JATENGPOS.CO.ID, – Bahasa Inggris sebagai salah satu mata pelajaran yang wajib ditempuh di Sekolah Menengah Pertama banyak peserta didik mengalami kesulitan. Gura menyadari tetapi bukan berarti membiarkan stikma tersebut. Sebagai bahasa asing wajar apabila merasa kesulitan. Tantangan bagi guru mata pelajaran Bahasa Inggris. Pantang menyerah, berusaha mencari solusi dari permasalahan itu. Guru bahasa Inggris sudah semestinya kreatif dan inovatif. Mampu memotivasi untuk lebih aktif dalam berbicara, sehingga menjadi lebih terampil.
Pendidik selalu berinovasi untuk menciptakan pembelajaran yang menarik sehingga peserta didik merasa tertarik tercipta prestasi. Bila pemberian materi bahasa Inggris hanya diberikan dalam bentuk teori secara terus menerus dan hanya diselingi sedikit praktek tentu saja bisa menjadi jenuh atau mendapati kesulitan memahami bahasa Inggris. Adapun salah satu kunci kesuksesan belajar bahasa asing sebetulnya memperbanyak praktik daripada teori. Banyak sekali metode pembelajaran yang bisa kita gunakan. Metode Audio Lingual salah satunya. Metode ini sangat tepat untuk mengajar bahasa. Pembelajaran audio lingual, adalah suatu metode yang mana banyak melakukan praktek-praktek dan latihan-latihan dalam berbahasa baik dalam bentuk dialog, khutbah dan lain sebagainya yang mana diharapkan para peserta didik bisa berbicara seperti bahasa itu sendiri. Pada intinya Audio-Lingual bertujuan untuk membantu siswa agar dapat mendengar dan memahami ucapan orang lain dalam kondisi dan situasi percakapan sehari-hari.
Metode ini bisa dipraktekan dengan menonton sebuah tayangan film asing, yaitu dalam bahasa Inggris. Menonton memiliki arti dalam kelas verba atau kata kerja sehingga menonton dapat menyatakan suatu tindakan, keberadaan, pengalaman, atau pengertian dinamis lainnya. Atau menonton berarti melihat pertunjukkan, gambar hidup, dan sebagainya. Ini selaras sekali dengan pembelajaran bahasa yang menggunakan Audio-Lingual. Ketika belajar di dalam kelas pusat dari pembelajaran adalah guru, menjelaskan, tidak begitu banyak praktik dan sebagian besar mempelajari grammar atau tata bahasa. Padahal tujuan belajar bahasa apalagi bahasa asing adalah mampu berkomunikasi atau berbicara. Pemutaran film asing kebanyakan dalam bahasa Inggris. Dialog menggunakan bahasa yang tidak terpaku pada tata bahasa melainkan kata-kata yang komunikatif sehingga lawan bicara bisa mengerti dan paham. Peutur merupakan native speaker pengucapannya lebih jelas. Banyak kata yang digunakn untuk menghidupkan isi dari film sehingga tersampaikan isi film tersebut.
Belajar speaking atau berbicara, dengan sering menonton tayangan film berbahasa Inggris telinga terbiasa dengan bahasa itu. Berdialog tanpa beban harus berpikir terlebih dahulu. Tayangan film denganbanyak judul akan bervariasi vocabulary yang di gunakan. Tayangan film dengan transkripnya, mempermudah peserta didik untuk memahami, mata melihat transkrip yang tertulis dan telinga mendengarkan . Duaketerampilan, diakhiri merekam dalam otak. Banyak sekali kosa kata yang terserap dari sebuah tayangan film. Terbiasa mendengar, merekam dapat menambah perbendaharaan kata lebih variatif. Berbicara bukan terpaku pada struktur bahasa tetapi dilihat bagaimana lawan bicara mengerti apa yang disampaikan. Belajar bahasa Inggris tidak harus selalu dalam kelas,tetapi dapat melalui berbagai media diantarnya tayangan film asing akan membantu keterampilan peserta didik dalam berbahasa Inggris.
Indah Murwatiningsih, S. Pd.
SMP Negeri 1 Kradenan