“Experimen” Tingkatkan Prestasi Belajar Ilmu Pengetahuan Alam

Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan latihan bagi peranannya dimasa yang akan datang. Tujuan pendidikan secara umum adalah untuk mencerdaskan dan mengembangkan potensi yang ada di dalam diri peserta didik. Dalam dunia pendidikan guru memiliki peranan yang sangat besar dalam keberhasilan belajar peserta didik. Guru harus mampu menciptakan suasana belajar yang kondusif, menyenangkan, menarik dan melibatkan peserta didik secara aktif. sehingga mereka dapat dengan mudah memahami dan mempelajari materi yang disampaikan oleh guru.. Salah satu mata pelajaran yang diajarkan di Sekolah Dasar adalah IPA. IPA merupakan mata pelajaran yang menekankan pada pembelajaran alam yang erat kaitanya dengan kehidupan manusia. Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk memupuk rasa ingin tahu dan pengetahuannya. Peserta didik diharapkan dapat memahami diri sendiri dan alam sekitarnya. Sesuai dengan kurikulum 2013, peserta didik dituntut untuk dapat berperan aktif.

Baca juga:  Penilaian Produk Tumbuhkan Jiwa Wirausaha

                Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam ( IPA ) menjadi tantangan bagi guru untuk mewujudkan belajar yang menyenangkan. Dengan metode yang tepat adalah solusi yang sangat menentukan berhasil tidaknya suatu pembelajaran tersebut. Pada umumnya siswa kurang antusias dalam mengikuti pelajaran umum seperti Ilmu Pengetahuan Alam ( IPA ). Kenyataannya IPA mata pelajaran yang kurang disukai siswa, karena siswa dituntut untuk menghafal. Sehingga anak merasa bosan dan kesulitan.Pembelajaran IPA di SD Negeri Temanggung 1 kecamatan Kaliangkrik kab Magelang, pada tema 7 Subtema 3, KD 3.6 yaitu tentang” perubahan bentuk benda ”, hasil belajarnya masih rendah. Siswa kesulitan dalam menghafal  dan membedakan tentang perubahan bentuk benda. Untuk mengatasi kondisi tersebut, guru menggunakan metode “Experimen, untuk meningkatkan hasil belajar .

Baca juga:  Pengaruh Globalisasi Terhadap Budaya Lokal

Apakah metode  Experimen? Metode Experimen merupakan metode pembelajaran yang melalui penghayatan langsung atau pengalaman langsung, Menurut Hoover ( Wisnubrata Hendrajuwana, 1990 ), mengungkapkan bahwa Experimen terjadi apabila peserta didik secara pribadi bertanggung jawab atas proses pengetahuan, keterampilan, dan sikap dalam situasi belajar yang ditandai oleh taraf keterlibatan sangat aktif baik secara kognitif, afektif, maupun psikomotoris. Pada usia ini peserta didik akan lebih mudah memahami pembelajaran apabila meggunakan benda atau obyek nyata dan peserta didik terlibat secara langsung. Menurut Jean  Plaget ( dalam Abim Syamsudin 2003 : 50), bahwa perkembangan kognitif anak SD berada pada tahap perkembangan operasional kongkret. Sehingga perkembangan anak dapat  stimulasi secara optimal dan anak dapat mengingat lebih lama

Peran guru dalam proses pembelajaran melalui metode experimen adalah menyediakan sarana pembelajaran yang sesuai dan mendukung materi pelajaran, sehingga proses belajar mengajar akan optimal, peserta didik dapat berinteraksi dengan guru dan bahan ajar yang telah diatur dalam rangka tercapainya tujuan.Tujuan pembelajaran tentang perubahan bentuk benda yaitu pengkristalan adalah peserta didik dapat memahami dan menjelaskannya. Penggunaan metode Experimen sangatlah tepat pada materi ini. Peserta didik termotivasi dan mempunyai keberanian dalam unjuk kerja.Proses pembelajaran yang terjadi dengan melibatkan peserta didik secara aktif mampu memberikan interaksi dan respon positif terhadap kemajuan belajar. Peserta didik yang terlibat langsung dalam pembelajaran dan melaksanakan percobaan menjadi lebih dapat mengingat dan juga bisa menemukan konsep pembelajaran yang disampaikan oleh guru. Dengan Metode Experimen peserta didik  lebih cepat menguasai materi, karena bagi mereka percobaan adalah hal yang menyenangkan.


Baca juga:  PPS, Pecahkan Soal Cerita Siswa SD

Saudah. S.Pd.SD

Guru SD Negeri Temanggung 1, Kec.Kaliangkrik

Kab.Magelang