Flowchart Tingkatkan Hasil Belajar IPA

Muslichatun, S.Pd Guru SDN Wonosari Temanggung
Muslichatun, S.Pd Guru SDN Wonosari Temanggung

Menurut Trianto (2014), IPA adalah suatu kumpulan teori yang sistematis, penerapannya secara umum terbatas pada gejala-gejala alam, lahir dan berkembang melalui metode ilmiah seperti observasi dan eksperimen serta menuntut sikap ilmiah serta observasi dan eksperimen serta menuntut sikap ilmiah seperti rasa ingin tahu, terbuka, jujur, dan sebagainya.

Fakta menunjukkan bahwa pembelajaran IPA masih memiliki banyak permasalahan. Permasalahan yang muncul antara lain penggunaan metode ceramah yang masih dominan dalam pembelajaran, minimnya kreativitas guru dalam menggunaan media pembelajaran serta kurangnya keaktifan siswa dalam proses pembelajaran. Tentu saja permasalahan tersebut dapat mempengaruhi hasil belajar siswa.

Hasil observasi menunjukkan bahwa minimnya kreativitas guru dalam pennggunaan media kurang menarik perhatian siswa. Hal tersebut tentu mengakibatkan hasil belajar yang tidak optimal. Terbukti dari hasil ulangan harian siswa sebesar 61% masih berada di bawah KKM. Menyadari akan masalah tersebut, maka guru hendaknya melakukan perbaikan pembelajaran. Salah satunya adalah dengan penggunaan media yang menarik bagi siswa.

Baca juga:  Pembelajaran Interaktif dengan Media Wordwall Pada Teks Fabel

Media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar mengajar terjadi. Menurut Wina Sanjaya dalam Dadimedina (2009), media dilihat dari sifatnya dibagi menjadi 1) media auditif, yaitu media yang hanya dapat didengar saja atau hanya memiliki unsur suara, seperti radio dan rekaman suara; 2) media visual, yaitu media yang hanya dapat dilihat saja, tidak mengandung unsur suara, seperti film, slide, foto, transparansi, lukisan, dan gambar (termasuk flowchart); dan 3) media audiovisual,yaitu jenis media yang mengandung unsur suara dan unsur gambar yang bisa dilihat, misalnya rekaman video, berbagai ukuran film, slide suara, dan lain sebagainya. Dari uraian diatas, penulis memutuskan melakukan perbaikan pembelajaran IPA dengan pemanfaatan media pembelajaran flowchart.

iklan
Baca juga:  Perlukah BK Hadir di Sekolah?

Pengertian flowchart menurut Sarwidi (2007) adalah representasi grafik dari langkah-langkah yang harus diikuti dalam menyelesaikan suatu permasalahan yang terdiri atas sekumpulan simbol, dimana masing-masing simbol merepresentasikan suatu kegiatan tertentu. Flowchart diawali dengan penerimaan input, pemrosesan input, dan diakhiri dengan penampilan output.

Pemanfaatan media flowchart bdimulai dengan pemberian informasi kepada siswa tentang materi yang akan dipelajari. Siswa sebaiknya mengetahui hal apa saja yang akan dipelajari dalam materi alat indera. Selanjutnya siswa melakukan kegiatan dengan menggunakan media flowchart. Guru berperan sebagai motivator dan fasilitator dalam pembelajaran, sedangkan siswa terlibat aktif dalm penggunaan media flowchart. Langkah selanjutnya, setiap selesai melakukan kegiatan, siswa menarik kesimpulan bersama guru. Pada langkah ini, siswa bersama guru menyimpulkan materi pembelajaran sehingga pengetahuan ataupun ide dari pembelajaran dapat dipahami bersama. Untuk pendalaman materi, siswa dapat diberi lembar kerja untuk didiskusikan dalam kelompok. Hasil diskusi dipresentasikan di depan kelas bersama kelompoknya.

Baca juga:  Pembelajaran Diferensiasi, Layanan Pendidikan Menjawab Kemajemukkan Karakteristik Siswa di Masa Pandemi Covid 19

Dengan pemanfaatan media flowchart dalam pembelajaran materi alat indera, didapat peningkatan hasil belajar siswa dengan rata-rata nilai 82,5 atau sebanyak 70% dari jumlah siswa sudah mencpai nilai KKM. dari data tersebut, penulis menyimpulkan bahwa pembelajaran IPA dengan menggunakan media flowchart dapat meningkatkan hasil belajar siswa.


Muslichatun, S.Pd
Guru SDN Wonosari
Temanggung

iklan