27.1 C
Semarang
Minggu, 22 Juni 2025

BI dan Pemprov Jateng Kampanyekan ‘Gemarikan’

Gelar 'Central Java Fish Market 2024'

JATENGPOS.CO.ID,  SEMARANG – Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Tengah bersama Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Tengah mengajak masyarakat untuk gemar makan ikan dan produk olahan ikan. Program ini dilakukan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, khususnya sektor kelautan dan perikanan.

Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Tengah, Sumarno mengatakan, saat ini banyak masyarakat mengkonsumsi daging, padahal banyak daging di pasaran adalah daging impor. Begitu juga ayam, yang pakan ayamnya merupakan produk impor.

“Kalau mau mengkonsumsi produk lokal kita sendiri ya, makan ikan itu. Makanya melalui acara ini kita ajak semuanya untuk gemar makan ikan,” katanya, disela acara ‘Central Java Fish Market Tahun 2024’ yang mengusung tema ‘Protein Ikan untuk Generasi Emas Jawa Tengah’, di halaman Gedung Gradhika Bhakti Praja Provinsi Jateng, Selasa (12/11/2024).

Ditambahkan, jika ada anak yang tidak suka makan ikan, berarti itu menjadi tantangan kita untuk bagaimana mengolah ikan. Apalagi ikan termasuk tidak awet dan gampang busuk.

“Supaya awet ya berarti harus diolah mengikuti selera anak-anak kita,” imbuhnya.

Sumarno mengakui, hingga kini masyarakat Jawa Tengah yang sudah banyak makan ikan adalah yang berada di daerah pesisir atau pantura. Sedangkan masyarakat Jawa Tengah bagian tengah masih rendah konsumsi ikannya.

Terlepas dari itu, Sumarno mengucapkan terimakasih atas kolaborasi dengan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Tengah dengan Dinas Jelautan dan Perikanan Jawa Tengah.

“Kegiatan seperti ini baik untuk kita sosialisasi gemar makan ikan. Ikan itu kan protein tinggi, baik untuk kecerdasan otak dan bisa meningkatkan daya ingat,” tukasnya.

Kepala Perwakilan BI Jawa Tengah, Rachmat Dwisaputra menjelaskan, makanan ikan memang belum menjadi makanan favorit bagi penduduk Indonesia. Untuk menjadikan ikan sebagai makanan kesukaan masyarakat, perlu juga diingatkan sejarah nenek moyang dulu, seperti lagu nenek moyangku seorang pelaut.

“Dari sisi ekonomi kontribusi pertumbuhan ekonomi di Jawa Tengah dari sektor pertanian, kehutanan dan perikanan masih sekitar 13,5 persen. Capaian itu masih tertinggi kedua setelah yang terbesar sektor pengolahan sebesar 33 persen,” jelasnya.

Sedangkan laju inflasi Jawa Tengah penyumbang terbesarnya pada ayam ras dan telur ayam ras.

“Dengan meningkatkan makan ikan, maka ikan itu nanti akan mengimbangi inflasi,” tandasnya.

Sementara, Central Java Fish Market 2024 ke-3 dimeriahkan oleh berbagai kegiatan, yaitu Seafood Festival, Dongeng Anak, Edukasi HPI dan SURIKAN, Talkshow Komposisi Gizi, dan Demo Masak. Pada kesempatan dimaksud juga dilaksanakan lomba masak milenial yang diikuti oleh 53 peserta SMK se-Jateng, dengan bahan utama ikan.

Para peserta juga ditantang untuk menciptakan rasa yang unik dengan mengolah cabai kering dan pasta bawang tersebut untuk menambah kelezatan masakan. Tidak kalah seru, kegiatan ini juga dimeriahkan dengan kehadiran 53 pelaku usaha sektor perikanan dan kelautan dalam bazaar UMKM Fish Market.

Melalui Central Java Fish Market 2024, Bank Indonesia dan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mengajak seluruh pemangku kepentingan, mulai dari pemerintah daerah hingga pelaku usaha skala kecil dan industri besar, untuk bekerja sama dalam mengembangkan sektor kelautan dan perikanan. Kolaborasi ini diharapkan mampu mengoptimalkan potensi Jawa Tengah sebagai sentra produksi dan pengolahan ikan berkualitas tinggi.

“Diharapkan, acara ini menjadi langkah awal yang baik dalam mendorong kemajuan sektor perikanan Jawa Tengah yang berdaya saing tinggi dan berkontribusi signifikan terhadap pembangunan ekonomi daerah serta kesejahteraan masyarakat,” pungkasnya.(aln)



Popular

LAINNYA

Terkini