JATENGPOS.CO.ID, – Anak adalah amanah yang dititipkan Allah, kehadiran anak merupakan berkah dan karunia luar biasa ibarat mutiara yang tak ternilai harganya. Maka ketika kepercayaan telah diberikan, menjadi tanggung jawab dan kewajiban orang tua untuk menjaga, melindungi, membimbing dan mengantarkannya menjadi anak saleh sesuai dengan kehendak yang menitipkannya.
Sekolah adalah lingkungan berikutnya yang akan melanjutkan pembinaan terhadap tumbuh kembang anak. Sekolah berperan tidak hanya membuat anak cerdas dan pandai, nemun lebih dari itu mendampingi dan mengantarkan anak menjadi pribadi yang berkarakter, santun, memiliki rasa tanggung jawab, memiliki jiwa sosial yang tinggi, suka membantu, bekerjasama, empati dan berbagai sikap mental positif lainnya.
Sekolah memiliki peran yang tidak kalah penting dalm pembinaan pribadi anak seiring dengan perkembangan sosial anak. Anak tidak lagi bisa dibatasi kehidupannya didalam rumah, dia akan berkelana, bersosialisasi, berteman, bahkan dia seringkali lebih mengikuti lingkungan sosial dari teman sebayanya dibanding orang tuanya. Oleh karena itu, sekolah yang baik akan memberikan lingkungan sosial yang kondusif bagi perkembangan diri anak.
Sekolah juga merupakan kunci bagi keberhasilan kehidupan anak. Dalam lingkungan sekolah guru menjadi figur utama dalam mendidik anak. Guru yang baik, pandai, piawai, bertanggung jawab, berkarakter akan mampu mengarahkan, mengubah dan membangun paradigma positif anak hingga terbentuk sikap mental dan kepribadian yang tangguh. Sedemikian besar peran sekolah hingga sering sekolah menjadi tumpuan harapan, bahkan tuntutan dari orang tua untuk menjadikan anaknya pandai, berkualitas baik akademis maupun non akademis. .
Perilaku tidak sopan, melanggar aturan, malas, kurang percaya diri, perkelahian pelajar adalah selintas yang tampak pada diri para siswa kita sekarang ini. Berbagai upaya telah dilakukan, baik dari pihak sekolah maupun dari orang tua dirumah. Mulai dari memberi nasehat, memperketat peraturan, hingga memperberat sangsi bagi yang melanggar. Namun sampai saat ini belum terlihat hasil yang signifikan dari upaya-upaya tersebut.
Ada satu upaya yang mungkin dilupakan banyak orang, yaitu mengubah orang menjadi lebih baik melalui do’a. Do’a itu bermanfaat untuk menolak sesuatu yang telah terjadi dan yang belum terjadi. Maka hendaknya slalu berdoa .
Terkait dengan hal tersebut,apabila di hubungkan dengan perilaku siswa yang negatif, maka doa akan memberi pengaruh positif terhadap perubahan sikap siswa. Apalagi doa tersebut di bacakan oleh guru-guru mereka,karena doa orang tua adalah mustajab,dan guru merupakan pengganti orang tua di sekolah. “Tiga doa yang mustajab yang tidak diragukan lagi ,yaitu doa orang tua, doa orang yang bepergian (safar) dan doa orang yag di dzalami. Bgitu urgensinya doa,mampu menjadi solusi saat manusia angkat tangan untuk memberi solusi. Doa juga efektif menjadi jalan keluar ketika segala cara menemui jalan buntu, maka sudah semestinya membiasakandoa-doa dalam kehidupan sehari-hari disamping usahanya. Maka kekuatan apalagi yang dapat di berikan hanya doa dan permohonan kepada Allah akan bimbingan dan perlindungan terhadap generasi penerus ini, harus di lakukan oleh para orang tua dan guru. Orang tua tiada henti mendoakan kebaikan, maka seluruh fisik dan mental akan bekerja untuk mewujudkan hal-hal yang di harapkan.
Melalui sinergi dan kerjasama yang harmonis antara sekolah dan keluaraga, di harapkan proses pendidikan akan berjalan lebih efektif dan dapat dijadikan basis koordinasi. Kerja sama antara semua komponen yang ada dalam pendidikan, juga akan menghasilkan pendidikan yang berkualitas yang pada akhirnya akan mewujudkan generasi bangsa yang cerdas dan berkarakter. Pendidikan yang berkualitas akan melahirkan generasi tangguh yang mampu membawa perubahan,bahkan mampu memimpin perubahan kearah yang lebih baik sesuai dengan harapan yang di cita-citakan.
Ainur Rohmah, S.Pd
Guru BK SMP Negeri 1 Singorojo, Kendal
.