meraih kesuksesan sebagai buah dari kedisiplinan. Sebaliknya, kurangnya disiplin dapat berakibat melemahnya motivasi seseorang untuk melakukan sesuatu, dalam hal ini adalah tindakan yang mendukung proses belajar. Penanaman sikap disiplin dapat dimulai sejak dini, yakni pada siswa usia sekolah dasar. Lalu, bagaimanakah cara menanamkan sikap disiplin pada diri siswa SD?

Dahulu, mendidik dilakukan dengan menanamkan disiplin yang cenderung bersifat kekerasan. Disiplin dikaitkan dengan penerapan aturan. Orang melakukan sesuatu karena takut pada si pembuat aturan, bukan karena taat pada aturannya. Zaman sekarang, disiplin juga sangat penting untuk ditanamkan dalam proses pendidikan, tidak lagi dengan kekerasan, tetapi dengan nasihat-nasihat.

iklan
Baca juga:  Pendidikan Karakter dalam Pembelajaran IPS

Dalam menanamkan pola hidup disiplin bagi siswa di sekolah, ada beberapa pihak yang ikut berperan, antara lain: (1). Guru, karena guru adalah sosok teladan bagi siswa di sekolah. Semua sikap dan tindakan guru akan menjadi panutan bagi siswanya di sekolah. Guru adalah sosok idola bagi seorang siswa, terutama siswa SD; (2). Kepala sekolah, karena kepala sekolah adalah leadership (pemimpin) dalam menjalankansistem pembelajaran di sekolah. Kualitas kepemimpinan seorang pemimpin turut menentukan berhasil tidaknya dalam pembinaan kedisiplinan.Kepala sekolah adalah sosok yang bertanggung jawab dalam mengupayakan kedisiplinan bagi warga sekolah yang dipimpinnya.

Secara garis besar, penanaman disiplin pada siswa dapat dilakukan oleh seorang guru melalui: (1). Pemberian teladan, teladan ini sangat banyak diperolehdariguru, karena guru adalahfigur yang digugudanditiru.Diguguartinyadipercayadan ditiru artinya dijadikan teladan. Guru sebagai figur teladan harus datang tepat waktu sebelum masuk jam pelajaran. Jangan sampai guru suka menegur siswanya yang terlambat datang ke sekolah, tetapi dia sendiri seringkali datang terlambat. Kalau seperti itu, berarti disiplin hanya berlaku sepihak bagi siswa saja. Contoh lain yang dapat diterapkan oleh guru antara lain: segera masuk kelas ketika bel masuk berbunyi, mengoreksi pekerjaan siswa dan membagikannya tepat pada waktu yang ditentukan. Guru jangan terbiasa mengulur-ulur waktu dalam melakukan sesuatu yang berkaitan dengan anak didiknya; (2). Pemberian reward and punishment atau pemberian penghargaan dan hukuman. Reward(penghargaan) dapat diterapkan untuk memberikan motivasi kepada anak didik untuk berperilaku disiplin. Adapun punishment (hukuman) diterapkan sebagai bentuk perimbangan terhadap pemberian reward.

Membentuk sikap disiplin pada siswa dapat diterapkan dalam beberapa hal, antara lain:Pertama, disiplin dalam waktu. Pepatah mengatakan “Waktu itu lebih mahal dari emas”. Pepatah tersebut memberi pengertian bahwa waktu tidak akan berulang kembali; Kedua, disiplin dalam kegiatan. Kegiatan sehari-hari bagi seorang siswa yang harus dilakukan secara disiplinantara lain berupa belajar dan beristirahat; Ketiga, disiplin terhadap tata tertib, peraturan yang harus dipatuhi oleh seorang siswa antara lain: tertib dalam mengenakan seragam sekolah, kehadiran di sekolah, dan menjaga keamanan dan ketertiban.

Baca juga:  Google Drive Sebagai Media Penyimpanan Alternatif

Berikut ini beberapa sikap dan perilaku yang dapat menjadi barometer disiplin siswa antara dapat dicerminkan pada: (1). Datang ke sekolah sebelum bel masuk berdering; (2). Membawa perlengkapan sekolah dengan lengkap; (3). Berbaris dengan rapi saat mengikuti upacara bendera maupun sebelum masuk kelas; (4). Mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru; (6). Membuang sampah pada tempatnya.

Penerapandisiplinpadasiswamempunyaiandil yang besarterhadappencapaianprestasi. Hal ini dapat dilihat diSDN 01 Wonosari yang telah gencar menerapkan disiplin di lingkungan sekolahnya. Penanaman disiplin tersebut memberikan hasil yang signifikan terhadap prestasi belajar siswa. Adapuncontohkedisiplinan yang diterapkan di SDN 01 Wonosari antara lain berupa: jam masuk sekolah yang on time pada pukul 07.00 pagi, siswa berbaris rapi ketika mendengar bel masuk, siswa segera masuk kelas ketika mendengar bel masuk setelah istirahat, dan lain-lain.

Baca juga:  Learning Cycle 5E Tingkatkan Keterampilan Menulis Teks Persuasi

Demikian, begitu pentingnya arti disiplin bagi keberhasilan proses belajar seorang siswa. Penanaman disiplin sejak dini merupakan kunci bagi siswauntuk menghasilkan prestasi. Disiplin dapat ditanamkan oleh seorang guru antara lain melaui keteladanan dan pemberian reward and punishment. Adapun penerapan disiplin pada siswa SD antara lain meliputi: disiplin dalam waktu; disiplin dalam kegiatan; dan disiplin terhadap tata tertib.

Siti Mukaromah, S.Pd.

(Guru SDN 01 Wonosari, Kec. Gondangrejo, Kab. Karanganyar)

iklan