FGD, Solusi Mantap Pilih Prodi Perguruan Tinggi

Nor Istiyanah, S.Pd Guru BK SMA 1 Bae Kudus
Nor Istiyanah, S.Pd Guru BK SMA 1 Bae Kudus

Masa depan yang gemilang dan sesuai dengan harapan sangatlah menjadi dambaan setiap insan, begitu pula yang diharapkan bagi siswa siswi yang saat ini duduk di bangku kelas XII Tingkat SLTA. Banyak diantara mereka berusaha semaksimal mungkin berupaya meraih prestasi baik akademik dan non akademik, sebagai modal dasar masuk ke perguruan tinggi favorit. Tidak sedikit mereka mengikuti les di bimbel, latihan fisik, dan lain sebagainya. Namun melihat fenomena di lapangan, penulis  menemukan bahwa banyak siswa yang masih ragu dalam menentukan  pilihan program studi di perguruan tinggi. Hal ini nampak terlihat dari sikap dan perilaku,  diantaranya adalah sebagai berikut: belum memahami kemampuan yang dimiliki,  bimbang terhadap pilihan program studi yang diminati, belum memahami arti pentingnya pilihan program studi, ragu saat mendapat saran dari teman sekelasnya,, belum memahami prospek masa depan program studi yang akan dipilih. Hal ini mencerminkan tingginya keraguan  siswa memilih  program  studi di perguruan tinggi.

Baca juga:  Fenomena Pola Makan Anak Zaman Now

Kondisi demikian, maka penulis berupaya memberikan salah satu layanan bimbingan dan konseling yaitu layanan bimbingan kelompok. Melalui layanan tersebut  siswa diarahkan mampu mengikuti kegiatan belajar yang lebih efektif dan menarik. Bimbingan Kelompok lebih menekankan pada kreativitas dan kebebasan siswa dalam berpendapat dengan diberikan pemahaman, keterampilan-keterampilan melalui materi yang disajikan. Layanan ini  menggunakan teknik focus group discusion (FGD). Menurut Irwanto (1988) Focus Group Discussion (FGD) didefinisikan sebagai “suatu proses pengumpulan informasi mengenai suatu permasalahan tertentu yang sangat spesifik melalui diskusi kelompok”.

Pelaksanaan teknik ini melibatkan guru pembimbing sebagai fasilitator dan siswa  sebagai peserta bimbingan kelompok. Setiap kelompok terdiri atas 4-5 peserta, masing – masing kelompok wajib menggunakan fasilitas handphone android atau tablet, notes, laptop, brosur/famlet serta menunjuk satu peserta sebagai koordinator. Fasilitator memberikan tugas kepada setiap kelompok untuk mencari alternatif solusi atas keraguan dan kebimbangan memilih prodi di perguruan tinggi. Semua peserta aktif dan kreatif dalam memberikan gagasan atas tugas yang diberikan

Baca juga:  Mudah Mengingat Vocabulary dengan Kahoot

Dengan fasilitas android yang mereka miliki, siswa dengan bebas mengeksplore banyak hal yang terkait dengan program studi di perguruan tinggi. Dari mulai passsing grade, daya tampung, persyaratan masuk, nilai minimal mapel dasar prodi, kesiapan fisik, kesiapan psikologis karena harus jauh dari orang tua, daya ketat, dan prospek kerja nanti setelah lulus kuliah, serta pertimbangan keuangan yang harus dipersiapkan, dan lain sebagainya. Semua peserta mendiskusikan hasil browsingnya dengan mempertimbangkan program studi manakah yang sesuai dengan minat dan kemmapuan yang dimiliki. Anggota kelompok saling bertukar ide dan pendapat membahas hal tersebut. Koordinator kelompok meresume semua gagasan dari anggotanya. Kemudian, fasilitator memberikan arahan kepada semua peserta diskusi bahwa hasil diskusi benar-benar dipergunakan untuk kepentingan peserta, sehingga peserta satu dengan yang lainnya dengan sungguh-sungguh memberikan solusi yang terbaik. Langkah selanjutnya, koordinator kelompok menyampaikan resume dari hasil diskusi anggotanya. Dengan menggunakan teknik tersebut, diharapkan siswa memahami dan mantap dalam memilih program studi di perguruan tinggi sesuai dengan minat dan cita – citanya.

iklan
Baca juga:  Pelayanan Prima Dalam Belajar Kimia

Dengan diberikannya teknik FGD ini mampu memberikan solusi terhadap permasalahan yang dihadapi siswa, sehingga siswa mampu memahami kemampuan yang dimiliki, lebih mantap dalam memilih prodi yang diminati, mampu memahami arti pentingnya prodi di perguruan tinggi, serta mampu memahami prospek masa depan, lebih mantap untuk memilih program studi di perguruan tinggi.

Nor Istiyanah, S.Pd

Guru BK SMA 1 Bae Kudus

iklan