JATENGPOS.CO.ID, UNGARAN- Ribuan warga mengikuti Karnaval Budaya puncak peringatan HUT ke-80 RI tingkat Kabupaten Semarang sekaligus puncak peringatan Hari Jadi ke-320 Ambarawa.digelar di Ambarawa, Minggu (31/8/2025) pagi.
Para peserta berkumpul di Lapangan Pangsar Sudirman sebelum dilepas oleh Bupati Semarang H Ngesti Nugraha.
Turut serta menyaksikan Forkompinda, Ketua TP PKK Hj Peni Ngesti Nugraha dan undangan lainnya. Arak-arakan kemudian menyusuri jalan sepanjang Kota Ambarawa melewati jalan raya Sudirman dan melintas di panggung kehormatan di alun-alun Tambakboyo.
“Kami mengajak seluruh warga untuk terus mendukung program pembangunan daerah. Antusiasme warga mengikuti pawai dapat mendorong geliat ekonomi warga secara menyeluruh, kemajuan pembangunan daerah akan dapat meningkatkan kesejahteraan warga,” ujar Ngesti Nugraha dalam sambutannya.

Ketua Panitia Pelaksana juga Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Semarang, Petrus Triyono menjelaskan kegiatan juga merupakan rangkaian peringatan Hari Jadi ke-320 Ambarawa.
Karnaval diikuti 86 kontingen terdiri dari 40 kontingen peserta jalan kaki dan 46 mobil hias. Mereka berasal dari unsur pelajar, OPD, instansi dan ormas di Ambarawa.
“Peserta kirab menempuh rute sepanjang kurang lebih tiga kilometer. Mulai dari lapangan Pangsar melewati kota Ambarawa dan panggung kehormatan di alun-alun Tambakboyo ,” ujarnya.
Pawai Gebyar Bawen Kedhaton

Pawai Budaya dalam rangka Gebyar Bawen Kedhaton berlangsung meriah dan tertib pada Sabtu (30/8/2025) pagi hingga siang.
Sedikitnya 3.500 orang dari berbagai elemen masyarakat Bawen mengikuti arak-arakan dari titik awal di Pasar Hewan menuju Kantor Kecamatan Bawen sepanjang tidak kurang dari empat kilometer.

Camat Bawen Dewanto Laksono Widagdo memimpin barisan dengan membawa sebilah keris penanda kebesaran Bawen.
“Pawai Budaya ini ingin menampilkan potensi Bawen. Baik itu seni budaya , potensi UMKM maupun kreasi masyarakat ,” terangnya.
Para peserta pawai berasal dari perwakilan Pemerintah Desa dan kelurahan , lembaga pendidikan, instansi pemerintahan dan organisasi masyarakat.

Diketahui, Gebyar Bawen Kedhaton merupakan peringatan pusat pemerintahan kecamatan Bawen berada di areal Terminal Bawen. Namun, saat masa pemerintahan Camat Nuryanto pada September 1987 dilakukan pemindahan ke Harjosari
Kirab Boyong Kedhaton sendiri menggambarkan simbol perpindahan seluruh perangkat kantor ke tempat yang baru. Arak-arakan pembawa benda pusaka berjalan dari Terminal Bawen menuju Harjosari dengan jarak sekitar 3 km. (muz)