Enjoy dengan Bio Linat di SMA

Arif Budiarti, S.Pt. Guru SMA N 3 Purworejo
Arif Budiarti, S.Pt. Guru SMA N 3 Purworejo

JATENGPOS.CO.ID, – Era kurikulum 2013 untuk berbagai mata pelajaran di SMA, terdapat beberapa perbedaan dibandingkan kurikulum 2006.  Beberapa perbedaan tersebut adalah adanya mata pelajaran lintas minat (linat).  Jurusan matematika dan ilmu pengetahuan alam  (MIPA) mendapatkan salah satu  pelajaran ciri khusus dari jurusan ilmu-illmu sosial (IPS).  Mata pelajaran lintas minat yang ditawarkan untuk program IPS adalah fisika, kimia, dan biologi.  Awalnya anak yang memilih program IPS selain karena sesuai cita-citanya juga menghindari mata pelajaran ciri khusus program MIPA.  Sebagian anak menganggap mata pelajaran ciri khusus program MIPA merupakan mata pelajaran yang sangat sulit karena identik dengan rumus, hitungan dan hafalan.

Dari hasil pemilihan mata pelajaran lintas minat bagi IPS diperoleh hasil tertinggi untuk mapel biologi.  Mereka menganggap pelajaran tersebut paling mudah dibanding fisika dan kimia.  Biologi hampir sama dengan ciri mapel IPS karena berisi hafalan.  Dalam awal pelaksanaan kegiatan belajar mengajar biologi, guru harus memotivasi siswa dengan pola pembelajaran menyenangkan sehingga siswa tidak terbebani untuk belajar mapel lintas minat.    Upaya yang dapat dilakukan guru pada awal proses pembelajaran diantaranya sosialisasi mapel bio linat(biologi lintas minat), penentuan kkm (kriteria ketuntasan minimal), model penilaian.  Guru membagikan angket yang berisi pertanyaan kesulitan apa yang dihadapi dalam belajar biologi, siswa diberi waktu 5 menit untuk mengisi kemudian angket tersebut ditukar dengan temanya dan kemudian dibacakan.  Jika ada jawaban yang hampir sama tidak perlu dibacakan ulang.  Hasil  beberapa angket dapat disimpulkan kesulitan belajar biologi yang dihadapi para siswa adalah menghafal nama-nama latin, menghafal siklus dan proses-proses yang terjadi pada tubuh kita.

Baca juga:  Audiovisual Ketoprak Tingkatkan Menulis Naskah Drama

Bertitik tolak dari permasalahan tersebut guru menjelaskan, bahwa biologi merupakan pelajaran yang tidak identik dengan hafalan, karena apapun mata pelajarannya jika dalam proses belajarnya hanya menghafal maka akan mudah terlupakan.  Kunci dalam belajar apapun mata pelajarannya termasuk biologi sangat mudah, cukup catatan atau buku yang anda punya sering dibaca.  Dengan kita sering membaca secara otomatis memori kita terlatih untuk menyimpan, mengolah dan kembali memproses ulang saat dibutuhkan.  Selain meningkatkan budaya baca, gunakan mind map/peta konsep pada saat belajar.  Biasakan belajar sambil menuliskan hal-hal yang penting, sehinggakita mudah untuk mengingat.  Selain itu berlatih mengerjakan soal-soal sesaat setelah belajar, untuk mengasah kemampuan apakah kita sudah menguasai materi yang di pelajari.

Baca juga:  SETS, Meningkatkan Antusias Belajar Siswa

Dalam proses pembelajaran dikelas, guru juga menggunakan berbagai metode sehingga menarik bagi siswa.  Guru memberikan reward setiap kali siswa dapat menyelesaikan beberapa permasalahan yang diberikan.  Reward tidak harus berupa hadiah dalam bentuk benda, tetapi bisa pujian, emoticon ataupun simbol-simbol tertentu.  Dengan demikian siswa merasa bangga dihadapan teman-temannya. Cara seperti ini ternyata merangsang para siswa untuk saling berpacu dalam prestasi, misalnya berusaha menjawab beberapa pertanyaan atau permasalahan yang diberikan oleh guru.


Dalam proses pembelajaran, guru tidak hanya menuntut siswa untuk dapat menguasai ilmu yang diberikan tetapi juga pendidikan karakter.  Pendidikan karakter yang diberikan tersurat dalam setiap materi, diantaranya jujur, bertanggung jawab, teliti dan lain-lain.  Kegiatan praktikum, yang merupakan aplikasi teori/konsep dapat membangun beberapa pendidikan karakter.  Penilaian blok juga sarana penerapan pendidikan karakter.  Saat penilaian blok, posisi tempat duduk siswa diacak, guru sudah memberikan tata tertib dalam ulangan dengan berbagai konsekuensinya. Hasil ulangan dipasang/ditayangkan sehingga masing-masing anak dapat mengetahui nilai temannya.  Siapa yang memperoleh nilai tertinggi, terendah dan yang harus harus remidi semuanya terbuka.  Lembar jawaban juga dibagikan kepada siswa untuk dikoreksi ulang, jika mungkin ada kesalahan guru dalam koreksi, siswa dapat membenarkan dan usul perubahan nilai yang telah ditayangkan. Guru juga terbuka pada siswa, ini merupakan salah satu teladan yang luar biasa, karena siswa merasa dihargai haknya.

Baca juga:  Media Songs Base Learning Tingkatkan Kemampuan Speaking
Dengan proses pembelajaran seperti di atas, ternyata meningkatkan minat siswa untuk belajar materi lintas minat. Biologi sebagai pelajaran lintas minat bahkan menjadi mapel yang sangat ditunggu-tunggu untuk tiap pertemuannya, bahkan prestasi yang diperoleh juga setara dengan teman-temannya program MIPA yang belajar biologi sebagai mapel peminatan.

Arif Budiarti, S.Pt.

Guru SMA N 3 Purworejo