Dokter Hayyi Optimistis Yoyok-Joss Menang, Bisa Wujudkan Semarang Ramah Difabel

JATENGPOS.CO.ID,  SEMARANG – Ketua Rumah Gerakan Dokter Hayyi Center (DHC), dr Muhammad Hayyi Wildani optimistis pasangan calon (Paslon) Alamsyah Satyanegara (AS) Sukawijaya atau Yoyok Sukawi-Joko Santoso (Yoyok-Joss) bisa mewujudkan Kota Semarang sebagai kota yang ramah difabel, jika menang dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Semarang 2024..

“Saya optimistis Mas Yoyok dan Mas Joko bisa menang dan punya kemampuan dan kemauan untuk mewujudkan sebagai kota yang inklusi atau kota ramah difabel,” kata Hayyi saat ditemui di kediamannya, gang Masjid Terboyo, Gayamsari, Kota Semarang, Rabu (2/10/2024)

Sebab, menurutnya, kedua tokoh yang kini diusung oleh hampir semua partai politik di parlemen Kota Semarang ini tidak sebatas wacana dalam merawat anak penyandang disabilitas. “Mas Yoyok dan Mas Joko mengalami sendiri bagaimana dinamika merawat anak yang berkebutuhan khusus. Butuh kesabaran, ketelatenan tersendiri,” ujarnya.

Baca juga:  Moeldoko Minta Rumah Sakit Jujur Data Kematian Pasien COVID-19

Dokter Hayyi berharap, program Semarang Tentrem juga bisa menjadi andalan dalam mencari solusi konkret mewujudkan Semarang yang ramah difabel. “Kami berharap para difabel bisa mendapatkan pendidikan yang lebih layak dan memiliki peluang kerja yang lebih baik,” tuturnya.

iklan

Di lain sisi, direktur Lembaga Bimbingan Belajar (LBB) Airlangga Sosial Eksakta (ASE) untuk regional Jawa Tengah ini juga menyoroti perilaku warganet yang menyudutkan Yoyok Sukawi terkait ungkapan kasih sayang pada salah satu buah hatinya yang disabilitas.

“Nah, masalahnya hari ini ada pada sebagian netizen yang menyudutkan Mas Yoyok mempolitisasi anaknya. Sesekali saya pantau di media sosial kok begitu. Ini yang tidak bijak,” tukasnya.

Baca juga:  Politikus Katakan Pembangunan Era Jokowi Untungkan Semua Pihak

Menurutnya, unggahan Yoyok Sukawi di media sosial yang lebih menonjolkan keluarga merupakan cerminan pribadi yang humanis. “Kalau menurut saya, Mas Yoyok itu bukan orang yang politis meskipun seorang politisi, anggota DPR RI yang rela melepaskan posisi di Senayan untuk membangun Kota Semarang,” ucapnya.

“Beliau juga nampak tidak mengedepankan karir politik di media sosial, tapi lebih mengedepankan dirinya sebagai seorang kepala keluarga, seorang suami yang menyayangi istri, seorang ayah yang bangga dengan anak dan keluarga kecilnya,” urainya.

Ia lantas menjelaskan bahwa tidak ada satu pun yang ingin dalam kondisi keterbatasan, baik secara materi, fisik maupun mental. Demikian pula tidak ada yang pernah berharap memiliki buah hati yang berkebutuhan khusus.

Baca juga:  Komitmen Yoyok Sukawi: Dukung Pelestarian Kesenian dan Kebudayaan Kota Semarang

“Anak merupakan anugerah, bagaimana pun kondisinya. Saya yakin mereka yang menyerang Mas Yoyok di medsos itu tidak bisa telaten, sabar, dan bahkan tidak ikhlas menerima jika menjadi ayah dari anak yang difabel,” tegasnya.

Oleh karena itu, ia berharap kampanye negatif itu disudahi secepatnya, dan berganti dengan kampanye positif yang mendewasakan masyarakat dalam berpolitik. “Kami, dari tim DHC maupun seluruh pendukung Yoyok-Joss berharap tidak ada permainan medsos yang menyerang pribadi, kita hiasi masa kampanye ini dengan kabar-kabar yang positif, adu gagasan yang mencerdaskan masyarakat, yang mendewasakan cara berpolitik masyarakat,” tutupnya.(sgt)

iklan