ETH Tingkatkan Aktivitas Belajar Perencanaan Perjalanan Wisata

Darsini, S.Pd. Guru Usaha Perjalanan Wisata, SMK Negeri 2 Semarang
Darsini, S.Pd. Guru Usaha Perjalanan Wisata, SMK Negeri 2 Semarang

Permasalahan yang dihadapi guru dalam pembelajaran adalah bagaimana materi pelajaran yang disampaikan guru dapat dikuasai oleh anak didik secara tuntas. Ada beberapa hal yang mempengaruhi peserta didik dalam menguasahi materi pelajaran, diantaranya faktor internal peserta didik sendiri dan faktor eksternal. Secara internal kesulitan dalam menguasahi pelajaran ini dikarenakan peserta didik bukan hanya sebagai individu dengan segala keunikannya, tetapi mereka juga sebagai makluk sosial dengan latar belakang yang berlainan. Sebagai individu peserta didik bertanggung jawab kepada dirinya sendiri dalam menguasai materi pelajaran yang telah ditempuhnya, tetapi sebagai makluk sosial peserta didik juga turut bertanggung jawab dalam kelompok untuk saling membantu sesama peserta didik apabila ada yang menemui kesulitan dalam belajar.

Dalam kelompok terkadang peserta didik lebih mudah menyerap materi pelajaran apabila diterangkan oleh teman sendiri dibanding jika diterangkan oleh guru. Hal ini disebabkan telah terjadinya pertemanan yang cukup lama dan akrab, serta penggunaan bahasa yang mudah dimengerti. Untuk itu model pembelajaran ETH (Everyone is a Teacher Here) dapat diterapkan agar tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik. Hal ini juga diterapkan di SMK Negeri 2 Semarang untuk Kompetensi Keahlian Usaha Perjalanan Wisata kelas XI Semester Genap pada Kompetensi Dasar Biaya Perjalanan Wisata, di SMK Semarang.

Baca juga:  Ice Breaking Tingkatkan Minat Belajar Siswa

Istilah ETH berasal dari bahasa Inggris yang berarti setiap orang adalah guru. Jadi, ETH adalah suatu strategi yang memberi kesempatan pada setiap peserta didik untuk bertindak sebagai “pengajar” terhadap peserta didik yang lain.(Ramayulis, 2006). Menurut Silberman strategi ETH ini merupakan strategi mudah untuk mendapatkan partisipasi seluruh kelas dan pertanggungjawaban individu. Strategi ini memberi kesempatan bagi setiap peserta didik untuk bertindak sebagai guru bagi peserta didik yang lain.

Tujuan dari penerapan ETH adalah agar peserta didik akan lebih bergairah dan senang dalam menerima pelajaran . Secara khusus tujuan implementasi tipe ETH adalah mengecek pemahaman para peserta didik sebagai dasar perbaikan proses pembelajaran, membimbing usaha para peserta didik untuk memperoleh suatu keterampilan kognitif dan sosial, merangsang dan meningkatkan kemampuan berpikir peserta didik, memotivasi peserta didik agar terlibat dalam interaksi, melatih kemampuan mengutarakan pendapat serta mencapai tujuan belajar.

iklan
Baca juga:  Bernarasi Tingkatkan Kemampuan Berpikir Anak di kelas Rendah

Kegiatan pembelajaran dimulai dengan pembagian kelompok. Masing-masing kelompok mendapatkan materi pembelajaran untuk diskusikan di kelompok untuk menyiapkan media dan strateginya. Setiap kelompok menyiapkan wakilnya untuk bertindak sebagai guru yang bertugas mempresentasikan materi didepan kelas. Setelah presentasi masing-masing kelompok memberikan soal/pertanyaan yang harus dijawab oleh kelompok yang lain secara individual. Jawaban pertanyaan dikoreksi/dinilai oleh kelompok presenter. Demikian seterusnya sampai seluruh kelompok.

Dengan menerapkan ETH peserta didik mendapat kesempatan baik secara individu maupun kelompok untuk menjawab pertanyaan yang dibuat oleh kawan-kawannya. Disamping itu guru dapat mengetahui penguasaan peserta didik terhadap materi yang disampaikan dan mendorong peserta didik untuk berani mengajukan pendapatnya.

Sedangkan kelemahan ETH diantaranya adalah kegiatan pembelajaran aktif dikhawatirkan hanya merupakan kumpulan permainan, lebih berfokus pada kegiatan sehingga peserta didik kurang memahami materi yang dipelajari, serta menyita banyak waktu.
Diharapkan penerapan ETH (Everyone is a Teacher Here) dapat meningkatkan aktivitas belajar peserta didik yang pada akhirnya akan dapat meningkatkan hasil belajarnya. Model ini juga dapat diterapkan pada mata pelajaran serta KD-KD yang lain yang mempunyai karakteristik yang sesuai.

Baca juga:  PBL Tingkatkan Belajar Bilangan Bulat

Darsini, S.Pd.
Guru Usaha Perjalanan Wisata, SMK Negeri 2 Semarang

iklan